Beberapa pekan lalu, aku sempat membaca curahan hati para penggemar video game yang lebih dtuda dariku. Katanya mereka merasa bosan dengan video game. Ada juga yang bilang kalau tidak punya banyak waktu luang karena mengurus pekerjaan dan mengurus buah hati.
Apakah ada hubungannya antara usia dengan video game?
Spoiler for Penasaran:
Rasa penasaran, rasa ingin tahu, dua hal itu begitu besar ketika kita masih anak-anak. Banyak hal yang belum pernah dialami, pengalaman hidup juga masih sedikit. Ketika menemukan hal baru, malah mudah untuk penasaran, dan sulit untuk menghilangkan rasa penasaran itu. Seolah-olah tidak terpuaskan dengan mudahnya.
Anak-anak yang lucu akan merasa senang ketika mendapatkan mainan baru. Apalagi kalau diberi kesempatan untuk main video game. Mereka akan senang ketika melihat ada gambar yang dapat digerakkan. Semakin penasaran dengan apa yang dapat dilakukan terhadap gambar-gambar itu.
Semakin canggih konsol, semakin canggih pula video game yang beredar. Sesuatu yang dimainkan tidak hanya sekedar gambar yang digerakkan oleh pemain. Tetapi sudah seperti kenyataan buatan, dimana pemain bisa memainkannya seperti memainkan wayang. Pemain berperan sebagai seorang dalang.
Spoiler for Hal baru:
Video game memiliki batas usia bagi pemain yang hendak memainkannya. Semakin kita tumbuh menuju dewasa, rasa penasaran itu pun mulai berubah. Sudah merasa ada hal baru yang terbuka, yang sebelumnya tidak boleh jadi boleh. Mulailah mencoba video game untuk remaja.
Di usia ini semakin banyak hal-hal yang lebih menarik dari usia anak-anak. Mulai meninggalkan video game anak-anak secara perlahan-lahan. Diam-diam mencoba memainkan video game khusus dewasa. Karena video game khusus dewasa terlalu susah, maka kembali ke video game untuk remaja.
Ketika sudah menjelang usia dewasa, maka lebih banyak memainkan video game khusus dewasa. Daya pikir pun sudah mampu memecahkan segala teka-teki yang disajikan di dalamnya. Keadaan jiwa juga sudah mulai kuat untuk melihat apa yang terjadi di video game itu.
Spoiler for Terpuaskan:
Semakin lama kita memainkannya, maka semakin terpuaskan pula rasa penasaran itu. Tidak heran apabila orang-orang itu mengatakan bahwa video game masa kini sekedar jualan gambar. Tidak sama seperti dulu yang menyuguhkan permainan yang sangat menarik. Sebagian mengeluhkan video game daur ulang, sebagian lagi mengharapkan video game daur ulang.
Sebenarnya ada banyak permainan bagus yang bisa diterapkan di konsol masa kini. Tetapi, pengembang juga mempertimbangkan pemain video game pendatang baru yang keadaannya berbeda. Ditambah lagi dengan persaingan melawan perusahaan lain dalam menarik hati pembeli.
Tanpa sadar, rasa penasaran itu sudah terpuaskan di usia dewasa. Tidak ada lagi begadang demi video game. Adanya curahan hati kenapa jarang ada video game dengan gaya baru. Katanya banyak video game yang mirip, yang berbeda hanya cerita, dan gambarnya saja.
Seperti itulah yang terjadi kepada para pemain video game angkatan tua. Curahan hati mereka itu memang benar adanya. Tidak dapat dipungkiri lagi, pengembang video game juga harus menyajikan hal-hal baru bagi penggemar lama. Dengan begitu, akan banyak permainan seru yang tidak lekang oleh pergantian zaman.