Produk otomotif buatan Jepang sudah dari dulu menjadi primadoan di Indonesia, mulai dari pickup-nya, mobil keluarganya, truknya sampai busnya juga. Pokoknya semua buatan Jepang. Salah satu merek bus asal Jepang yang saat ini cukup mendominasi jalanan Indonsia adalah Hino, dengan harga ekonomis membuat produk bus Hino sangat bisa diterima para pengusaha bus di segmen Pariwisata dan AKAP. Khususnya produk bigbus (bus besar) mereka.

Nah, pada kesempatan kali ini TS akan memperkenalkan 3 produk bigbus Hino yang paling laris di segmen Pariwisata dan AKAP sampai saat ini. Nggak usah lama-lama yuk kita mulai dari urutan pertama !





Yang pertama ada seri Hino A215 atau yang kondang dengan nama Hino AK8, bus ini memiliki mesin yang berada di depan. Produk bus ini identik dengan bus Ekonomi, masih menggunakan suspensi per daun (leaf spring) tentu kita akan mendengar suara kriyet-kriyet saat naik bus ini. Sebagai bus entry kevel kenyamanan bukan yang utama, yang terpenting adalah "ekonomis", mulai dari harga sampai perawatannya.

Diperkenanalkan pertama kali tahun 2007, produk bus mesin depan ini masih diproduksi sampai sekarang. Bus ini akn banyak kita jumpai di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Di Jawa Timur ada nama Harapan Jaya, Sugeng Rahayu, Indonesia, Tentrem, Mira, Jaya, Cendana dll, yang memakai chassis ini. Sementara agak geser ke Jawa Tengah ada nama Raya, Rela, Mulyo serta Gunung Mulia. Di Jawa Barat didominasi bus asal Cirebon seperti Luragung Jaya dan Setia Negara. Sementara di Sumatera ada EPA Star dan SAN, selain itu tidak banyak PO asal Sumatera yang memakai chassis ini begitu juga di pulau Sulawesi dan Bali, chassis Hino AK kurang diminati.

Bus ini memang cocok untuk dioperasikan pada jarak menengah, seperti di jalur Surabaya-Jogja, Solo-Purwodadi, Surabaya-Semarang, Cirebon-Jakarta. Populasi bus ini memang cukup banyak di Pulau Jawa. Meski kini Mercedes Benz sudah menghadirkan bus mesin depan yakni OH 1623 pada tahun 2018, namun produk itu masih belum bisa menggeser dominasi Hino A215. Dan berikut ini spesifikasinya:







Kalau bus di atas digunakan untuk rute jarak menengah, maka bus ini digunakan untuk rute jarak jauh gan sist. Semisal ke Jakarta atau Bandung, bahkan sampai ke Padang, Bukittinggi dan Medan. TS nggak akan menyebut PO mana saja yang memakai chassis bus ini, pasalnya sudah hampir dipastikan PO besar di Indonesia sudah memakainya Selain dikenal sebagai bus AKAP, varian AK8 juga banyak dijadikan bus Pariwisata. PO Subur Jaya dikenal sebagai bus Pariwisata yang punya banyak armada bus Hino seri RK 8 ini.

FYI pada varian RK8 posisi mesin sudah ada di belakang ya gan sist, untuk tenaga dan torsinya tentu masih unggul varian RK8 ini. Karena TS tinggal di Jawa Timur maka ane sebutkan beberapa PO yang memakai RK8, mulai dari EKA, Sugeng Rahayu, Harapan Jaya, STJ, Menggala, Medali Mas Bagong AM Trans dan masih banyak lagi. Kalau di pulau Sumatera ada nama MPM, FRC, Pelangi, PMH, serta JRG. Khusus JRG, MPM dan FRC mereka memakai Hino untuk melayani trayek lintas pulau Sumatera-Jawa. Di Bali, Kalimantan dan Sulawesi pun juga bisa ditemui bus ini, bisa dibilang produk ini cukup punya nama di Indonesia.

Bus ini dibuat untuk meneruskan seri Hino RG yang legendaris, dan mulai diperkenalkan bersamaan dengan Hino AK8. Kode 260 adalah tenaga yang bisa dihasilkan bus ini, yakni mencapai 260 ps. Bus ini juga masih memakai suspensi per daun, tapi pada varian RK8 bida dibuatkan fitur air suspension oleh pihak karoseri. Bagi operator bus Pariwisata, mengoperasikan Hino RK8 adalah hal yang menguntungkan. Selain harganya yang ekonomis, perawatannya pun mudah karena spare part melimpah, juga mudah untuk menjualnya kembali. Hino RK8 juga dikenal handal di jalur tanjakan. Dan berikut ini adalah sepesfikasi dan harganya:







Varian bus ini juga cukup banyak populasinya di Indonesia gan sist, terutama di Pulau Jawa, hampir semua PO sudah pernah memakai varian bus ini. Baik PO bus yang bermain di segmen bus AKAP dan Pariwisata. Bus ini diluncurkan tahun 2013 untuk menantang Mercedes Benz OH 1626 yang diluncurkan setahun sebelumnya. Hino RN 285 sudah dilengkapi fitur air suspension, hal itu membuat guncangan bus menjadi lebih lembut saat melewati jalan terjal atau tikungan sehingga membuat perjalanan, terutama perjalanan jauh tidak melelahkan.

Fitur air susoension pada RN 285 baik untuk poros roda depan maupun belakang ditempatkan persis di bawah chassis. Dimana poros roda depan ditopang dua balon udara, sedangkan poros belakang ditopang empat balon udara. Hal ini cukup menarik, karena kebanyakan suspensi udara yang pada bus yang ada di Indonesia posisinya menempel di sisi samping chassis. Sayangnya RN 285 masih memakai chassis tipe ladder frame, sehingga bagasinya tidak terlalu luas. Hal itu membuat RN 285 tidak bisa digunakan untuk membawa sepeda motor pada bagasinya, sementara OH 1626 sang rival memakai chassis space frame yang membuat bagasinya sangat luas. Sehingga membuatnya cocok untuk membawa sepeda motor. Dan berikut ini adalah spesifikasinya:




Nah, demikian sedikit informasi menarik dari segmen bigbus produksi Hino. Jika agan dan sista yang berencana memulai usaha jasa bus Pariwisata atau membuka trayek bus AKAP/AKDP, bigbus Hino ini bisa jadi pilihan yang realistis dan layak untuk dilirik. Semoga tulisan kali ini bisa bermanfaat, sampai jumpa