Gulai Kambas, Kuliner Berbahan Daun Pare Hutan Khas Bengkulu

Beranda
Komunitas
Food & Travel
Cooking & Resto Guide
Gulai Kambas, Kuliner Berbahan Daun Pare Hutan Khas Bengkulu

zatilmutie

03-10-2021 01:18

Gulai Kambas, Kuliner Berbahan Daun Pare Hutan Khas Bengkulu

Kuliner berbahan pare hutan

Quote:

Kekayaan alam Indonesia memang menjadi salah satu ciri khas negara kita yang telah lama dikenal oleh seluruh dunia. Sejak zaman penjelajahan para petualang Eropa yang sekaligus para peneliti di berbagai bidang ilmu tersebar ke seluruh Nusantara. Indonesia sudah dikenal dengan keanekaragaman hayati yang melimpah.

Daun pare hutan

Salah satu tanaman yang asli tumbuh di hutan atau ladang alias tidak dibudidayakan manusia adalah pare kecil alias pare hutan. Tanaman bernama latin Momordica balsamina ini di daerah bengkulu disebut kambas. Walaupun tidak dibudidayakan pare hutan bisa tumbuh sendiri di pagar atau di ladang. Biasanya dibawa oleh burung atau tikus. Kebanyakan orang yang tidak tahu manfaatnya sering membabat atau membuang tanaman rambat ini.

Sudah tak asing lagi jika di daerah sumatra kita mengenal aneka kuliner dengan bumbu santan yang gurih. Seperti daerah bengkulu ini hampir semua masakan bersantan. Mereka menyebutnya gulai dusun, yaitu masakan bersantan berisi sayuran dan ikan. Untuk bumbu memang seperti bumbu gulai pada umumnya.

Gulai kambas

Spoiler for gulai kambas:

Nah, yang terkenal dari Bengkulu ini salah satunya gulai daun pare hutan yang disebut gulai kambas.

Bahan utamanya adalah daun pare hutan yang sudah dibersihkan, ikan palau (ikan sungai)

Ikan palau

Ikan palau atau Nilem, nilem mangut, atau melem (Osteochilus vittatus) adalah sejenis ikan air tawar yang mirip dengan tawes hanya ukurannya lebih kecil. Biasanya sebelum dimasak jadi gulai kambas ikan ini dipanggang atau dibakar setelah dibumbui.

Gulai kambas biasanya dimasak tanpa campuran sayuran lain, tapi dicampur dengan daun ruku-ruku alias kemangi hutan yang beraroma harum lalu ada asam kandis atau bisa diganti tomat sehingga gulai ini semakin segar.

Proses memasaknya didahului dengan memanggang ikan nilem, barulah membuat gulai kambas setelah meletup-letup masak ikan panggang bersama gulai sampai matang.

Walau dari rasa daun pare hutan sedikit pahit tapi setelah dilakukan proses memasak dan bercampur dengan bumbu gulai, rasanya pahitnya sedikit berkurang dan justru bisa membuat nafsu makan bertambah.

Buah pare hutan

di berbagai daerah memang pare hutan sering diolah yaitu buah ataupun daunnya. Seperti direbus untuk dilalap, dibuat tumisan, sup, atau digoreng crispy.

Tips mengurangi rasa pahit di pare hutan adalah dengan merendam memakai air yang dicampur garam. Atau digoreng terlebih dahulu baru dibumbui dengan bumbu yang kuat misal bumbu pedas atau gulai.

Untuk yang mudah pengolahannya adalah menu tumis pare pedas yang bisa dimasak tanpa ribet dan cepat.

Tumis pare hutan pedas

Khasiat pare hutan:

1. Obat cacingan

Konsumsi air daun pare yang sudah diblender yang dicampur gula merah dan jeruk nipis secara teratur

2. Diabetes

Untuk penderita diabetes buah ini sangat bagus dipakai untuk lalapan dan juga ramuan yakni air perasaan atau rendaman buah pare hutan yang dikonsumsi teratur.

3. Obat bisul

Menderita penyakit ini memang sangat menggangu. Untuk ramuan dari daun pare hutan ditumbuk dan dioleskan pada bagian yang kena bisul secara rutin.

Nah bagaimana gansis cukup bermanfaat bukan si buah pare hutan ini.

Sampai jumpa di thread selanjutnya, happy reading ....

Opini pribadi
Gambar: grup Facebook inspirasi dan tips berkebun, cookpad