- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Seberapa Toxic Dan Efektifkah Silent Treatment Dalam Suatu Hubungan


TS
mussup
Seberapa Toxic Dan Efektifkah Silent Treatment Dalam Suatu Hubungan
Bonjour agan sista 
Haha tread ane pertama di lonje ni gaesss
Sebelumnyah saya ucapkan selamat pagi siang sore malam untuk agan sista di marih ~
Well pertama-tama saya mauk cerita soal seseorang yg suka silent treatment baik oleh orang tua, pasangan, pacar atau ke handai taulan lainnyah

Apa itu silent treatment?
Silent treatment adalah suatu sikap di mana Anda mendiamkan atau mengabaikan seseorang dengan menolak berbicara. Ini biasanya terjadi ketika Anda merasa marah, frustasi, atau terlalu kewalahan dalam menghadapi suatu masalah. Terkadang, diam menjadi pilihan yang terbaik agar Anda tidak mengatakan hal-hal yang akan disesali nantinya. Padahal salah satu kunci hubungan yang baik adalah keterbukaan, di mana Anda bisa saling mengutarakan apa yang dipikirkan atau dirasakan.Perlu diingat bahwa silent treatment berbeda dengan menunda pembicaraan. Ketika menunda pembicaraan, Anda hanya memerlukan waktu sementara untuk saling menenangkan diri dan akan membahas permasalahan yang ada jika sudah tenang. Sementara silent treatment, menolak membahas masalah yang ada baik sekarang maupun nanti.Karena tidak ada pembicaraan apa pun, maka tidak ada pula peluang bagi Anda dan pasangan untuk saling memahami atau berkompromi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Masalah yang dibiarkan terus berlarut ini dapat “menggerogoti” hubungan, dan lama-kelamaan menyebabkan perpisahan.
Silent treatment dapat menjadi kekerasan emosional
Silent treatment juga dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan emosional. Sebagian orang menggunakannya sebagai alat untuk mengontrol seseorang atau menciptakan jarak emosional. Hal ini juga digunakan untuk menghindari tanggungjawab atau mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Orang yang menggunakan silent treatment sebagai suatu kontrol dalam hubungan akan:
Bersikap dingin selama berhari-hari atau berminggu-minggu
Menolak berbicara, melakukan kontak mata, menjawab panggilan, atau membalas pesan dari pasangan
Melakukan silent treatment ketika suatu hal tidak sesuai dengan keinginan Anda
Menghukum pasangan dengan silent treatment ketika ia membuat Anda kesal
Tidak mau menanggapi apa yang dijelaskan oleh pasangan
Menekan pasangan untuk meminta maaf atau menyerah agar Anda mau berbicara lagi padanya
Terus mengabaikan pasangan hingga ia merendahkan diri dan memohon pada Anda
Menggunakan kemarahan dan permusuhan untuk membuat pasangan diam
Menjadikan silent treatment sebagai cara utama untuk menangani konflik
Orang yang melakukan silent treatment ini akan merasa kuat dan mempunyai kendali penuh. Sementara, orang yang menerimanya merasa bingung dan takut hubungan berakhir. Selanjutnya, komunikasi pun akan terfokus untuk membuat Anda kembali biasa saja, bukan untuk menyelesaikan masalah. Jika ini terjadi secara berulang kali, maka bisa menciptakan hubungan yang toxic dan abusive. Penelitian menunjukkan bahwa sering diabaikan dapat membuat pasangan merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, tidak penting, dan mengurangi rasa memiliki. Bahkan hal tersebut juga dapat berkontribusi terhadap depresi dan kecemasan.Sementara, penelitian lain menyatakan bahwa pasangan yang terlibat dalam pola ini merasa lebih tidak puas dengan hubungannya, memiliki keintiman yang kurang, dan komunikasi yang lebih buruk. Hubungan yang melibatkan pola perilaku ini juga lebih banyak dipenuhi kecemasan dan cenderung menyakiti.
Adapun cara menghentikan kebiasaan silent treatment adalah
Menghukum Pasangan dengan Silent Treatment, Ketahui Bahayanya
Ketika marah pada pasangan, Anda mungkin melakukan silent treatment. Jika terus dilakukan, hal tersebut bisa menjadi kekerasan emosional yang memengaruhi hubungan.
Mendiamkan pasangan bisa membuatnya frustasi
Table of Content
Dalam suatu hubungan, pertengkaran menjadi hal yang umum terjadi. Entah itu karena perbedaan pendapat, cemburu, kurang komunikasi atau bahkan perselingkuhan. Sebagian orang pun memilih melakukan silent treatment agar pertengkaran tidak terus berlanjut. Akan tetapi, metode ini juga bisa membuat hubungan menjadi renggang dan berpisah.
Silent treatment dapat menjadi kekerasan emosional
Silent treatment juga dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan emosional. Sebagian orang menggunakannya sebagai alat untuk mengontrol seseorang atau menciptakan jarak emosional. Hal ini juga digunakan untuk menghindari tanggungjawab atau mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Orang yang menggunakan silent treatment sebagai suatu kontrol dalam hubungan akan:
Bersikap dingin selama berhari-hari atau berminggu-minggu
Menolak berbicara, melakukan kontak mata, menjawab panggilan, atau membalas pesan dari pasangan
Melakukan silent treatment ketika suatu hal tidak sesuai dengan keinginan Anda
Menghukum pasangan dengan silent treatment ketika ia membuat Anda kesal
Tidak mau menanggapi apa yang dijelaskan oleh pasangan
Menekan pasangan untuk meminta maaf atau menyerah agar Anda mau berbicara lagi padanya
Terus mengabaikan pasangan hingga ia merendahkan diri dan memohon pada Anda
Menggunakan kemarahan dan permusuhan untuk membuat pasangan diam
Menjadikan silent treatment sebagai cara utama untuk menangani konflik
Orang yang melakukan silent treatment ini akan merasa kuat dan mempunyai kendali penuh. Sementara, orang yang menerimanya merasa bingung dan takut hubungan berakhir. Selanjutnya, komunikasi pun akan terfokus untuk membuat Anda kembali biasa saja, bukan untuk menyelesaikan masalah. Jika ini terjadi secara berulang kali, maka bisa menciptakan hubungan yang toxic dan abusive. Penelitian menunjukkan bahwa sering diabaikan dapat membuat pasangan merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, tidak penting, dan mengurangi rasa memiliki. Bahkan hal tersebut juga dapat berkontribusi terhadap depresi dan kecemasan.Sementara, penelitian lain menyatakan bahwa pasangan yang terlibat dalam pola ini merasa lebih tidak puas dengan hubungannya, memiliki keintiman yang kurang, dan komunikasi yang lebih buruk. Hubungan yang melibatkan pola perilaku ini juga lebih banyak dipenuhi kecemasan dan cenderung menyakiti.
Cara menghentikan kebiasaan silent treatment
Ketika pasangan telah lelah menghadapi Anda yang kerap melakukan silent treatment, maka ia bisa meninggalkan Anda begitu saja. Perpisahan yang menyakitkan pun tak bisa dihindari lagi. Oleh sebab itu, sebelum terlambat ketahui cara menghentikan kebiasaan silent treatment berikut ini:
1. Meningkatkan komunikasi yang baik
Ketika berada dalam waktu yang tepat, Anda dan pasangan dapat mendiskusikan cara meningkatkan komunikasi yang baik di antara kalian berdua. Komunikasi menjadi kunci utama sebuah hubungan berjalan dengan lancar. Memiliki komunikasi yang baik mencegah Anda dan pasangan terjebak dalam silent treatment.
2. Saling terbuka mengenai perasaan
Usahakan untuk saling terbuka mengenai perasaan Anda dengan pasangan. Bicarakan apa yang membuat Anda kesal, marah atau kecewa, namun jangan sampai emosi yang berlebihan memengaruhi Anda. Katakan dengan jujur dan jelas agar pasangan Anda mengerti karena ia akan kebingungan jika Anda hanya diam.
3. Mengikuti konseling
Jika Anda merasa silent treatment yang Anda atau pasangan Anda lakukan telah menjadi kekerasan emosional, maka Anda dapat meminta bantuan psikolog. Mengikuti konseling psikologi dapat membantu Anda dan pasangan mencari solusi atas permasalahan yang dialami.Silent treatment yang dilakukan secara berulang atau untuk waktu yang lama hanya akan membuat hubungan menjadi kacau. Jadi, akan lebih baik jika Anda dan pasangan menyelesaikan konflik dengan obrolan yang jelas menggunakan kepala dingin pada waktu yang tepat.
Sumber https://www.sehatq.com/artikel/mengh...hui-bahayanya.
Demikian penjelasan tentang apasih sebenarnyah silent treatment itu dan seberapa besar pengaruh bagi kita dan orang lain, menurut salah satu thread yang aku baca di twitter milik mbak Zahwa Islami kebetulan doi ini psikolog yang sedang membahas tread silent treatment di utas nyah, berikut rangkupan twitt beliau ~
Seseorang yang semasa kecilnya selalu mendapat perlakuan Silent Treatment akan menumbuhkan pola pikir Mind Reading. Sibuk membuat asumsi tentang apa yang orang lain pikirkan, entah terhadap ide atau sikapnya. Padahal belum tentu orang lain berpikir demikian.
"Nanti kalo aku posting, orang bakal mikir lebay ga ya" - padahal medsos tempatnya berekspresi "Mereka ngeliatin terus, kayaknya bajuku ada yang aneh deh" - padahal dia terlihat menawan "Kok dia diem terus, kayaknya dia bosen temenan sama aku" - padahal temannya sedang lelah
Pacarku juga suka nge silent treatment, apa mungkin dia juga pernah ada di situasi seperti itu ya?" Bisa jadi, dan ada 2 kemungkinan penyebab 1) ia tau silent treatment menyakitkan, shg ia menggunakannya sebagai hukuman 2) ia berpikir silent treatment adlh hal wajar dilakukan.
Kamu tau kan kalau semua itu punya titik cerahnya? Begitu juga dengan situasi mind reading Kemampuan ini seringkali membantu kita untuk memahami orang lain dalam diamnya, bahkan gak jarang orang lain mengagumi sikap empati dan kepekaan kita
Memang betul, silent treatment dapat berlaku & berdampak kapanpun dengan siapapun Dalam konteks ini, jika situasi silent treatment dirasakan saat masa kanak-kanak (masa anak belajar cara bersosialisasi), itulah yang akan membentuknya di masa dewasa.
Jadi menurut aku pribadi baik ini positif dan negatif si seimbang ya menurut porsinya masing-masing, tapi jadi bahan pijakan juga agar kita lebih concern baik sebagai pelaku maupun sebagai korban silent trearment ini, ada baiknyah di bicarakan baik-baik mengenai apa-apa yg harus di lakukan dan yg tidak harus dilakukan, ingat berada di toxic relationship itu ga baik secara fisik dan mental loh
Gimana gan sis, disini ada yg jadi pelaku atau korban dari silent treatment ga
Terimakasih telah berkunjung di tread lonje pertama saya
Biasa nampil di forum sebelah ini mesti termehek mehek bikin judul
Jaga lupa tetapkan protokol yang ada yg gansis semoga kita semua sehat selalu ~

Haha tread ane pertama di lonje ni gaesss

Sebelumnyah saya ucapkan selamat pagi siang sore malam untuk agan sista di marih ~
Well pertama-tama saya mauk cerita soal seseorang yg suka silent treatment baik oleh orang tua, pasangan, pacar atau ke handai taulan lainnyah


Apa itu silent treatment?
Silent treatment adalah suatu sikap di mana Anda mendiamkan atau mengabaikan seseorang dengan menolak berbicara. Ini biasanya terjadi ketika Anda merasa marah, frustasi, atau terlalu kewalahan dalam menghadapi suatu masalah. Terkadang, diam menjadi pilihan yang terbaik agar Anda tidak mengatakan hal-hal yang akan disesali nantinya. Padahal salah satu kunci hubungan yang baik adalah keterbukaan, di mana Anda bisa saling mengutarakan apa yang dipikirkan atau dirasakan.Perlu diingat bahwa silent treatment berbeda dengan menunda pembicaraan. Ketika menunda pembicaraan, Anda hanya memerlukan waktu sementara untuk saling menenangkan diri dan akan membahas permasalahan yang ada jika sudah tenang. Sementara silent treatment, menolak membahas masalah yang ada baik sekarang maupun nanti.Karena tidak ada pembicaraan apa pun, maka tidak ada pula peluang bagi Anda dan pasangan untuk saling memahami atau berkompromi dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Masalah yang dibiarkan terus berlarut ini dapat “menggerogoti” hubungan, dan lama-kelamaan menyebabkan perpisahan.
Silent treatment dapat menjadi kekerasan emosional
Silent treatment juga dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan emosional. Sebagian orang menggunakannya sebagai alat untuk mengontrol seseorang atau menciptakan jarak emosional. Hal ini juga digunakan untuk menghindari tanggungjawab atau mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Orang yang menggunakan silent treatment sebagai suatu kontrol dalam hubungan akan:
Bersikap dingin selama berhari-hari atau berminggu-minggu
Menolak berbicara, melakukan kontak mata, menjawab panggilan, atau membalas pesan dari pasangan
Melakukan silent treatment ketika suatu hal tidak sesuai dengan keinginan Anda
Menghukum pasangan dengan silent treatment ketika ia membuat Anda kesal
Tidak mau menanggapi apa yang dijelaskan oleh pasangan
Menekan pasangan untuk meminta maaf atau menyerah agar Anda mau berbicara lagi padanya
Terus mengabaikan pasangan hingga ia merendahkan diri dan memohon pada Anda
Menggunakan kemarahan dan permusuhan untuk membuat pasangan diam
Menjadikan silent treatment sebagai cara utama untuk menangani konflik
Orang yang melakukan silent treatment ini akan merasa kuat dan mempunyai kendali penuh. Sementara, orang yang menerimanya merasa bingung dan takut hubungan berakhir. Selanjutnya, komunikasi pun akan terfokus untuk membuat Anda kembali biasa saja, bukan untuk menyelesaikan masalah. Jika ini terjadi secara berulang kali, maka bisa menciptakan hubungan yang toxic dan abusive. Penelitian menunjukkan bahwa sering diabaikan dapat membuat pasangan merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, tidak penting, dan mengurangi rasa memiliki. Bahkan hal tersebut juga dapat berkontribusi terhadap depresi dan kecemasan.Sementara, penelitian lain menyatakan bahwa pasangan yang terlibat dalam pola ini merasa lebih tidak puas dengan hubungannya, memiliki keintiman yang kurang, dan komunikasi yang lebih buruk. Hubungan yang melibatkan pola perilaku ini juga lebih banyak dipenuhi kecemasan dan cenderung menyakiti.
Adapun cara menghentikan kebiasaan silent treatment adalah
Menghukum Pasangan dengan Silent Treatment, Ketahui Bahayanya
Ketika marah pada pasangan, Anda mungkin melakukan silent treatment. Jika terus dilakukan, hal tersebut bisa menjadi kekerasan emosional yang memengaruhi hubungan.
Mendiamkan pasangan bisa membuatnya frustasi
Table of Content
Dalam suatu hubungan, pertengkaran menjadi hal yang umum terjadi. Entah itu karena perbedaan pendapat, cemburu, kurang komunikasi atau bahkan perselingkuhan. Sebagian orang pun memilih melakukan silent treatment agar pertengkaran tidak terus berlanjut. Akan tetapi, metode ini juga bisa membuat hubungan menjadi renggang dan berpisah.
Silent treatment dapat menjadi kekerasan emosional
Silent treatment juga dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan emosional. Sebagian orang menggunakannya sebagai alat untuk mengontrol seseorang atau menciptakan jarak emosional. Hal ini juga digunakan untuk menghindari tanggungjawab atau mengakui kesalahan yang telah dilakukan. Orang yang menggunakan silent treatment sebagai suatu kontrol dalam hubungan akan:
Bersikap dingin selama berhari-hari atau berminggu-minggu
Menolak berbicara, melakukan kontak mata, menjawab panggilan, atau membalas pesan dari pasangan
Melakukan silent treatment ketika suatu hal tidak sesuai dengan keinginan Anda
Menghukum pasangan dengan silent treatment ketika ia membuat Anda kesal
Tidak mau menanggapi apa yang dijelaskan oleh pasangan
Menekan pasangan untuk meminta maaf atau menyerah agar Anda mau berbicara lagi padanya
Terus mengabaikan pasangan hingga ia merendahkan diri dan memohon pada Anda
Menggunakan kemarahan dan permusuhan untuk membuat pasangan diam
Menjadikan silent treatment sebagai cara utama untuk menangani konflik
Orang yang melakukan silent treatment ini akan merasa kuat dan mempunyai kendali penuh. Sementara, orang yang menerimanya merasa bingung dan takut hubungan berakhir. Selanjutnya, komunikasi pun akan terfokus untuk membuat Anda kembali biasa saja, bukan untuk menyelesaikan masalah. Jika ini terjadi secara berulang kali, maka bisa menciptakan hubungan yang toxic dan abusive. Penelitian menunjukkan bahwa sering diabaikan dapat membuat pasangan merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, tidak penting, dan mengurangi rasa memiliki. Bahkan hal tersebut juga dapat berkontribusi terhadap depresi dan kecemasan.Sementara, penelitian lain menyatakan bahwa pasangan yang terlibat dalam pola ini merasa lebih tidak puas dengan hubungannya, memiliki keintiman yang kurang, dan komunikasi yang lebih buruk. Hubungan yang melibatkan pola perilaku ini juga lebih banyak dipenuhi kecemasan dan cenderung menyakiti.
Cara menghentikan kebiasaan silent treatment
Ketika pasangan telah lelah menghadapi Anda yang kerap melakukan silent treatment, maka ia bisa meninggalkan Anda begitu saja. Perpisahan yang menyakitkan pun tak bisa dihindari lagi. Oleh sebab itu, sebelum terlambat ketahui cara menghentikan kebiasaan silent treatment berikut ini:
1. Meningkatkan komunikasi yang baik
Ketika berada dalam waktu yang tepat, Anda dan pasangan dapat mendiskusikan cara meningkatkan komunikasi yang baik di antara kalian berdua. Komunikasi menjadi kunci utama sebuah hubungan berjalan dengan lancar. Memiliki komunikasi yang baik mencegah Anda dan pasangan terjebak dalam silent treatment.
2. Saling terbuka mengenai perasaan
Usahakan untuk saling terbuka mengenai perasaan Anda dengan pasangan. Bicarakan apa yang membuat Anda kesal, marah atau kecewa, namun jangan sampai emosi yang berlebihan memengaruhi Anda. Katakan dengan jujur dan jelas agar pasangan Anda mengerti karena ia akan kebingungan jika Anda hanya diam.
3. Mengikuti konseling
Jika Anda merasa silent treatment yang Anda atau pasangan Anda lakukan telah menjadi kekerasan emosional, maka Anda dapat meminta bantuan psikolog. Mengikuti konseling psikologi dapat membantu Anda dan pasangan mencari solusi atas permasalahan yang dialami.Silent treatment yang dilakukan secara berulang atau untuk waktu yang lama hanya akan membuat hubungan menjadi kacau. Jadi, akan lebih baik jika Anda dan pasangan menyelesaikan konflik dengan obrolan yang jelas menggunakan kepala dingin pada waktu yang tepat.
Sumber https://www.sehatq.com/artikel/mengh...hui-bahayanya.
Demikian penjelasan tentang apasih sebenarnyah silent treatment itu dan seberapa besar pengaruh bagi kita dan orang lain, menurut salah satu thread yang aku baca di twitter milik mbak Zahwa Islami kebetulan doi ini psikolog yang sedang membahas tread silent treatment di utas nyah, berikut rangkupan twitt beliau ~
Seseorang yang semasa kecilnya selalu mendapat perlakuan Silent Treatment akan menumbuhkan pola pikir Mind Reading. Sibuk membuat asumsi tentang apa yang orang lain pikirkan, entah terhadap ide atau sikapnya. Padahal belum tentu orang lain berpikir demikian.
"Nanti kalo aku posting, orang bakal mikir lebay ga ya" - padahal medsos tempatnya berekspresi "Mereka ngeliatin terus, kayaknya bajuku ada yang aneh deh" - padahal dia terlihat menawan "Kok dia diem terus, kayaknya dia bosen temenan sama aku" - padahal temannya sedang lelah
Pacarku juga suka nge silent treatment, apa mungkin dia juga pernah ada di situasi seperti itu ya?" Bisa jadi, dan ada 2 kemungkinan penyebab 1) ia tau silent treatment menyakitkan, shg ia menggunakannya sebagai hukuman 2) ia berpikir silent treatment adlh hal wajar dilakukan.
Kamu tau kan kalau semua itu punya titik cerahnya? Begitu juga dengan situasi mind reading Kemampuan ini seringkali membantu kita untuk memahami orang lain dalam diamnya, bahkan gak jarang orang lain mengagumi sikap empati dan kepekaan kita

Memang betul, silent treatment dapat berlaku & berdampak kapanpun dengan siapapun Dalam konteks ini, jika situasi silent treatment dirasakan saat masa kanak-kanak (masa anak belajar cara bersosialisasi), itulah yang akan membentuknya di masa dewasa.
Jadi menurut aku pribadi baik ini positif dan negatif si seimbang ya menurut porsinya masing-masing, tapi jadi bahan pijakan juga agar kita lebih concern baik sebagai pelaku maupun sebagai korban silent trearment ini, ada baiknyah di bicarakan baik-baik mengenai apa-apa yg harus di lakukan dan yg tidak harus dilakukan, ingat berada di toxic relationship itu ga baik secara fisik dan mental loh

Gimana gan sis, disini ada yg jadi pelaku atau korban dari silent treatment ga

Terimakasih telah berkunjung di tread lonje pertama saya

Biasa nampil di forum sebelah ini mesti termehek mehek bikin judul

Jaga lupa tetapkan protokol yang ada yg gansis semoga kita semua sehat selalu ~






delfatesting260 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
8.9K
137


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan