Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

redaksibenua370Avatar border
TS
redaksibenua370
Cerita Jesica, Kuliah Sembari Mengajar di SDN 012 Desa Binusan Nunukan
Cerita Jesica, Kuliah Sembari Mengajar di SDN 012 Desa Binusan Nunukan
Jesica Pelilin mendampingi siswa dalam proses pembelajaran di SD 012 Nunukan. (FOTO: DARMAWAN/BENUANTA)

benuanta.co.id, NUNUKAN – Pendidikan di wilayah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) menjadi perhatian pemerintah pusat hingga daerah, salah satunya dunia pendidikan yang sangat penting bagi semua orang yang bertujuan untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi dalam diri dan memiliki kreativitas. Hingga bisa sama dengan daerah lainnya yang telah dinilai telah maju.

Upaya ke arah itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan program yang menugaskan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) di setiap sekolah 3T dengan sekolah teragreditasi maksimal B. Selama 6 bulan dengan program khusus pembelajaran untuk peningkatan literasi dan numerasi, adaptasi teknologi dan membantu administrasi sekolah. Hal itu disampaikan oleh salah satu Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Jesica Pelilin kepada benuanta.co.id.

“Kita dipercayai untuk melakukan pembelajaran di SDN 012 Kecamatan Nunukan, Desa Binusan Dalam,” kata Jesica, Jumat (8/10/2021).
Jesica menjelaskan, tantangan yang mereka hadapi terutama cuaca pada saat hujan, akan terkendala hadir ke sekolah, begitu juga peserta didiknya yang tinggal dibagian dalam (jauh dari sekolah), jalan menuju sekolah akan lebih sulit sehingga siswa tidak bisa ke sekolah. “Sedangkan untuk jarak tempuh yang saya lewati dari sekolah itu sekitar 14 kilometer dari sungai Bilal ke Sungai Banjar atau SD 012,” jelasnya.

Tidak hanya itu, jaringan telekomunikasi di desa tersebut tidak ada, jadi proses belajar mengajar lebih banyak menggunakan buku walaupun ada aplikasi yang digunakan namun sangat terbatas. 

Jesica mengakui untuk memenuhi tugasnya sebagai mahasiswi, ia mesti berjuang mencari jaringan internet pada suatu tempat tertentu sehingga bisa mengikuti proses perkuliahan melalui zoom meeting. Setelah mata kuliah usai, ia lanjutkan untuk kembali ke sekolah SDN 012 Desa Binusan.

Terbatasnya infrastruktur di sekolah ini seperti kursi, meja dan papan tulis yang sangat terbatas, ini menjadi kesulitan bagi mereka, sedang ruangan yang digunakan saat ini hanya satu, sementara untuk satu hari anak-anak yang turun ke sekolah ada tiga kelas, dari kelas 1-6 akan dibagi waktunya.

“Dalam sehari kita mengajar tiga kelas dalam satu ruangan, jadi kita harus berusaha bagaimana mata pembelajaran yang kita berikan itu mereka pahami, ini juga tantangan kita,” terangnya.(*)

Reporter: Darmawan


Link berita : https://benuanta.co.id/index.php/202...3264/17/19/33/

pulaukapok
pulaukapok memberi reputasi
1
812
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan