Kaskus

Entertainment

dvs22Avatar border
TS
dvs22
Keluarga Di Desa Terpencil Di Turki Berjalan Dengan Dua Kaki Dan Dua Tangan

Keluarga Di Desa Terpencil Di Turki Berjalan Dengan Dua Kaki Dan Dua Tangan
foto: ScienceNordic

Sebuah keluarga di desa terpencil di Turki berjalan tidak hanya dengan dua kaki, tapi juga dengan kedua tangannya.

Keluarga Di Desa Terpencil Di Turki Berjalan Dengan Dua Kaki Dan Dua Tangan
foto: The Washington Post

Keluarga tersebut dikepalai oleh Rajat Ulas. Ia dan istrinya memiliki 18 orang anak – 6 di antaranya terlahir dengan kelainan unik. Gulen salah satunya, berjalan sempoyongan layaknya orang mabuk, padahal ia sadar sepenuhnya tanpa pengaruh alkohol.

Keluarga Di Desa Terpencil Di Turki Berjalan Dengan Dua Kaki Dan Dua Tangan
foto: The Washington Post

Beberapa saat kemudian, satu per satu anaknya muncul – 4 orang perempuan, dan 1 lelaki – melangkah keluar dengan dua kaki dan dua tangan. Hussein, yang laki-laki, telah berjalan seperti itu 28 tahun lamanya. Area kulit di telapak tangan mereka pun menebal layaknya pada kaki karena sehari-hari dipakai untuk berjalan menempuh jarak beberapa kilometer.

5 anak Rajat yang memiliki keunikan cara berjalan tersebut masih tinggal bersama di satu rumah dengan keluarganya, diurus oleh kakak beradiknya dan orangtuanya yang usianya telah memasuki 60-an.



Nick Humphrey, seorang psikologi evolusioner, menyimpulkan bahwa kelainan tersebut berkaitan dengan genetik, yang mana Rajat dan istrinya masih memiliki hubungan keluarga. Dari hasil scan, semuanya memperlihatkan bahwa terjadinya penyusutan pada cerebellum atau otak kecil.

Peneliti dari Denmark menyebutnya sebagai CAMRQ atau Cerebellar Ataxia, Mental Retardation, and Dysequilibrium Syndrome. Sedangkan seorang ahli biologi evolusi dari Turki menyebutnya Uner Tan Syndrome yang mana istilahnya diambil dari namanya sendiri.

Akibat penyusutan yang terjadi pada otak, mengakibatkan mereka kehilangan keseimbangan sehingga dengan terpaksa menggunakan kedua tangannya untuk dapat membantu berjalan.



Hingga saat ini debat di antara para ilmuwan dan ahli peneliti masih terus terjadi. Beberapa mengatakan kelakuan mereka akibat suatu sindrom penyakit. Sebagian lagi percaya kalau keluarga Ulas merupakan bukti peradaban yang menghubungkan kera dengan manusia, dan perilaku mereka seperti kembali jaman primitif, yaitu tidak mampu berevolusi dan berkembang layaknya manusia normal.



Keluarga Di Desa Terpencil Di Turki Berjalan Dengan Dua Kaki Dan Dua Tangan
foto: The Washington Post

Rajat sendiri tidak peduli akan kehadiran para peneliti yang terus berdatangan untuk menganalisa perilaku anak-anaknya. Ia hanya memikirkan kehidupan anak-anaknya kelak, dan tunjangan yang dibutuhkannya, apabila sekiranya ia sudah tiada nanti.

Yang pasti, keunikan yang mereka miliki seringkali dicemooh dan diejek, dipukuli oleh anak kecil, dan keberadaannya tidak diterima oleh warga sekitar.



Keluarga Di Desa Terpencil Di Turki Berjalan Dengan Dua Kaki Dan Dua Tangan
foto: 60 Minutes Australia

Bantuan berupa alat bantu jalan segera diberikan dan ahli fisioterapi membantu mereka supaya dapat berjalan layaknya manusia normal. Setelah sekian lama akhirnya dapat berdiri tegak walaupun dengan sekujur tubuh yang bergetar dan perlu ditopang alat bantu, untuk pertama kalinya berhasil memunculkan senyuman di wajah mereka.

Keluarga Di Desa Terpencil Di Turki Berjalan Dengan Dua Kaki Dan Dua Tangan
foto: 60 Minutes Australia



Sumber:
The Washington Post
ScienceNordic
60 Minutes Australia
emineminnaAvatar border
delfatesting260Avatar border
izun9Avatar border
izun9 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
7.1K
51
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan