Zhuhai Airshow yang sedang diselenggarakan di China cukup menarik untuk dibahas, selain menampilkan jet tempur terbaru, salah satu yang menjadi sorotan adalah munculnya berbagai jenis drone. Pesawat tanpa awak (drone) memang sedang naik daun, terlebih setelah aksinya terekspos selama palagan konflik Nagorno-Karabkh. Sejak saat itu berbagai negara mulai berlomba untuk menciptakan drone-nya sendiri, tak terkecuali China.

Pada pameran tahun ini China memperkenalkan berbagai jenis drone baru, salah satu yang menarik untuk dibahas adalah kemunculan drone CH-817. Mengutip laporan indomiliter.comdrone ini dibuat oleh China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), manufaktur yang sudah terkenal sebagai perancang drone CH-4, CH-5, dan CH-6. Dalam sebuah booth diperlihatkan jika drone ini bisa dibawa dengan mudah oleh seorang pasukan infanteri. Drone berukuran mini tersebut bisa melakukan berbagai misi, mulai dari intelligence, surveillance, target acquisition, and reconnaissance (ISTAR). Selain itu CH-817 juga bisa berfungsi sebagai drone loitering munition (membawa hulu ledak sendiri).

CH-817 termasuk jenis drone copter, pasalnya drone ini digerakkan dengan dua rotor bertingkat, yang totalnya ada empat bilah baling-baling berukuran mini yang dapat dilipat. Pada bagian bawah terdapat konsol kamera mini, yang digunakan untuk memantau navigasi dan kondisi sasaran. Drone ini ditenagai dengan baterai, namun sampai saat ini belum diketahui kapasitasnya. CH-817 digadang-gadang dapat terbang selama 15 menit, sementara kecepatan luncurnya 15 meter per detik, serta punya kecepatan terbang maksimum 64,8 km/jam.





Drone ini punya bobot yang ringan, yakni mencapai 800-850 gram. Dengan begitu hulu ledak yang bisa dibawa tidak besar. Pihak pengembang menyebut CH-817 sebagai flying granade, bisa dibilang bahwa daya hancur dari drone ini tak akan jauh beda dari sebuah granat. Selain bisa digunakan sebagai senjata pasukan infanteri, CH-817 juga dapat diluncurkan dari vrian drone tempur CH-series yang lainnya (CH-4,CH-5,CH-6). Selain itu, drone ini juga dapat diatur untuk mode serangan berkelompok (swarm drone).

Sementara itu mengutip artikel Janes.comCH-817 dibuat dari bahan yang ringan dan material komposit, CH-817 memiliki sepasang rotor yang dapat dilipat di sepanjang diameter modul badan pesawat untuk pengangkutan dan penyimpanan, memungkinkan UAV dipasang ke dalam tabung atau ransel yang kokoh. Paket lengkap dari CH-817 terdiri dari unit kontrol operator genggam, dan sepasang kacamata first person view (FPV).

CH-817 biasanya dilengkapi dengan turret elektro-optik/inframerah (EO/IR) yang dipasang pada badan bagian bawah badan pesawat, yang mendukung berbagai fungsi penerbangan dan pengawasan termasuk navigasi berbasis waypoint otonom dan untuk menghindaran rintangan, serta pelacakan target untuk ancaman yang dipilih. Seperti yang sudah TS singgung di atas, jika diinginkan drone dapat dilengkapi dengan muatan fragmentasi untuk menimbulkan efek ledakan kecil.

Sejauh ini belum banyak informasi terkait drone ini, karena masih sedikit data yang dipublikasikan. Perkembangan industri drone China memang mengejutkan, mulai dari drone berukuran besar, sedang sampai berukuran mini kini mereka sudah bisa membuatnya. Saat ini tugas berat China adalah meyakinkan negara lain untuk membeli produk drone buatan mereka.





Demikian sekilas update berita terkait drone buatan China, semoga bisa bermanfaat untuk agan dan sista, sampai jumpa