Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
100 Tahun Kapal Induk | Pangkalan Terapung yang Masih Punya Arti Penting
Tak terasa pengabdian kapal induk sudah mencapai 100 tahun gan sist pada tahun 2021 ini, platform yang berfungsi sebagai pangkalan terapung untuk mengirimkan kekuatan udara dari laut ini tetap punya peran penting sampai saat ini. Khususunya bagi Amerika Serikat, saat ini mereka total mengoperasikan 11 kapal induk. Ada 10 kapal induk Kelas Nimitz serta satu kapal Kelas Gerald R. Ford yang akan segera bertugas. Meski sudah punya 10 unit kapal induk, Amerika masih merasa kurang. Setidaknya akan ada dua kapal induk lagi yang dibangun dalam Kelas Gerald R. Ford.

Semenjak palagan Perang Dunia II, Amerika memang dikenal cukup masif dalam membangun kapal induk. Terbukti platform kapal induk sangat efektif digunakan dalam Perang Dunia II, bahkan saat memasuki era Perang Dingin, kapal induk masih menjadi platform yang diandalkan bagi U.S. Navy untuk melawan ancaman dari Uni Soviet.


Serangan Pearl Harbor Menandai Munculnya Kapal Induk


USS Jupiter adalah kapal induk pertama Angkatan Laut AS, kapal ini awalnya adalah kapal pengangkut batubara yang kemudian diubah menjadi kapal induk di Galangan Kapal Angkatan Laut Norfolk, Portsmouth, Virginia. Pada tanggal 11 April 1920, dia berganti nama menjadi USS Langley untuk menghormati Samuel Pierpont Langley, seorang astronom Amerika, fisikawan, pelopor aeronautika dan insinyur pesawat, dan dia diberi nomor lambung CV-1. Dan setahun kemudian pada 1921, Angkatan Laut AS mulai menugaskan Langley dalam layanan aktif di armada kapal mereka.

Pada musim dingin tahun 1941, Angkatan Laut AS memiliki delapan kapal induk, termasuk Langley, yang merupakan armada kapal induk terbesar ketiga di dunia. Serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 mendorong Amerika Serikat ke dalam Perang Dunia II. Dalam serangan itu, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang menunjukkan kepada AS bagaimana beberapa kapal induk yang digabungkan menjadi satuan tugas dapat mengumpulkan kekuatan udara, dan tidak hanya mengalahkan armada lain tetapi juga menyerang target di darat.

Angkatan Laut AS sebelumnya hanya menggunakan kapal induk sebagai pengintai armada kapal perang, mereka dengan cepat mengambil pelajaran dari kejadian Pearl Harbor dan menggunakan kapal induk untuk menghancurkan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Midway. Kemudian, mereka melakukan kampanye lintas pulau melintasi Pasifik yang menghambat kemajuan Jepang.


Quote:



Sementara itu pasca serangan Pearl Harbor, industri galangan kapal Amerika cukup masif dalam membangun kapal induk dan pesawat tempur berbasis kapal induk. Hanya empat setengah tahun setelah tragedi Pearl Harbor, Amerika Serikat sudah memiliki kekuatan besar dengan 99 kapal induk dari semua jenis.

Setekah sukses pada Perang Dunia II, kapal induk juga terus menjadi platform angkatan laut yang dominan dan bisa terus diandalkan selama Perang Dingin. Kapal induk pun terus berevolusi, dari yang awalnya menggunakan bahan bakar minyak kini sudah menggunakan tenaga nuklir. Pesawat yang dibawanya pun turut berevolusi, yang awalnya adalah pesawat bertenaga piston sekarang bertenaga jet. Bahkan saat ini kapal induk juga menjadi platform untuk mengirimkan senjata termonuklir.

Ketika Angkatan Laut Uni Soviet dibubarkan pada akhir Perang Dingin, kekuatan kapal induk Angkatan Laut AS menyusut drastis. Kapal induk kini menjadi alat perang ekspedisi yang digunakan untuk mendukung perang darat dengan kekuatan udara berbasis laut menuju palagan konflik di seluruh dunia. Namun, dengan ancaman baru dari Rusia dan China dapat segera mengakhiri kapal induk, atau memaksa mereka untuk berinovasi menjadi sesuatu yang baru yang akan terus mendominasi domain maritim.



Operator Kapal Induk Saat ini


Saat ini Amerika menjadi operator terbesar kapal induk dengan 11 unit kapal, terdiri dari 10 kapal induk dari Kelas Nimitz dan satu kapal dari Kelas Gerald R. Ford. Kapal tersebut mampu mmebawa sayap udara kapal induk hingga 74 pesawat, termasuk 44 F/A-18E/F Super Hornet dan F-35C Joint Strike Fighters, 5 jet serang elektronik EA-18G Growler, 4 E-2 Hawkeye (pesawat peringatan dini dan kontrol udara), dua transportasi C-2 Greyhound, dan 19 helikopter Seahawk.

Sebuah kelompok serang kapal induk biasanya terdiri dari satu kapal induk dengan sayap udara, satu kapal penjelajah rudal dipandu, dua kapal perusak rudal dipandu, dan satu kapal selam serangan bertenaga nuklir. Misi kapal non-pengangkut adalah untuk melindungi dan mempertahankan kapal induk, tetapi sekarang kapal-kapal tersebut sudah memiliki senjata baru untuk perlindungan diri maupun kelompok kapal induknya, termasuk rudal jelajah serangan darat Tomahawk.

Sepuluh dari sebelas operator kapal induk berbasis di Amerika Serikat, terbagi antara pantai Timur dan Barat. Satu kapal induk, USS Ronald Reagan berada di Yokosuka, Jepang. Setidaknya tiga kapal induk berada di laut setiap saat, dengan tiga lainnya kembali dari penempatan tugas. Kapal yang kembali biasanya menjalani proses perombakan dan modernisasi yang panjang, hal tersebut membuat mereka tidak dapat digunakan selama dua hingga tiga tahun.

Selain AS, negara-negara lain juga masih menaruh minat yang berkelanjutan pada konsep kapal induk dengan membangun kapal induk mereka sendiri. Misalnya Inggris yang baru-baru ini menugaskan dua kapal induk baru, HMS Queen Elizabeth dan HMS Prince of Wales, sementara Brazil sedang bereksperimen dengan menggunakan drone yang akan dioperasikan dari kapal induk bekas Atlantico. Jepang juga sudah mengubah dua kapal perusaknya yakni JS Izumo dan JS Kaga untuk menjadi konfigurasi kapal induk.

Sementara itu Prancis memiliki kapal induk nuklir Charles de Gaulle, tapi kedepannya mereka juga sedang mempertimbangkan membangun kapal induk baru. Di lain sisi China juga tak mau ketinggalan dengan mengoperasikan dua kapal induk yakni Shandong dan Liaoning. Korea Selatan dan Rusia juga telah mengumumkan rencana untuk membangun kapal induk dalam waktu dekat. Sementara India sudah melakukan uji coba laut pada kapal induk pertamanya yang bernama INS Vikrant pada 4 Agustus 2021.


Quote:




Perkembangan Kapal Induk


Kapal induk bertahan sebagai senjata dominan di laut karena satu alasan "mereka hampir sepenuhnya tidak bersenjata." Kapal itu hanyalah sebuah bandara terapung, dan kekuatan sesungguhnya berasal dari sayap udara. Sebagai perubahan sayap udara kapal induk, negara pemakainya dengan mudah beradaptasi untuk memulai teknologi terbaru, dari piston ke mesin jet, dan dari bom terarah dan torpedo ke laser terbaru atau senjata dipandu GPS.

Saat ini sayap udara terus berubah menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Fokus pada angkatan laut China yang berkembang pesat maka sayap udara kapal induk kini membawa rudal anti-kapal jarak jauh baru yang dibawa oleh F/A-18E/F Super Hornet. Selain itu seiring perkembangan teknologi, U.S. Navy pun mulai memakai drone pengisian bahan bakar udara Stingray MQ-25A.


Quote:



Kapal induk bertenaga nuklir, seperti yang dioperasikan oleh AS dan Prancis memiliki beberapa keunggulan, seperti bisa berlyar dengan kecepatan tinggi maksimal sampai 33 knot selama berbulan-bulan tanpa pengisian bahan bakar. Hal ini memungkinkan kapal induk bertenaga nuklir dengan cepat menuju ke hotspot di seluruh dunia, guna merespon lebih cepat terhadap krisis global.

Kapal induk Amerika adalah salah satu contoh kapal induk yang memiliki sayap udara lebih besar dan serbaguna. Tidak seperti kapal induk Admiral Kuznetsov dari Rusia dan Liaoning dan Shandong dari China, kapal induk AS memiliki pesawat peringatan dini dan kontrol udara yakni E-2 Hawkeye yang dapat bertindak sebagai radar terbang, ia berjaga-jaga terhadap banyak ancaman dari kapal permukaan hingga rudal balistik. Kapal induk Amerika juga memiliki pesawat tempur 30 persen lebih banyak, salah satunya adalah jet tempur generasi kelima F-35C.

Fleksibilitas dari dek datar (flat-deck) besar juga berpengaruh lingkungan yang tidak ada bandingannya. Pergeseran kemampuan udara dan adopsi platform tak berawak secara luas dapat mengubah doktrin angkatan laut, tetapi banyak dari platform ini masih membutuhkan bahan bakar, amunisi, dan pemeliharaan. Dan itu semua hanya dapat ditawarkan di laut oleh kapal induk dek datar.



Ancaman Untuk Kapal Induk Modern


Kapal induk terus berkembang dari yang tadinya berbahan bakar minyak kini sudah berbahan bakar nuklir, selain itu sayap udaranya juga terus berkembang. Akan tetapi ancaman kepada kapal induk juga terus berkembang selama 30 tahun terakhir. Salah satunya berasal dari China, Salah satu jenis senjata tersebut adalah rudal balistik anti-kapal China yang terus berkembang, termasuk DF-21D dan DF-26. Keduanya diklaim mampu menargetkan kapal induk yang bergerak pada jarak 2.485 mil. Ini jauh lebih jauh daripada jangkauan pesawat tempur yang membentuk sayap udara kapal induk, untuk menyerang rudal-rudal itu kapal induk harus berlayar dengan baik dalam jangkauan rudal mereka. Itu adalah hal yang berisiko. mengingat kapal induk adalah aset strategis nasional dan rumah bagi 6.000 pelaut.

Selain China, Rusia juga telah mengembangkan senjata anti-kapal baru. Senjata itu termasuk rudal hipersonik Kinzhal terbaru, yang dikembangkan dari rudal balistik darat Iskander-M. Rudal ini mampu diluncurkan dari pesawat tempur MiG-31 yang sudah dimodifikasi. Kinzhal memiliki kecepatan tertinggi Mach 10, hal ini tentu akan menyulitkan untuk ditrmbak jatuh. Rudal ini juga dilaporkan mampu membawa hulu ledak nuklir, sebuah ancaman yang serius jika rudal iu kelak benar-benar akan ditembakkan.


Quote:



Tidak banyak hal yang bisa menenggelamkan kapal induk, terutama di masa damai. Salah satu yang mungkin bisa menenggelamkan kapal induk adalah "biaya.". Kita ambil contoh kapal induk terbaru AS, USS Gerald R. Ford yang menghabiskan biaya yang mengejutkan, yakni sebesar US$ 13 miliar atau sekitar Rp 185 triliun untuk dikembangkan dan dibangun.

Biaya itu hanya dialokasikan untuk kapal itu sendiri. Sementara biaya sayap udara baru dari sekitar 74 pesawat mencapai US$ 6,5 miliar atau setata Rp 93 triliun. Tak cukup sampai disitu, masih ada biaya lagi untuk kebutuhan kapal pengawal yang berkisar US$ 10 miliar, yang jika dirupiahkan mencapai Rp 142 triliun. Sebuah harga yang mahal, bahkan lebih mahal dari biaya kapal induk dan pesawat yang dibangun selama Perang Dunia II.



Quote:



Selain biaya pembangunan dan operasional yang mahal, kapal induk bertenaga nuklir juga punya masalah lain. Tidal seperti kapal bertenaga konvensional, kapal induk bertenaga nuklir juga butuh biaya mahal bahkan saat kapal sudah tak lagi bertugas. Salah satu contoh kasusnya terjadi pada USS Bonhomme Richard, kapal ini dilalap api pada tahun 2020. Awalnya kapal akan diperbaiki, namun karena biaya perawatan yang mahal, maka kapal dinonaktifkan pada 15 April 2021, Kapal berukuran setengah dari kapal induk dan menelan biaya US$ 30 juta atau sekitar Rp 428 miliar untuk membuangnya (dinonaktifkan).

Sementara USS Enterprise yang menjadi kapal induk bertenaga nuklir pertama Amerika telah menelan biaya antara US$ 1 sampai US$ 1,5 miliar yang jika dirupiakan mencaapi Rp 14 sampai Rp 21 triliun. Sebagian besar biaya dihabiskan untuk dengan menonaktifkan dengan benar delapan reaktor nuklir Westinghouse A2W yang menjadi sumber tenaganya.




Kapal Induk di Masa Depan


Meskipun ada beragam bahaya baru, Angkatan Laut AS masih memiliki kepercayaan pada kapal induk. Mereka berencana untuk membangun tiga kapal induk lagi setelah Ford, yakni John F. Kennedy, Enterprise, dan Doris Miller. Pada saat yang sama, layanan tersebut berencana untuk memperkenalkan drone pengisian bahan bakar udara MQ-25A Stingray pada akhir 2020-an dan Next Generation Air Dominance Fighter (NGAD) untuk menggantikan F/A-18E/F Super Hornet mulai tahun 2030. 

Selanjutnya kapal induk Kelas Ford akan menggantikan kapal induk Kelas Nimitz yang ada saat ini dalam layanan, proses tersebut akan berlangsung hingga tahun 2050 dan seterusnya. Kapal induk Kelas Ford kedepannya juga bakal dilengkapi dengan teknologi yang memungkinkan platform untuk berkembang seiring waktu, seperti ketapel pesawat elektromagnetik yang memungkinkan peluncuran drone yang lebih kecil, lebih ringan, dan tak berawak. Selain itu, kapal dibangun dengan peningkatan kemampuan pembangkit listrik untuk menghasilkan peningkatan daya listrik yang digunakan pada platform senjata seperti laser pertahanan dan railgun.

Selain itu drone seperti MQ-25A Stingray juga akan meningkatkan kemampuan pesawat berawak seperti F-35C dan Super Hornet, dan pada akhirnya mungkin akan menggantikan mereka. Saat ini pihak Angkatan Laut dapat mengambil langkah-langkah lain untuk mengurangi biaya operasional kapal induk. Misalya memakai pesawat tempur tanpa awak (drone).

Di masa depan drone dapat bergabung dengan pesawat tempur berawak di dek penerbangan kapal induk, termasuk pesawat tak berawak yang lebih kecil untuk bertarung bersama pesawat tempur berawak dan akhirnya menjadi pesawat tak berawak tanpa pilot yang dapat bertempur sendiri. Keduanya akan jauh lebih murah daripada pesawat berawak dan akan membantu membalikkan tren kekuatan udara angkatan laut yang tidak terjangkau. Drone tanpa pilot, pada dasarnya lebih kecil sehingga dapat menghasilkan kapal induk yang lebih kecil dan lebih murah.


Quote:



Kapal induk selalu menghadapi tantangan, dari serangan kamikaze hingga bom atom, tapi sampai saat ini platform tersebut masih bisa diandalkan. Dalam kedua kasus tersebut, kapal induk menganrispasi ancaman dengan memakai rudal jelajah dan bom nuklir, membuat mereka lebih mematikan dari sebelumnya. Seperti Amerika sendiri, kapal induk mereka tampaknya memiliki kapasitas tak terbatas untuk berubah seiring waktu.

Tetap saja, tidak ada yang bisa bertahan selamanya. Tak pelak lagi beberapa teknologi baru akan menjungkirbalikkan tatanan yang sudah ada, suatu saat kapal induk pun akan berakhir. Entah kapan hal itu akan terjadi. Bagi Amerika Serikat yang telah berinvestasi dalam konsep kapal induk lebih dari negara lain, mereka pastinya akan bersikap realistis tentang kapan tiba waktunya era kapal induk akan berakhir.

Setidaknya saat ini kapal induk adalah aset yang penting bagi Amerika, terutama untuk memperkuat pengaruh mereka di penjuru dunia. Meski biaya operasionalnya mahal, untuk saat ini Angkatan Laut AS harus bisa memastikan bahwa mereka akan mendapat keuntungan yang maksimal dari sebelas kapal induknya. Agar biaya yang sudah dikeluarkan tidak sia-sia.

Sementara itu bagi negara lain yang bersekutu dengan AS, kapal induk juga menjadi aset penting guna mendukung pengaruh masing-masing negara, kapal induk juga menjadi lambang supremasi kekuatan laut mereka. Dan di saat ini ketika sedang terjadi sengketa dengan China, kapal induk bisa diproyeksikan untuk menghadapi ancaman China kapan pun saat dibutuhkan.

Sementara bagi China sendiri kapal induk dibuat guna menandingi kekuatan laut armada barat, selain itu kapal induk yang mereka miliki juga punya peran guna memberi efek detterent pada negara lain yang terlibat sengketa wilayah dengan mereka. Di lain sisi kapal induk juga punya peran sebagai unjuk kekuatan pada negara yang menjadi rivalnya, misal India yang akhirnya berhasil membuat kapal induknya untuk menandingi armada laut China. Rusia terkesan tidak terlalu masif dan tertarik dalam membangun kapal induk, meski mereka juga mempersiapkan desain kapal induk. Tapi mereka terlihat tidak begitu antusias, bisa jadi Rusia sedang membuat hal baru untuk menggantikan peran kapal induk.

Meski punya biaya operasional yang mahal, tapi saat ini masih menjadi aset penting bagi beberapa angkatan laut di dunia. Selain untuk show of force, keberadaan kapal induk juga masih bisa memberi efek detterent kepada negara lain yang kadang kala suka mencari keributan. Dan bagi sebagian negara keberadaan kapal induk masih punya arti "penting", terutama AS yang punya armada kapal induk paling banyak.


Quote:



Lalu bagaimana pendapat agan sekalian soal eksistensi kapal induk ? Jangan lupa nnati berkomentar di bawah emoticon-Cendol (S)

Sekian dulu pembahasan pajang kapal induk kali ini, semoga bisa bermanfaat. Tetap semangat dan jaga kesehatan. Sampai jumpa emoticon-Angkat Beer





Referensi Tulisan: Popular Mechanics
Ilustrasi Foto: U.S. Navy, Getty Images, Google Image
jagotorpedo
simanjuntak007
cawax
cawax dan 34 lainnya memberi reputasi
33
8.6K
64
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan