- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Selera Nusantara (Indonesian Food)
Makanan Khas Daerah


TS
sintara85
Makanan Khas Daerah
Hai gansis, selamat sore, sudah pada pulang kerja atau masih wfh?
Semoga situasi semakin kondusif ya gansis dan salam sehat buat kita semua.

Sikkam, tanaman ini tidak banyak diketahui sebagai pewarna alami bahan makanan.
Pohon Sikkam di kampung saya tepatnya daerah simalungun, Sumut dijadikan sebagai pemberi warna alami pada makanan khususnya daging ayam dan daging babi. Juga sebagai penguat rasa. Saat digabung dengan bahan makanan tersebut, daging ayam dibakar diaduk bersama bumbu rempah tradisional di Indonesia seperti lengkuas, sereh, merica, cabe rawit dan jahe, membuat rasanya semakin enak dan menghangatkan badan. Ada sensasi kelat di lidah.
Adapun cara penggunaannya adalah kulit pohonnya digerus, dibersihkan , ditumbuk atau dihaluskan untuk mendapatkan getah dan air yang terkandung di kulit pohon ini. Kemudian air perasan kulit sikkam dicampur dengan darah ayam yang ditampung (tanpa diberi perasan jeruk nipis supaya tidak mencair).
Saat pencampuran, darah ayam menjadi berwarna krem atau kecoklatan.
Akan tetapi tidak hanya kulit dari batangnya, akar kayunya juga masih bisa digunakan, dan perlakuannya pun sama yaitu kulit akar kayu digerus dan diperas dan lebih berwarna merah saat dicampur dengan darah ayam ataupun tanpa darah ayam.

Selain makanan mendapat warna alami dari sikkam dan sensasinya kelat, rasa makanan pun semakin manis bila ditambahkan dengan santan murni. Rasanya pun semakin kuat ditambah sensasi rempah tradisional Indonesia.
Di zaman dahulu daging ayam atau daging babi di daerah Sumatra utara yang diberi perasan sikkam biasanya dimasak sebagai penganan khas dalam berbagai pesta adat seperti adat pernikahan dan kerja adat sebagai warisan budaya di daerah Sumatra utara terutama di tempat saya, Simalungun ( salah satu daerah Sumut yang sering dikenal orang banyak yaitu daerah Parapat Danau Toba).
Atau biasanya makanan yang diberi sikkam ( khusus daging ayam panggang) akan diberikan kepada anggota keluarga misalnya hendak merantau karena moment terakhir kalinya memakan makanan mewah pada zamannya.

Beda dengan sekarang, rumah makan Batak sudah menyediakan makanan ini dan dibandrol sekitar 150-200 ribuan untuk 1 ekor ayam panggang.
Karena zaman dulu memakan daging yang diberi sikkam diberikan jika ada suatu hal yang sangat istimewa saja.
Menurut pengalaman orang tua turun temurun, air perasan kulit sikkam ini yang turut membuat daging semakin empuk dan legit, ada suhu panas dari sikkam yang dapat mengempukkan daging.
Walau kulit batang pohon ini digerus, kulitnya tetap bertumbuh dengan munculnya kulit kayu yang baru. Bila akar pohon ini ditancapkan kembali ke tanah, pohon ini bisa tumbuh kembali.
Bersyukur di tanah kita batang pohon apapun ditancapkan pasti tumbuh.
Selain untuk pewarna dan penguat rasa pada makanan, batang pohon sikkam dapat digunakan sebagai bahan pembuat mebel atau perabot lainnya.
Namun ts hanya menekankan kegunaan sikkam sebagai pewarna alami makanan.
Kalau agan dan sista sudah pada pernah melihat makanan ynag dicampur sikkam?
Seperti apa rasanya?
Kalau penasaran, sini dateng ke kampung saya, kita masak daging ayam pakai sikkam.
Sampai jumpa lagi gansis di thread berikutnya..
Kasih cendol dan rate bintang limanya ya, makasihh..

Sumber : opri
Foto: ayam panggang khas simalungun
akar kayu sikkam
Semoga situasi semakin kondusif ya gansis dan salam sehat buat kita semua.

Sikkam, tanaman ini tidak banyak diketahui sebagai pewarna alami bahan makanan.
Pohon Sikkam di kampung saya tepatnya daerah simalungun, Sumut dijadikan sebagai pemberi warna alami pada makanan khususnya daging ayam dan daging babi. Juga sebagai penguat rasa. Saat digabung dengan bahan makanan tersebut, daging ayam dibakar diaduk bersama bumbu rempah tradisional di Indonesia seperti lengkuas, sereh, merica, cabe rawit dan jahe, membuat rasanya semakin enak dan menghangatkan badan. Ada sensasi kelat di lidah.
Adapun cara penggunaannya adalah kulit pohonnya digerus, dibersihkan , ditumbuk atau dihaluskan untuk mendapatkan getah dan air yang terkandung di kulit pohon ini. Kemudian air perasan kulit sikkam dicampur dengan darah ayam yang ditampung (tanpa diberi perasan jeruk nipis supaya tidak mencair).
Saat pencampuran, darah ayam menjadi berwarna krem atau kecoklatan.
Akan tetapi tidak hanya kulit dari batangnya, akar kayunya juga masih bisa digunakan, dan perlakuannya pun sama yaitu kulit akar kayu digerus dan diperas dan lebih berwarna merah saat dicampur dengan darah ayam ataupun tanpa darah ayam.

Selain makanan mendapat warna alami dari sikkam dan sensasinya kelat, rasa makanan pun semakin manis bila ditambahkan dengan santan murni. Rasanya pun semakin kuat ditambah sensasi rempah tradisional Indonesia.
Di zaman dahulu daging ayam atau daging babi di daerah Sumatra utara yang diberi perasan sikkam biasanya dimasak sebagai penganan khas dalam berbagai pesta adat seperti adat pernikahan dan kerja adat sebagai warisan budaya di daerah Sumatra utara terutama di tempat saya, Simalungun ( salah satu daerah Sumut yang sering dikenal orang banyak yaitu daerah Parapat Danau Toba).
Atau biasanya makanan yang diberi sikkam ( khusus daging ayam panggang) akan diberikan kepada anggota keluarga misalnya hendak merantau karena moment terakhir kalinya memakan makanan mewah pada zamannya.

Beda dengan sekarang, rumah makan Batak sudah menyediakan makanan ini dan dibandrol sekitar 150-200 ribuan untuk 1 ekor ayam panggang.
Karena zaman dulu memakan daging yang diberi sikkam diberikan jika ada suatu hal yang sangat istimewa saja.
Menurut pengalaman orang tua turun temurun, air perasan kulit sikkam ini yang turut membuat daging semakin empuk dan legit, ada suhu panas dari sikkam yang dapat mengempukkan daging.
Walau kulit batang pohon ini digerus, kulitnya tetap bertumbuh dengan munculnya kulit kayu yang baru. Bila akar pohon ini ditancapkan kembali ke tanah, pohon ini bisa tumbuh kembali.
Bersyukur di tanah kita batang pohon apapun ditancapkan pasti tumbuh.
Selain untuk pewarna dan penguat rasa pada makanan, batang pohon sikkam dapat digunakan sebagai bahan pembuat mebel atau perabot lainnya.
Namun ts hanya menekankan kegunaan sikkam sebagai pewarna alami makanan.
Kalau agan dan sista sudah pada pernah melihat makanan ynag dicampur sikkam?
Seperti apa rasanya?
Kalau penasaran, sini dateng ke kampung saya, kita masak daging ayam pakai sikkam.
Sampai jumpa lagi gansis di thread berikutnya..
Kasih cendol dan rate bintang limanya ya, makasihh..


Sumber : opri
Foto: ayam panggang khas simalungun
akar kayu sikkam
Diubah oleh sintara85 30-09-2021 09:57






Aramina dan 21 lainnya memberi reputasi
22
9.6K
46


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan