Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Shenyang J-16D | Flanker dengan Cita Rasa Growler
China telah resmi membuka ajang kedirgantaraan dengan tajuk Zhuhai Airshow pada selasa (28/09/2021), dalam event ini Sang Naga menampilkan berbagai produk unggulannya, salah satu yang menjadi sorotan adalah munculnya beberapa pesawat tak berawak (drone). Salah satu drone yang tampil untuk pertama kalinya adalah CH-6yang mengusung dua mesin jet.

Setelah pada thread sebelumnya TS membahas drone, kali ini ane akan membahas pesawat berawak yang diberi nama J-16D. Dari segi desainnya agan-agan pasti sudah familiar, karena pesawat ini dikembangkan dari basis Su-27 (Flanker), bisa dibilang pesawat ini adalah Flanker versi China. Mengutip artikel TheDrive.com J-16D sudah terlihat bahkan sebelum Zhuhai Airshow dimulai, dalam acara tersebut untuk pertama kalinya J-16D dipamerkan kepada publik dalam konfigurasi berbeda, yang membuat penampilan awalnya pekan ini sangat penting. Pemerintah China secara rutin memamerkan pesawat baru dan menyoroti kemampuan canggih tertentu dari desain yang ada di acara ini, acara ini telah diadakan dua tahun sekali sejak tahun 1996. Seharusnya show kali ini terjadi musim gugur tahun lalu, tetapi ditunda karena Covid yang sedang berlangsung.

Yang menarik dari penampilan J-16D adalah terpasangnya pod peperangan elektronik pada ujung wingtip-nya, selain pod peperangan elektronik J-16D kali ini teelihat tidak dibekali meriam 30 mm dan konsol IRST (Infrared Search and Track). Dua fitur yang melekat pada J-16 versi srandar itu sengaja dilepas untuk membantu memberi ruang bagi sistem peperangan elektronik internal yang kuat. Sementara pemasangan pod di ujung wingtip bertujuan untuk melakukan jamming pada pita frekuensi yang berbeda, serta memungkinkan J-16D untuk menetralisir berbagai jenis radar dan sistem komunikasi lawan secara bersamaan. Dengan begitu J-16D mampu menembus wilayah udara yang dipertahankan dengan baik oleh lawan. Singkatnya pesawat yang dikenal punya peran "electronic warfare" ini digunakan untuk menembus sekaligus mengacaukan sistem radar musuh.

Jika mengacu pada doktrin pesawat siluman generasi 5, maka pesawat berkemampuan electronic warfare yang debekali radar AESA ini punya peran untuk menyerang sistem radar musuh sehingga jet tempur siluman tersebut bisa menembus jauh ke pertahanan musuh. Jika kita melihat produk barat, maka J-16D sejajar dengan EA-18G Growler yang dioperasikan oleh AS dan Australia.



Quote:



Selain pod peperangan elektronik, pesawat dengan peran electronic warfare juga harus dibekali senjata berupa rudal, jika EA-18G Growler milik AS dan Australia punya rudal anti-radiasi (penghancur sistem radar pertahanan udara) AGM-88B/E HARM (High-speed Anti-Radiation Missile) , maka J-16D saat Zhuhai Airshow diperkirakan membawa rudal PL -15. Mengutip artikel indomiliter.comsaat ditampilkan di Zhuhai Airshow 2021, tampak empat rudal udara ke udara PL-15 yang dipasang di bawah central pylons.

Perbedaan J-16D dengan EA-18 Growler adalah pesawat besutan China ini belum dibekali rudal anti radiasi untuk menghancurkan sistem radar serta sistem pertahanan udara (SAM) milik lawan, meski belum dibekali rudal anti radiasi, dengan pod jammer yang terpasang maka hal itu akan membantu misi dari pesawat siluman dan non siluman milik China dalam menjalankan misinya. Terutama untuk menyerang kawasan Selat Taiwan.

Dukungan pesawat dengan fungsi khusus untuk misi electronic warfare hampir pasti akan menjadi faktor utama dalam intervensi besar militer China di Selat Taiwan, mengingat kemampuan pertahanan udara negara itu yang terus berkembang secara signifikan. Hadirnya J-16D diperkirakan juga akan menjadi kemampuan penting untuk dibawa dalam konflik skala besar apa pun melawan musuh potensial yang lebih menonjol di kawasan Indo-Pasifik yang lebih luas, seperti India atau bahkan Amerika Serikat.



Quote:



Sekilas tentang J-16, pesawat ini dibuat China dari basis pesawat tempur dua tempat duduk J-11BS, varian ini merupakan produksi lokal dari Su-27 yang dikenal sebagai J-11 yang diproduksi oleh Shenyang. Selain Su-27, China juga membeli 76 unit varian pesawat Su-30MKM dari Rusia, jet tempur yang juga dikembangkan dari basis Su-27. Selain mencomot desain Su-27, China juga dikabarkan mencomot desain dari Su-30MKK (cmiiw).

Pesawat J-16 sendiri diproduksi pertama kali tahun 2012 dan masuk layanan aktif bersama Angkatan Udara China sekitar tahun 2015, varian standar J-16 punya kemampuan yang mirip dengan F-15E milik AS. J-16 mengusung desain kursi tandem, di mana kursi pada J-16 dan J-16D di bagian depan untuk pilot sementara kursi belakang digunakan untuk operator complex on-board electronic systems. J-16 dibekali mesin jet produksi lokal yang juga dibuat oleh Shenyang yakni 2 × Shenyang WS-10A turbofan afterburning, dengan mesin ini pesawat mampu digeber sampai kecepatan maksimun Mach 2.

Demikian sedikit informasi berita dari Zhuhai Airshow 2021, semoga pembahasan kali ini bisa bermanfaat untuk agan dan sista. Sampai jumpa emoticon-Angkat Beer




Referensi Tulisan: TheDrive.com& indomililiter.com
Ilustrasi Foto: Twitter & airteamimages.com

Diubah oleh si.matamalaikat 29-09-2021 13:08
phyu.03
gabener.edan
MasterSims
MasterSims dan 11 lainnya memberi reputasi
12
4.1K
33
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan