LEWOLEBA - Wakil Bupati Lembata Thomas Ola meresmikan tempat kursus komputer dan bahasa Inggris gratis bagi calon buruh migran di Lembata, Nusa Tenggara Timur, Selasa (3/9/19).Kursus yang diinisiasi artis senior dan pegiat sosial Melanie Subono bekerja sama dengan Migrant Care serta Yayasan Kesehatan untuk Semua (YKS) serta melalui gerakan Rumah Harapan Jakarta peresmiannya ditandai dengan pemotongan pita. Gerakan Rumah Harapan Jakarta yang telah berdiri sejak 2012 ini selain membuka kursus komputer dan bahasa Inggris ini menyasar tiga desa, yakni Desa Tagawiti, Desa Dulitukan dan Desa Beutaran. Project pelatihan ini akan berlangsung kurang lebih selama tiga bulan.Menurut Melanie Subono, menguasai bahasa Inggris dan komputer dapat memberikan bekal awal untuk meraih masa depan yang lebih baik.

Dalam sambutan singkatnya Thomas mengapresiasi inisiasi Rumah Harapan Jakarta yang dengan kerelaan dan pengorbanan besar bergandeng tangan bersama pemerintah daerah dalam mencerdaskan anak-anak di kabupaten Lembata.

Thomas meminta masyarakat aktif berpartisipasi mengembangkan potensi generasi milenial karena akan memiliki dampak yang besar pada kehidupan ke depan.

Baca Juga:

• Gubernur Jabar Tandatangani Tiga Prasasti Groundbreaking Fly Over
• Panglima TNI-Kapolri Pantau Situasi Tanah Papua dari Manokwari
• Gubernur Puji Kepemimpinan Ketua Pengadilan Tinggi Bandung Arwan Byrin

"Kegiatan sosial semacam ini, perlu diperluas di desa lain di kabupaten Lembata. Agar ke depan berpengaruh pada kebijakan pemerintah daerah yang menjadikan pariwisata sebagai prioritas unggulan di Kabupaten Lembata," harapnya.

Thomas berpesan kepada peserta, agar setelah mendapat ilmu di sini dapat mengembangkan di luar nantinya. Sehingga mampu menjadi guru yang baik untuk keluarga dan masyarakat lainnya.


Sumber : https://daerah.sindonews.com/read/14...ris-1567521454

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Wakil Bupati Lembata Resmikan Tempat Kursus Komputer dan Bahasa Inggris

- Begal Motor Tewas Dihakimi Massa, Satu Lagi Ditembak Polisi

- Banjir Kritik, Abdul Aziz Revisi Disertasi Seks Bebas Tak Langgar Islam