- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Syaitan Kalau Masuk Pintunya ditutup Dong!


TS
trifatoyah
Syaitan Kalau Masuk Pintunya ditutup Dong!
Diary by 3 Cowok Ganteng

Menuliskan kisah kalian di masa lalu membuat bibir ini mengulum senyum, rangkaian cerita dan kata-kata yang terucap dari bibir kalian adalah semangat dan bahagia dari wanita yang telah berjuang melahirkan kalian.
Salinan kata demi kata dari buku usang ini akan menjadi kenangan abadi, di hati ini, sesaat kalian berceloteh tentang pertanyaan, cita-cita dan harapan dari masa kecil yang tak akan pernah terulang. Lembar demi lembar telah tergores tinta, demi membersamai 3 cowok ganteng yang kelak aku berharap doa dari kalian. Karena doa anak yang Sholeh yang selalu kuharapkan. Kenangan masa kecil kalian yang begitu lucu, sedih, indah tak akan terlupakan.
1. Syair Buah Manggis
Anak berambut lurus denga lesung pipit di dua pipinya itu baru saja pulang sekolah di Taman Kanak-kanak. Sampai di rumah langsung menunjukkan kebolehannya dalam menghafalkan syair yang diajarkan oleh ibu guru nya.
Kakak Al : "Mi, Al sudah hafal syair buah manggis."
Mi : "Hebat, (sambil mengacungkan dua jempolnya) coba seperti apa syairnya?
Kakak Al : "Buah manggis, buah manggis rasanya manis, anak-anak nggak boleh menangis, kalau menangis giginya abis."
Mi : "Wah Hebat Kak Al (sambil tepuk tangan)
Kakak Al : "Tapi ...Mi?"
Mi : "Kenapa Tapi ....?"
Kakak Al : "Kemarin Al nangis, kok giginya nggak abis (sambil memperlihatkan barisan gigi-giginya)
Mi : 🤭🤭🤭
2. Syaitan Kalau Masuk Pintunya ditutup Dong!
Dua orang kakak beradik sedang bermain game. Angin cukup kencang memainkan daun-daun cengkeh di depan rumah sampai berguguran.
Tiba-tiba pintu terdorong dengan sendirinya, dan terbukalah lebar dengan deritnya " Kreeeeeeeeeeet."
Langsung saja mulut sang adik nyeletuk:
"Syaitan kalau masuk pintunya ditutup dong!"
Kontan saja si Kakak langsung lari terbirit-birit birit menuju ke emaknya, dengan muka pucat dan napas terengah-engah. Dikiranya ada syaitan beneran, si Adik tertawa terkekeh-kekeh di sudut ruangan.
3. Adik lahir dari mana?
Kakak Al bertanya pada Abinya, setelah adiknya lahir
Kakak Al : "Bi, kok adik bisa lahir?"
Bi : "Ya bisa."
Kakak Al : "Trus lahirnya gimana?"
Bi : "Ya lahir."
Kakak Al : "Lewat mana?"
Bi : "Jalan lahir."
Kakak Al :" ??😳😲
4. Kasihan Tuhan
Siang itu sebelum berangkat TPQ Adik Hil, bertanya pada uminya.
Adik Hil : "Allah punya Ayah dan Ibu tidak?"
Mi : "Tidak karena Allah itu Esa."
Kakak Hil : "Esa itu Apa?"
Mi : "Tunggal."
Kakak Hil : "Jadi kasihan ya Mi, nggak punya teman, nggak punya ayah dan ibu (dengan mimik muka sedih)
Mi: "Allah itu hebat, pintar, mengatur segalanya, Allah yang memiliki bumi, langit dan seisinya, Allah itu satu tidak beranak dan tidak diperanakkan.
(Menjelaskan dengan bacaan Surat Al-Ikhlas)
5. Cita-cita Adik Hil di masa lampau
Sore itu tiba-tiba Adik Hil bertanya pada uminya.
Adik Hil : "Mi, pengemis itu peminta-minta ya?"
Mi : "Iya."
Adik Hil : "Kalau gitu Hil cita-citanya mau jadi pengemis."
Mi : "Haaaaa? Kok jadi pengemis?"
Adik Hil : (Dengan santainya menjawab)
"Kan biar punya uang banyak."
Rupanya tadi Adik Hil melihat Uminya memberi uang pada pengemis, bukanya kasihan eh malah pengen niru, dasar anak-anak dunianya tak terduga.
To be continued
Gambar: pixabay

Menuliskan kisah kalian di masa lalu membuat bibir ini mengulum senyum, rangkaian cerita dan kata-kata yang terucap dari bibir kalian adalah semangat dan bahagia dari wanita yang telah berjuang melahirkan kalian.
Salinan kata demi kata dari buku usang ini akan menjadi kenangan abadi, di hati ini, sesaat kalian berceloteh tentang pertanyaan, cita-cita dan harapan dari masa kecil yang tak akan pernah terulang. Lembar demi lembar telah tergores tinta, demi membersamai 3 cowok ganteng yang kelak aku berharap doa dari kalian. Karena doa anak yang Sholeh yang selalu kuharapkan. Kenangan masa kecil kalian yang begitu lucu, sedih, indah tak akan terlupakan.
1. Syair Buah Manggis
Anak berambut lurus denga lesung pipit di dua pipinya itu baru saja pulang sekolah di Taman Kanak-kanak. Sampai di rumah langsung menunjukkan kebolehannya dalam menghafalkan syair yang diajarkan oleh ibu guru nya.
Kakak Al : "Mi, Al sudah hafal syair buah manggis."
Mi : "Hebat, (sambil mengacungkan dua jempolnya) coba seperti apa syairnya?
Kakak Al : "Buah manggis, buah manggis rasanya manis, anak-anak nggak boleh menangis, kalau menangis giginya abis."
Mi : "Wah Hebat Kak Al (sambil tepuk tangan)
Kakak Al : "Tapi ...Mi?"
Mi : "Kenapa Tapi ....?"
Kakak Al : "Kemarin Al nangis, kok giginya nggak abis (sambil memperlihatkan barisan gigi-giginya)
Mi : 🤭🤭🤭
2. Syaitan Kalau Masuk Pintunya ditutup Dong!
Dua orang kakak beradik sedang bermain game. Angin cukup kencang memainkan daun-daun cengkeh di depan rumah sampai berguguran.
Tiba-tiba pintu terdorong dengan sendirinya, dan terbukalah lebar dengan deritnya " Kreeeeeeeeeeet."
Langsung saja mulut sang adik nyeletuk:
"Syaitan kalau masuk pintunya ditutup dong!"
Kontan saja si Kakak langsung lari terbirit-birit birit menuju ke emaknya, dengan muka pucat dan napas terengah-engah. Dikiranya ada syaitan beneran, si Adik tertawa terkekeh-kekeh di sudut ruangan.
3. Adik lahir dari mana?
Kakak Al bertanya pada Abinya, setelah adiknya lahir
Kakak Al : "Bi, kok adik bisa lahir?"
Bi : "Ya bisa."
Kakak Al : "Trus lahirnya gimana?"
Bi : "Ya lahir."
Kakak Al : "Lewat mana?"
Bi : "Jalan lahir."
Kakak Al :" ??😳😲
4. Kasihan Tuhan
Siang itu sebelum berangkat TPQ Adik Hil, bertanya pada uminya.
Adik Hil : "Allah punya Ayah dan Ibu tidak?"
Mi : "Tidak karena Allah itu Esa."
Kakak Hil : "Esa itu Apa?"
Mi : "Tunggal."
Kakak Hil : "Jadi kasihan ya Mi, nggak punya teman, nggak punya ayah dan ibu (dengan mimik muka sedih)
Mi: "Allah itu hebat, pintar, mengatur segalanya, Allah yang memiliki bumi, langit dan seisinya, Allah itu satu tidak beranak dan tidak diperanakkan.
(Menjelaskan dengan bacaan Surat Al-Ikhlas)
5. Cita-cita Adik Hil di masa lampau
Sore itu tiba-tiba Adik Hil bertanya pada uminya.
Adik Hil : "Mi, pengemis itu peminta-minta ya?"
Mi : "Iya."
Adik Hil : "Kalau gitu Hil cita-citanya mau jadi pengemis."
Mi : "Haaaaa? Kok jadi pengemis?"
Adik Hil : (Dengan santainya menjawab)
"Kan biar punya uang banyak."
Rupanya tadi Adik Hil melihat Uminya memberi uang pada pengemis, bukanya kasihan eh malah pengen niru, dasar anak-anak dunianya tak terduga.
To be continued
Gambar: pixabay
Diubah oleh trifatoyah 29-09-2021 23:22






yukabidazahra dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.7K
44


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan