

TS
kumparan
Operasi G-Spot Bisa Bantu Perempuan Orgasme saat Bercinta

Dari sisi sains, keberadaan G-spot pada perempuan sebenarnya masih mengundang banyak perdebatan. Eksistensinya sebagai suatu titik di dalam vagina konon katanya bisa membawa perempuan merasakan puncak kenikmatan seks atau orgasme.
Kini, ada seorang dokter yang mengklaim mampu melakukan operasi untuk meningkatkan sensitivitas dari G-spot, yang kemudian meningkatkan kepuasan seksual para perempuan.
Ahli bedah ginekologi, Adam Ostrzenski, dalam hasil studinya yang dipublikasikan di dalam jurnal Aesthetic Plastic Surgery, menjelaskan bahwa prosedur operasinya yang disebut G-spotplasty, sangat menjanjikan dan bisa membuka jalan bagi riset selanjutnya.
Prosedur G-spotplasty itu sebenarnya adalah prosedur rekonstruksi sederhana yang membutuhkan irisan kecil untuk mengangkat jaringan berbentuk berlian dari bagian depan dinding vagina.
Percobaan dilakukan pada tiga orang perempuan berusia 32, 36, dan 42 pada 2012. Setelah irisan itu dijahit kembali, dilaporkan bahwa para peserta studi tersebut mengalami rasa sakit pada tingkat 2-3 dan juga melaporkan bahwa jaringan di vagina mengencang, membuat terjadinya peningkatan sensitivitas erotik.
Lima tahun setelahnya, para peserta dilaporkan dapat mencapai orgasme vaginal atau orgasme setelah vagina mendapat rangsangan langsung.
Tiga perempuan itu juga melaporkan bahwa mereka dapat mendapatkan orgasme vaginal sebelum kemudian kehilangan kemampuan itu akibat melahirkan, baik secara normal ataupun via operasi caesar.
"Semua pasien melaporkan kembalinya kemampuan orgasme vaginal dengan kesulitan dalam tingkat yang berbeda. Selain itu dilaporkan juga kembalinya pembengkakkan dinding depan vagina, dan juga mereka sangat puas dengan hasil dari G-spotplasty," tulis Ostrzenski dalam studinya, dilansir IFL Science.
Studi ini skalanya sangat kecil dan masih dalam tahap permulaan dan dilakukan tanpa placebo. Selanjutnya, masih belum dijelaskan bagaimana perempuan bisa mendapatkan kembali kemampuan untuk orgasme vaginal setelah melahirkan.
Sebelumnya, pada 2012, Adam Ostrzenski menemukan suatu kantung berukuran 2 sentimeter kali 1,5 sentimeter yang berada di depan dinding vagina yang, tak jauh dari bukaan vagina. Kantung ini memiliki fitur mikroskopis yang membedakannya dengan dinding vagina.
Namun, dalam suatu studi lain dijelaskan bahwa setelah 60 tahun penelitian tidak ditemukan bukti anatomi atas hal tersebut.
Selain itu, dalam suatu studi skala kecil yang dilakukan pada tubuh 13 orang perempuan, tidak ditemukan juga suatu struktur anatomi khusus di daerah G-spot.
Perdebatan soal G-spot semakin memanas setelah ada studi lain yang memberi kesimpulan bahwa area dinding depan vagina yang disebut sebagai tempat G-spot berada, memproduksi gelombang listik bagi tubuh.
Sumber : https://kumparan.com/@kumparansains/...-saat-bercinta
---
Kumpulan Berita Terkait :
-

-

-





sadipul dan anasabila memberi reputasi
0
1.3K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan