cerita.rukoAvatar border
TS
cerita.ruko
Baru Sehari Dilepas Usai Beraksi Bongkar Rumah, Komplotan Maling Gasak Beton Drainase


Komplotan maling gasak beton penutup drainase di depan Jalan Nangka, Kecamatan Medan Timur.(HO)


Alpanja alias Panja alias Panca, satu dari empat sindikat maling rumah kosong yang tertangkap tangan mencuri pagar besi di Jalan Pelita III, Lingkungan XI, Kelurahan pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur, Minggu (26/9/2021).


MEDAN- Pada Minggu (26/9/2021) kemarin, satu dari empat pelaku sindikat bongkar rumah sempat diamankan warga Jalan Lampu, Lingkungan XI, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur.

Adapun pelaku yang sempat diamankan itu diketahui bernama Alpanja alias Panja alias Panca.

Dia ditangkap ketika membongkar rumah kosong dan menggasak pagar di Jalan Lampu/Jalan Pelita III, Lingkungan XI, Kelurahan Pulo Brayan Bengkel, Kecamatan Medan Timur.

Saat ditangkap warga, Alpanja alias Panja alias Panca dilepas warga lantaran korbannya tidak mau melapor.

Sayangnya, begitu dilepas warga, preman kampung ini bukannya tobat.

Dia malah kembali beraksi mencuri beton penutup drainase di depan Jalan Nangka, yang lokasinya berada di seberang kampung Jalan Lampu.

"Sebenarnya saya malu sekali. Video dia mencuri beton itu dikirim oleh warga kampung sebelah," kata Kepala Lingkungan XI, Muharram kepada www.tribun-medan.com, Senin (27/9/2021).

Muharram mengatakan, kali ini Alpanja alias Panja alias Panca beraksi bersama rekannya bernama Hengky.

"Hengky ini sempat kabur kemarin ketika mencuri pagar rumah warga. Eh, enggak tahunya mereka malah mencuri lagi," kata Muharram.

Dia mengatakan, para pelaku sering kali mencuri menggunakan becak barang.

Seperti kasus pada Minggu (26/9/2021) kemarin, Panca dan Hengky melansir barang curiannya ke becak barang.

Saat melansir barang curiannya itulah mereka kepergok Kepling XI, Muharram, yang saat itu sudah mendapat laporan dari warga.

"Saya sudah enggak tahu lagi lah mau bilang apa," kata Muharram.

Dia cuma berharap, aparat Polsek Medan Timur bisa menangkap dan memenjarakan para pelaku.

Warga di Jalan Lampu juga merasa resah dengan komplotan maling ini.

Lantaran tidak ada yang melapor, para maling ini dianggap 'besar kepala', sehingga bisa sesuka hatinya beraksi.

Diduga uang hasil kejahatan digunakan para pelaku untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu.(ray/tribun-medan.com)


https://medan.tribunnews.com/2021/09...nase?page=all.


Demikianlah kisah inspirational khas mukakpetak sumut emoticon-Shakehand2

Dimana ada kemauan, disitu ada jalan emoticon-Recommended Seller

Berkat jasa dan jerih payah para jenderal petak sumut selama 2 dekade dari zaman orba runtuh hingga sekarang, mindset "tidak melapor" sudah menjadi disiplin mental semua warga baik2 di medan emoticon-Rate 5 Star

Kata warga medan kota, becak barang kampung aur yang legend saja, sekarang tiap sore liwat mondar mandir sekitar multatuli sampai teratai, bapaknya yang nyetir, anaknya pegang tutup karung goni putih supaya tidak kelihatan barang apa yang dibawa emoticon-I Love Indonesia

Sekalipun ditembak mati, tetap akan konsisten jadi kriminil di alam baka emoticon-2 Jempol

DIMANA ADA KEMAUAN DISITU ADA JALAN
Diubah oleh cerita.ruko 30-09-2021 15:01
viniest
jiresh
Aramina
Aramina dan 23 lainnya memberi reputasi
24
8.3K
121
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan