- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Terancam Gagal Bayar, AS Rupanya Utang ke China Rp 15.256 Triliun


TS
pengkreditmotor
Terancam Gagal Bayar, AS Rupanya Utang ke China Rp 15.256 Triliun
Amerika Serikat (AS) terancam gagal membayar utangnya pada Oktober. Washington terlilit utang lebih dari 28 triliun dollar AS atau melampaui Rp 400.000 triliun.
Jika benar-benar gagal membayar utang, bahaya besar mengintai “Negeri Paman Sam”. Padahal, perekonomian AS sedang berupaya pulih dari Covid-19.
Perusahaan jasa keuangan Moody's Analytics memperingatkan bahwa jika AS gagal membayar utang, negara tersebut terancam jatuh ke jurang resesi.
Baca juga: AS Terancam Tak Bisa Bayar Utang Rp 400.000 Triliun, Bahaya Besar Mengintai
Bahkan, perusahaan tersebut memperingatkan resesi yang dialami AS kali ini bakal lebih mengerikan dibandingkan Great Recession.
Sebenarnya, dari mana AS mendapatkan utang? Melansir Investopedia, sekitar seperempat utang AS berasal dari utang intrapemerintah.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Utang intrapemerintah adalah utang Pemerintah AS kepada badan-badan federal lainnya.
Baca juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, Menkeu Minta Bantuan Perusahaan Besar
Sisanya adalah utang publik, di mana pemerintah asing dan investor memegang sekitar 30 persen dari utang publik.
Salah satu pemerintah asing yang memberi utang dalam jumlah besar kepada AS adalah China. Beijing adalah negara terbesar kedua di dunia yang memberi pinjaman kepada AS.
Melansir Investopedia, China memiliki treasury (surat utang atau obligasi) senilai 1,07 triliun dollar AS atau sekitar Rp 15.256 triliun pada April 2020.
Baca juga: Pria Ini Bakar Mobil Bentley agar Dapat Uang Asuransi untuk Bayar Utang Rp 1,7 Miliar
China mendapat banyak perhatian karena menjadi salah satu negara pemberi utang dalam jumlah besar kepada Pemerintah AS, mengingat ekonominya yang berkembang pesat.
Dengan jumlah utang tersebut, China menjadi negara kedua terbesar di dunia yang memberi pinjaman kepada AS setelah Jepang.
Padahal, China sudah cukup banyak melepaskan kepemilikan surat utang saat perang dagang antara kedua negara terjadi.
Jumlah kepemilikan surat utang saat ini adalah jumlah terendah yang dipegang China dalam dua tahun terakhir.
Jika benar-benar gagal membayar utang, bahaya besar mengintai “Negeri Paman Sam”. Padahal, perekonomian AS sedang berupaya pulih dari Covid-19.
Perusahaan jasa keuangan Moody's Analytics memperingatkan bahwa jika AS gagal membayar utang, negara tersebut terancam jatuh ke jurang resesi.
Baca juga: AS Terancam Tak Bisa Bayar Utang Rp 400.000 Triliun, Bahaya Besar Mengintai
Bahkan, perusahaan tersebut memperingatkan resesi yang dialami AS kali ini bakal lebih mengerikan dibandingkan Great Recession.
Sebenarnya, dari mana AS mendapatkan utang? Melansir Investopedia, sekitar seperempat utang AS berasal dari utang intrapemerintah.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Utang intrapemerintah adalah utang Pemerintah AS kepada badan-badan federal lainnya.
Baca juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, Menkeu Minta Bantuan Perusahaan Besar
Sisanya adalah utang publik, di mana pemerintah asing dan investor memegang sekitar 30 persen dari utang publik.
Salah satu pemerintah asing yang memberi utang dalam jumlah besar kepada AS adalah China. Beijing adalah negara terbesar kedua di dunia yang memberi pinjaman kepada AS.
Melansir Investopedia, China memiliki treasury (surat utang atau obligasi) senilai 1,07 triliun dollar AS atau sekitar Rp 15.256 triliun pada April 2020.
Baca juga: Pria Ini Bakar Mobil Bentley agar Dapat Uang Asuransi untuk Bayar Utang Rp 1,7 Miliar
China mendapat banyak perhatian karena menjadi salah satu negara pemberi utang dalam jumlah besar kepada Pemerintah AS, mengingat ekonominya yang berkembang pesat.
Dengan jumlah utang tersebut, China menjadi negara kedua terbesar di dunia yang memberi pinjaman kepada AS setelah Jepang.
Padahal, China sudah cukup banyak melepaskan kepemilikan surat utang saat perang dagang antara kedua negara terjadi.
Jumlah kepemilikan surat utang saat ini adalah jumlah terendah yang dipegang China dalam dua tahun terakhir.
0
967
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan