PEKANBARU - Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau sudah melayangkan surat pemanggilan ketiga untuk Ustadz Abdul Somad (UAS) terkait surat pengunduran diri. Jika surat panggilan terakhirnya ini tidak juga ditanggapi pihak rektorat segera mengambil sikap.

Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan dan Kepegawaian UIN Suska Riau, Ahmad Supardi mengatakan, pihaknya sudah melayangkan surat pemanggilan terakhir pada 31 Oktober 2019 lalu kepada UAS. Dai sejuta viewer itu diminta hadir pada Rabu 6 November 2019.

"Kita minta UAS hadir pada hari Rabu ini," kata Ahmad Supardi kepada Okezone Senin (4/11/2019).

Dia menjelaskan, kehadiran UAS ditunggu untuk mengklarifikasi dan memastikan alasan UAS mundur sebagai dosen UIN Suska dan PNS. Permintaan pengunduran diri dosen kelahiran Asahan Provinsi, Sumatera Utara ini dibuatnya melalui surat resmi ke UIN Suska Riau yang ditembuskan ke Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Dia menjelaskan, UIN Suska Riau memiliki dua opsi untuk menentukan nasib Dosen Ilmu Tafsir Quran dan Hadis. Pertama adalah menolak keinginan UAS dan meminta tetap mengajar dan yang kedua adalah mengabulkan permintaan UAS dan memproses secara administratif pengunduran diri sebagai dosen dan PNS dengan melakukan kordinasi dengan Kemenag RI.

"Rektor dan pimpinan UIN akan mengambil sikap jika UAS tidak datang dalam pemanggilan ketiga. Soal sikapnya, masih menunggu dinamika dan hasil rapat," ucap Ahmad yang juga menjabat Plt Wakil Rektor II UIN Suksa Riau itu.

sumber

Waduh, sampai tiga kali pemanggilan.

Pengunduran diri sebagai PNS yang statusnya dosen itu ada prosedurnya loh pak ustad. Ada proses akademis dan proses administratif.

Tidak semudah mutusin cewek yang cukup kirim surat putus langsung kelar urusan. Atau tidak semudah menceraikan istri yang dinikah siri.

Anda kuliah kan dengan cara baik-baik. Jadi dosen dan PNS pun juga dengan cara baik-baik. Alangkah lebih bijak mengakhiri hubungan dengan cara yang baik-baik pula. Ikuti prosesnya, taati prosedurnya. Toh dalam hitungan hari juga kelar kok.