Siapa yang tak kenal cita rasa sajian daun singkong, sayur nangka, ayam pop, atau bahkan rendang di rumah makan Padang? Sebagian besar dari kita pasti sudah cukup sering mengunjungi rumah makan dengan sajian dari Sumatera Barat ini. Tak hanya punya sederet menu enak, rumah makan padang juga tersebar hampir di setiap penjuru Indonesia.

Lucunya, terlepas dari apa yang mereka sajikan, rumah makan padang memiliki beberapa cerita umum yang cukup diperbincangkan. Bahkan, tak sedikit orang yang berasumsi sendiri seputar latar belakang dan alasan di balik keunikan di rumah makan Padang.

Berikut adalah 5 hal unik di rumah makan Padang yang sering diperbincangkan.
#1 Porsi nasi dibungkus lebih banyak dari makan di tempat

Jika ditinjau dari sisi sejarah, perbedaan porsi tersebut berawal sejak zaman Belanda, silam. Konon, yang bisa menikmati masakan padang di rumah makan adalah orang-orang elite, seperti saudagar dan kolonial.


Melihat rumah makannya jarang disambangi pribumi, pemilik rumah makan lantas mengakali berjualan dengan cara dibungkus. Bertujuan untuk orang-orang pribumi bisa menikmati masakan daerah sendiri di rumah bersama keluarga. Porsi nasi yang dijual dalam bungkus dibuat banyak agar para pribumi bisa berbagi dengan lain di rumah.

Namun, pendapat lain menimpali bahwa perbedaan porsi tersebut berdasarkan operasional dan kebutuhan. Saat makanan dibawa pulang, maka menu tersebut terbebas dari biaya sabun cuci dan upah mencuci piring.

#2 Makna dibalik nama Ampera

Sejak pertama kali bermunculan, rumah makan padang juga dikenal dengan julukan rumah makan Ampera. Nama Ampera sendiri adalah kepanjangan dari Amanat Perjuangan Rakyat. Maka dari itu sebagian besar rumah makan yang disebut Ampera biasanya menyajikan makanan dengan harga jauh lebih murah dari rumah makan biasa.
#3 Sosok kakek berkopiah hitam



Sosok kakek berkopiah hitam yang sering ditemui di rumah makan padang adalah Ungku Saliah. Pemajangan foto ini biasanya menunjukan identitas pemilik rumah makan padang tersebut berasal dari Pariaman, Sumatera Barat.

#4 Duet daun singkong dan gulai nangka

Sebagian besar rumah makan padang di Pulau Jawa tak pernah luput menambahkan daun singkong dan gulai nangka sebagai pendamping wajib. Namun, ternyata di Sumatera Barat, tempat asalnya, daun singkong sangat jarang dipasangkan dengan gulai nangka. Hanya dipilih salah satunya.

#5 Tidak ada rumah makan padang di Padang

Jika berkunjung ke Sumatera Barat untuk menemukan rumah makan padang atau sekedar rumah makan dengan label “restoran padang”, kita pasti akan kesulitan menemukannya. Karena di Sumatera Barat, rumah makan hanya terbagi tiga kategori, “Rumah Makan Pauh” yang terkenal akan gulai kepala ikan laut, “Rumah Makan Kapau” yang terkenal dengan gulai tunjang berkolesterol, dan “Rumah Makan Ampera”.
Sumber