Katakanlah bahwa hadirku tidak kau inginkan, ketika cinta sudah terlanjut bahkan persekian ujung, katakanlah sebelum terlambat, agar tidak patah harapanku ini. Ketahuilah, aku menyayangimu meski harus tersiksa selama ini. Tidak ada yang menyalahkan atas rasa ini, bahkan ini bukan keterpaksaan untuk memilihmu. Ada apa denganmu? Katakanlah semuanya, kan kudengarkan semua keluh mu padaku tentang arti "hadirku".
Lihatlah aku dengan kedua matamu, selalu saja kau anggapku hampa. Sebelum kau menilai kurangnya diriku, lihatlah semua orang, mereka tak sempurna. Bahkan ketika kau ingin mencari lagi, itu akan sama. Tidak ada yang sempurna dalam hidup, seperti halnya busur panah yang tak ada anak panahnya.



Terlalu lama ku pendam rasa ini, terlalu lama ku menahan sakit ini. Bukan hanya hati yang kau sakiti, pun juga diriku ini. Tak perlu kau siksa aku jika ingin pergi. Bila memang benar apa yang ada dibenakku ini, aku hanyalah kekasih yang tak dianggap. Maka, lepaskan aku dengan sebuah kisah yang tak berwarna ini. Mungkin aku hanyalah sang bintang yang hilang ditelan gelap. Demi waktu, menahan semua pedih dalam siksa cinta. Bila kita memaksakan semua, takkan pernah bisa menjadi indah. Seakan semua ini tak berarti, untuk kesekian kalinya aku tak bisa berbuat apa apa lagi.

Tingkahmu seakan ingin membiarkanku pergi, haruskah kita cukup sampai disini? Perasaan memang tak bisa dibohongi. Duka dalam setiap perhatian yang tersirat, untuk memberiku sedikit waktu agar aku bisa bernafas tanpamu. Aku memang bukan orang yang kau pilih, aku mohon kepadamu untuk mengatakan bahwa kau tak ingin aku dalam hidupmu. Aku hanya bisa memperjuangkan seseorang yang bisa menghargai kehadiran dalam hidupnya.
Kau kelihatan bahagia jika tak bersamaku, dan aku berharap kita tak usah bertemu. Aku tahu jika aku bertanya "apakah kau mencintaiku? " Aku harap kau berbohong padaku.



Rasa ini hampa jika seseorang yang kau cintai tak mencintaimu. Semakin kau mencoba, semakin dia merendahkanmu. Karena ketika kau mencintai seseorang, kau membuka hatimu dan membuat ruangan. Kau harus bisa untuk tidak bersedih ketika kehilangannya. Katakanlah sekarang bahwa kau tak bahagia. Apa kurangnya aku dalam hidupmu? Karena aku merasa tak memiliki hatimu. Tak perlu dusta jika kau menginginkan yang lebih tinggi dariku. Aku memang tak segagah orang itu, tidak sehebat orang itu.

Aku memang terlanjur mencintaimu, dan jujur tak pernah kusesali itu. Cobalah sejenak mengerti, bila rasaku padamu ini terbalik. Sanggupkah kau dengan apa yang aku rasakan ini? Coba bayangkan betapa hancurnya hati yang telah kau hancurkan pengharapannya padamu. Jangan pernah kecewa kan hati yang berlindung padamu.
Aku hanya ingin kau tahu, bahwa besarnya rasaku padamu. Untuk waktu sisa yang kulalui ini, kumohon, tanyakan pada hatimu, masih kah ada hadirku dihidupmu? Setidak aku ingin tahu bahwa hadirku ini ada atau tidak.



Diriku ini pasanganmu bukan musuhmu, dan aku hanya minta bebaskanlah diriku.