- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Perlukah Olimpiade Menciptakan Ajang Terpisah untuk Esports?


TS
esportsnesia
Perlukah Olimpiade Menciptakan Ajang Terpisah untuk Esports?

Keberadaan Olimpiade esports masih sering menjadi perdebatan. Banyak yang mungkin mempertanyakan mengapa game esports belum menjadi bagian dari Olimpiade?
Trent Murrey dari Esports Observer, pada Februari lalu Agenda “2020+5” yang dirilis oleh International Olympics Committee memperjelas bahwa IOC tidak tertarik untuk membawa gim esports seperti League of Legends atau Street Fighter ke dalam Summer dan Winter Games dalam waktu dekat.
Posisi esports dalam Olimipiade
Meskipun pertemuan pembahasan agenda itu dihadiri oleh tokoh-tokoh esports untuk membina hubungan baik dengan komunitas game, agenda IOC masih berfokus kepada pembuatan simulasi virtual olahraga tradisional. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk membawa audience yang lebih muda ke dalam fanbase olahraga tradisional melalui kehadiran versi virtualnya.
Sementara itu manfaat dari jenis pendekatan tersebut masih belum terlihat jelas dan diperdebatkan. Sebenarnya kita juga sudah memiliki simulasi virtual untuk jenis olahraga tradisional di ekosistem esports, namun jumlah penontonnya secara konsisten terus menurun.
Jika IOC hanya memandang esports sebatas menambah jumlah penonton untuk demografi usia yang lebih muda, maka sesungguhnya IOC akan kehilangan lebih banyak potensi yang dimiliki esports.

Namun, terlepas dari fakta itu, tidak semua argumen dari IOC yang menentang untuk memasukan esports tidak berdasar. Game seperti Counter-Strike: Global Offensive memang memiliki citra dan terminologi yang tidak terlalu bersahabat dengan penonton global yang hanya menonton olimpiade setiap empat tahun sekali.
Kurangnya infrastruktur standar untuk mengidentifikasi pemain dan tim untuk mewakili suatu negara juga merupakan tantangan tersendiri, seperti halnya kebutuhan untuk bekerja secara langsung dengan penerbit agar game disertakan dalam suatu tayangan.
Tidak menjadi masalah jika IOC tidak ingin mengatasi tantangan ini, atau tidak mau mengambil risiko dampak negatif dari esports terhadap citra Summer and Winter Games. Akan tetapi, berikanlah ajang Games untuk esports itu sendiri.
Olimpiade esports? Bagaimana seharusnya?
Industri esports hanya akan terus bertumbuh. Generasi muda dapat belajar bermain game mobile sebelum mereka belajar melempar bola. Olahraga tradisional akan selalu ada tempat dan penggemarnya, tetapi hiburan digital tidak akan pergi kemana-mana.
Jika IOC ingin berkembang seiring bertambahnya waktu, IOC harus melakukan lebih banyak hal dari hanya sekedar menggunakan video game. Usahanya harus benar-benar menjadi bagian dari ekosistem esports dengan cara yang relevan bagi fans yang berasal dari budaya gaming dan generasi digital nantinya di masa depan.
Dengan menciptakan sebuah ajang baru yang berbeda dari 2 seasonal game IOC yang ada (Winter and Summer Games), IOC dapat menciptakan sesuatu yang baru dan menargetkan audiens muda, juga sekaligus memberikan dukungan otentik dan relevan untuk komunitas esports. Ada banyak jenis permainan yang bebas dari unsur kekerasan.
Pingin tau kelanjutannya baca di Esportsnesia

Namun, terlepas dari fakta itu, tidak semua argumen dari IOC yang menentang untuk memasukan esports tidak berdasar. Game seperti Counter-Strike: Global Offensive memang memiliki citra dan terminologi yang tidak terlalu bersahabat dengan penonton global yang hanya menonton olimpiade setiap empat tahun sekali.
Kurangnya infrastruktur standar untuk mengidentifikasi pemain dan tim untuk mewakili suatu negara juga merupakan tantangan tersendiri, seperti halnya kebutuhan untuk bekerja secara langsung dengan penerbit agar game disertakan dalam suatu tayangan.
Tidak menjadi masalah jika IOC tidak ingin mengatasi tantangan ini, atau tidak mau mengambil risiko dampak negatif dari esports terhadap citra Summer and Winter Games. Akan tetapi, berikanlah ajang Games untuk esports itu sendiri.
Olimpiade esports? Bagaimana seharusnya?
Industri esports hanya akan terus bertumbuh. Generasi muda dapat belajar bermain game mobile sebelum mereka belajar melempar bola. Olahraga tradisional akan selalu ada tempat dan penggemarnya, tetapi hiburan digital tidak akan pergi kemana-mana.
Jika IOC ingin berkembang seiring bertambahnya waktu, IOC harus melakukan lebih banyak hal dari hanya sekedar menggunakan video game. Usahanya harus benar-benar menjadi bagian dari ekosistem esports dengan cara yang relevan bagi fans yang berasal dari budaya gaming dan generasi digital nantinya di masa depan.
Dengan menciptakan sebuah ajang baru yang berbeda dari 2 seasonal game IOC yang ada (Winter and Summer Games), IOC dapat menciptakan sesuatu yang baru dan menargetkan audiens muda, juga sekaligus memberikan dukungan otentik dan relevan untuk komunitas esports. Ada banyak jenis permainan yang bebas dari unsur kekerasan.
Pingin tau kelanjutannya baca di Esportsnesia
__________________________________________________________________________________
Ikuti perkembangan esports Indonesia melalui Esportsnesia
Subscribe Daily Esports - Konten Harian Esports Terbaru dari Esportsnesia ya. Klik link https://t.me/dailyesports
Baca konten esports lainnya di https://esportsnesia.com
Temukan event-event esports sekitarmu di https://esportsnesia.com/kalender
Follow:
https://www.instagram.com/esportsnesia.id/
https://m.facebook.com/Esportsnesia.id
Join Komunitas Esports:
https://chat.whatsapp.com/LLSeKgCuqpSKPK4MNr8BSZ
https://www.facebook.com/groups/Esportsnesia
https://www.facebook.com/groups/362915561776913
0
562
7


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan