1. Orang di Peru membelikan dan menuangkan sebotol minuman untuk kawan - kawannya. Mereka melakukannya secara bergantian, sampai semua orang dapat giliran.

2. Sebagian warga di Italia lebih efisien. Mereka datang untuk beli segelas bir, cepat - cepat meminumnya sampai habis lalu segera keluar dari bar. Mereka akan datang lagi saat ingin minum. Dan dalam sehari biasanya mereka minum 3 - 4 kali.

3. Budaya minum di Korea lebih menonjolkan senioritas. Orang yang lebih muda akan menuangkan minuman kepada yang lebih tua.

4. Di Georgia, bersulang lebih sering dilakukan. Orang - orang disana melakukannya sampai 20 atau 30 kali, sambil ngobrol dan bercanda tawa.



5. Warga Spanyol melarang bersulang dengan segelas air putih, karena bisa mengurangi gairah seks.

6. Kazakhtan punya minuman kebanggaan yaitu susu kuda yang difermentasi. Mereka menyebutnya kumis. Saat seseorang minum kumis, dia harus menghabiskannya sampai tetes terakhir. Kalau dia tak sanggup, kumis dikembalikan ke wadahnya lagi biar engga mubazir.

7. Kesopanan berlaku di China. Orang yang lebih muda tak semestinya menuangkan bir lebih banyak dari orang yang lebih senior.



8. Tidak boleh bersulang bir di Hungaria. Itu karena dulu Hungaria dikalahkan Austria dalam perang, dan untuk merayakan kemenangan itu orang Austria saling bersulang bir.

9. Jangan menuang bir di gelas sendiri. Orang Jepang biasanya lebih koperatif saat minum - minum. Tuanglah minuman untuk seorang teman, lalu tunggu dia menuangkan minuman ke gelas ente. Kalau perut sudah penuh, jangan menuangkan buat dia lagi biar dia engga merasa harus membalas kebaikan ente.

10. Di Republik Ceko, proses bersulang lebih intim. Saat seseorang mengajak bersulang, teman - temannya mesti menatap matanya sebagai tanda respek. Mereka biasanya menutup minum - minum dengan menari di malam hari.

11. Cara memberitahu perut ente sudah kenyang saat di Prancis? Sisakan minuman sampai setengah gelas, agar orang tahu ente sudah cukup minum - minumnya.