Kaskus

News

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Sekilas Kisah Jenderal Ahmad Yani dan Meriam Bofors 40 mm L/70
Ada salah satu bulan yang penting bagi bangsa Indonesia selain bulan Agustus, yakni bulan September. Bisa dibilang bulan September adalah bulan yang kelam bagi sejarah Indonesia, pasalnya pada bulan September 1965 terjadi peristiwa G30S/PKI, di mana pada tragedi ini Indonesia kehilangan para jenderal terbaik dari Angkatan Darat. Salah satu yang menjadi korban G30S adalah Jenderal Anumerta Ahmad Yani.

Dikenal luas karena menjadi korban G30S, rupanya ada sisi lain dari sosok sang jenderal yang belum banyak diketahui. Pada masa persiapan Operasi Trikora dalam rangka merebut kembali Irian Barat, Presiden Sukarno mengutus Jenderal Ahmad Yani ke Swedia. Mengutip artikel indomiliter.com, Jenderal Ahmad Yani pergi ke Swedia untuk membuat kontrak pengadaan senjata dengan manufaktur senjata yang bernama Bofors.

Dari hasil kontrak pembelian tersebut, maka datanglah meriam Bofors 40 mm L/70 di Indonesia pada tahun 1962. Menurut indomiliter.com, Indonesia membeli 36 pucuk meriam. Terdiri dari 30 unit Bofors 40 mm L/70 versi tarik (towed) untuk TNI AD, dan 6 pucuk Bofors 40 mm L/70 versi naval untuk TNI AL. Pesanan meriam Bofors untuk TNI AL kemudian dipasang pada kapal MTB (Motor Torpedo Boat) Jaguar buatan Jerman.

Karena terjadi peristiwa G30S/PKI yang menyebabkan prahara politik, maka pengadaan senjata yang sudah dibeli beberapa diantaranya dibatalkan. Pada kasus meriam Bofors 40 mm L/70, Indonesia pada waktu itu belum sempat melunasi paket persenjataan tersebut. Lewat jasa negosiator, pembayaran pengadaan meriam Bofors 40 mm kemudian bisa dilunasi Indonesia pada tahun 1968.


Quote:





Sekilas Sejarah Bofors 40 mm/L70



Meriam rancangan Swedia ini dibuat setelah usainya Perang Dunia II, yakni pada tahun 1945. Meriam ini kemudian mulai dioperasikan pada tahun 1951, selain diproduksi di Swedia, meriam ini juga diproduksi di bawah lisensi oleh India, Italia, Inggris, Norwegia dan Spanyol. Bofors 40 mm termasuk senjata yang laris di pasaran, meriam ini berhasil diekspor ke berbagai negara di dunia. Inggris sendiri diketahui memproduksi Bofors 40 mm sebanyak 1000 pucuk, di mana produksinya dilakukan oleh Royal Ordnance Factory.

Di Inggris, Bofors 40 mm L/70 memperkuat persenjataan pada resimen Royal Artilery LAA (Light Anti Aircraft), dan beberapa resimen pertahanan udara RAF (Royal Air Force). Oleh Inggris meriam ini kemudian dikembangkan lebih canggih. dengan pemasangan integral power dan radar pengendali tembakan. Inggris mengakhiri penggunaan Bofors 40 mm pada tahun 1983, sementara untuk elemen pertahanan udara di kapal perangnya mereka memakai rudal Sea Cat.

Dikenal sebagai sistem anti pesawat jarak menengah, meriam ini mampu menembak sasaran secara efektif di udara hingga jarak 3.000 meter. Sementara jarak tembak maksimum secara bisa mencapai 12.500 meter. Dalam satu menit, awak meriam yang terlatih dapat menembakkan 240 peluru. Untuk kecepatan luncur proyektil adalah 1.021 meter/detik. Bofors 40 mm L/70 diawaki oleh 6 personel, 2 orang bertugas sebagai juru tembak, dan 4 orang lainnya bertugas sebagai loader (pengisi peluru). Salah satu kelemahan meriam ini adalah loading pelurunya yang masih manual.


Quote:



TNI sendiri mengkategorikan meriam Bofors sebagai meriam Arhanud (Artileri Pertahanan Udara), selain Bofors yang masih digunakan, ada meriam sepuh lainnya yang digunakan oleh TNI. Yakni "Si Mbah Kakung" S-60 kaliber 57 mm yang dioperasikan oleh Arhanud TNI AD, meriam ini juga hadir ke Indonesia dalam rangka Operasi Trikora.

Pada periode yang sama Korps Marinir (dulu KKO) juga menerima meriam PSU (Penangkis Serangan Udara) tipe M1939 K-61 kaliber 37 mm dan M1939 52-K kaliber 58 mm. Kedua meriam yang disebut termasuk S-60 adalah alutsista buatan Uni Soviet yang sampai kini masih beroperasi melalui program retrofit.


Quote:




--------




Demikian sedikit informasi yang bisa TS sampaikan pada kesempatan kali ini, tetap semangat dan jaga kesehatan. Sampai jumpa emoticon-Angkat Beer






Referensi Tulisan: indomiliter.com& WeaponSyetems.net
Ilustrasi Foto: tribunnews.com, dipandjaitan.blogspot.co.id & indomiliter.com
Diubah oleh si.matamalaikat 07-09-2021 14:19
b.omatAvatar border
nowbitoolAvatar border
konsel1822Avatar border
konsel1822 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
6.7K
44
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan