Di pegunungan, lembah dan bukit-bukit indah di pulau Jawa secara perlahan mulai berjajar villa dan perumahan orang kaya. Menggantikan hutan dan perkebunan, tanah subur yang dulu ada kini berubah menjadi tanah wisata.

Jelas sebagai orang kota mencari hiburan ke tempat yang masih dianggap sejuk, dengan hamparan tanaman hijau dan juga gunung-gunung sebagai latar belakang alam untuk dinikmati.





Tak heran wisata alam tak lekang dimakan waktu, mau pandemi sekalipun tempat-tempat itu sebenarnya masih banyak orang yang berkunjung. Namun sayang pejabat istana takut dengan rakyat yang mati lalu disalahkan oleh pimpinan dunia. Kebijakan mereka pun berganti lebih baik mati miskin daripada mati karena virus, karena tingkat kemiskinan tinggi bukanlah bencana besar dimata dunia.

Tak heran banyak orang merintih, bisnis kena hantam, pembuat kebijakan tutup kuping dan tutup mata, yang penting mata dunia melihat bahwa kebijakannya memperdulikan rakyat.







Ketika keran kebijakan dilonggarkan daerah kawasan pegunungan di tanah Jawapun seakan banyak yang ingin datang, mereka merasa sudah lama dikurung dan ingin menikmati indahnya alam.

Villa-Villa yang berdiri gagah di tepian lembah, bukit dan gunung kembali terisi penuh. Buat pecinta bisnis dan mereka yang ingin ekonomi rakyat kembali bergerak, tentu hal ini cukup penting. Pandemi sudah melumpuhkan sektor wisata, hampir banyak villa yang rusak karena tak ada yang datang untuk bersinggah.



Kenapa saat ini banyak lahan hijau berubah fungsi, semuanya karena ingin memakmurkan desa. Sebuah desa atau wilayah tertinggal tanpa adanya pendatang maka bisa dipastikan ekonomi desa tersebut lambat untuk bergerak.





Pendatang yang berkunjung untuk sewa sebuah villa pastinya punya uang, otomatis mereka datang untuk berbelanja bukan berhemat. Disinilah sektor ekonomi desa itupun bergerak, ketika saat ini banyak orang menilai Villa tak ubahnya kesombongan untuk merusak alam, namun disisi lain ada manfaatnya untuk kemajuan desa.

Lihat disana mereka yang menutup diri dari para pendatang, apa yang terjadi? Hidupnya tak ada perubahan, hidup mereka lebih bergantung pada alam. Sedangkan hukum alam berbicara siapa yang kuat dialah pemenangnya, siapa yang lebih cerdik dialah juaranya.



Pendatang bukanlah musuh, tapi pembawa berkah bila tahu caranya bernegoisasi dan menjadi pihak yang diuntungkan. Namun bila ditanya seberapa penting villa didirikan? Buat kaum awam tak begitu penting, namun buat pengusahan property tentu sangat penting, belum lagi warga desa yang terdampak secara ekonomi dengan adanya villa tersebut. Tergantung kamu berada di pihak yang mana, karena sekali lagi benar dan salah di dunia ini pada dasarnya tidak hitam dan putih namun abu-abu.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik
Pic : google