Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kemarin, Jumat (03/09/2021), meminta Kementerian Kehakiman AS untuk mengkaji ulang laporan kelam terkait dengan serangan teroris yang terjadi pada 11 September 2001 dan merilisnya kepada publik.

Biden juga menyebut, keluarga korban mempunyai hak secara penuh untuk mengetahui secara detil terkait aksi serangan tersebut.

"Ketika saya mencalonkan diri menjadi Presiden, saya membuat komitmen untuk memastikan transparansi terkait dengan serangan 11 September 2001 tersebut dan dalam rangka peringatan ke-20 tahun peristiwa tersebut, saya akan merealisasikan hal ini," tutur Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Sabtu (04/09/2021).

Pada Kamis lalu keluarga para korban aksi keji teroris yang disebut Al-qaeda tersebut, meminta pemerintah Biden untuk menginvestigasi kembali adanya kecurigaan bahwa FBI berbohong terkait hancurnya barang bukti terkait adanya hubungan antara Arab Saudi dan pembajakan pesawat yang menyerang New York pada 11 September 2001 tersebut.

Permintaan tersebut tertuang dalam surat kepada Inspektur Jenderal Departemen Kehakiman Michael Horowitz yang mengatakan "keadaan memungkinkan satu atau lebih pejabat FBI melakukan pelanggaran yang disengaja dengan maksud untuk menghancurkan atau mengeluarkan bukti untuk menghindari pengungkapannya."

Arab Saudi telah menegaskan tidak memiliki peran dalam serangan pesawat yang dibajak tersebut.

Bulan lalu, keluarga korban meminta Biden untuk tidak memperingati peringatan ke-20 tahun peristiwa yang merenggut nyawa ribuan rakyat AS tersebut. Kecuali, jika Biden merilis hasil dokumen tersebut kepada publik.

Dokumen tersebut, dipercayai oleh keluarga korban, akan menunjukkan adanya afiliasi dengan petinggi maupun pemerintah Arab Saudi.

Selama hampir 20 tahun, para keluarga telah mendesak pemerintah AS untuk bersikap transparan terkait dengan serangan tersebut.

Terkait dengan dugaan tersebut, walaupun ketua Al-qaeda, Osama Bin Laden berkewarganegaraan Arab Saudi, pemerintah Saudi sejak awal menolak klaim dan asumsi bahwa serangan tersebut berkaitan dengan negaranya.

Jreng.. Biden Minta Kaji Ulang Dokumen Serangan 11 September
https://www.cnbcindonesia.com/news/2...n-11-september