- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mercedes-Benz Mundur, PSI Sebut Formula E Tak Lagi Menarik


TS
surinami
Mercedes-Benz Mundur, PSI Sebut Formula E Tak Lagi Menarik
Quote:

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Solidaritas Indonesia menilai ajang balap mobil listrik Formula E sudah tak lagi menarik bagi masyarakat. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI dari Fraksi PSI Anggara Wicitra Sastroamidjojo mengatakan perusahaan otomotif sekelas Mercedes-Benz bahkan sudah mundur dari kompetisi tersebut.
Mercedes-Benz menjadi perusahaan ketiga yang mundur setelah BMW dan Audi pada Desember tahun lalu. "Ini peringatan keras untuk Gubernur Anies yang masih saja ngotot mau menyelenggarakan Formula E di Jakarta," ujar Anggara dalam keterangan tertulisnya pada Rabu, 1 September 2021.
Menurut Anggara, dengan absennya ketiga perusahaan itu, sulit bagi penyelenggara Formula E untuk mendapatkan keuntungan. Pemprov DKI berpotensi tidak balik modal, bahkan rugi, jika tetap memaksakan Formula E.
"Ini bukan analisa kami semata, tapi, Mercedes-Benz mengatakan mundur karena Formula E tidak lagi memberi keuntungan dari segi transfer teknologi maupun segi pemasaran," ucap Anggara.
Fraksi PSI dan PDI Perjuangan telah mengusulkan hak interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan perihal Formula E. Seluruh 33 anggota dewan dari kedua partai telah membubuhkan tanda tangannya untuk usulan itu.
Mereka menyatakan hendak bertanya kepada Anies mengapa Pemprov DKI bersikeras mengadakan Formula E di tahun 2022 hingga memasukkannya ke dalam Instruksi Gubernur DKI Nomor 49 Tahun 2021 sebagai salah satu isu prioritas daerah.
Terlebih, kedua partai menemukan potensi kerugian dari acara tersebut setelah biaya commitment fee dan bank garansi dimasukkan ke dalam perhitungan studi kelayakan dan kondisi pandemi Covid-19 yang belum jelas kapan berakhirnya.
Potensi kerugian yang dimaksud berdasarkan studi kelayakan awal PT Jakarta Propertindo yang mengklaim ajang Formula E akan membawa keuntungan Rp 3,12 triliun dengan biaya pelaksanaan Rp 1,24 triliun. Namun, studi tersebut tak memasukkan biaya commitment fee dan bank garansi selama 5 tahun sebesar Rp 3,24 triliun.
Jika kedua komponen itu dimasukkan, maka biaya penyelenggaraan membengkak menjadi Rp 4,48 triliun. Dibandingkan dengan keuntungan yang diklaim oleh Jakpro, Pemprov DKI justru merugi Rp 1,36 triliun.
Studi kelayakan Formula E itu dibuat dengan asumsi kondisi normal. Pengusung hak interpelasi terhadap Anies Baswedan menduga dampak serupa akan jauh lebih besar jika dibuat dengan kondisi pandemi Covid-19 saat ini.
https://metro.tempo.co/read/1501359/...k/full?view=ok
Klo yg three-pointed star pergi mungkin yg lambangnya 2 bintang siap gantiin..







kaiharis dan 22 lainnya memberi reputasi
21
9.9K
Kutip
191
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan