- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Densus 88 Ungkap Kelompok Teroris Pakai Pandemi untuk Motivasi Pengikut


TS
dragonroar
Densus 88 Ungkap Kelompok Teroris Pakai Pandemi untuk Motivasi Pengikut
Densus 88 Ungkap Kelompok Teroris Pakai Pandemi untuk Motivasi Pengikut
Reporter:
Andita Rahma
Editor:
Aditya Budiman
Selasa, 31 Agustus 2021 15:07 WIB
Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Inspektur Jenderal Martinus Hukom menyatakan situasi pandemi Covid-19 tak membuat eksistensi kelompok teroris meredup.
Menurut dia, para kelompok teroris justru memanfaatkan momen pandemi Covid-19 untuk semakin menunjukkan aksinya. "Sama sekali tidak (meredup). Mereka menggunakan isu-isu pandemi ini sebagai trigger untuk memotivasi kelompoknya bergerak," ujar Martinus melalui diskusi daring pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Martinus mencontohkan, kelompok teroris mengangkat isu pandemi Covid-19 adalah sebuah buatan sebagai tanda menuju akhir zaman. Di mana jamaah kelompok teroris bakal diharuskan menyiapkan diri menyambut adanya akhir zaman.
"Lalu kami lihat ada persiapan-persiapan membuat bom, seperti kami tangkap di Brebes dan Kendal, Ambon. Itu semua adalah upaya mempersiapkan datangnya akhir zaman," kata Martinus.
Contoh lain adalah di Jamaah Islamiyah (JI), mereka mengangkat kelemahan pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk beraksi. JI bahkan sampai mempersiapkan pasukan dan membeli senjata.
Selain itu JI juga membawa isu jika Covid-19 diakibatkan oleh Cina, sehingga mereka menargetkan pengusaha Cina. "Namun setelah operasi kami yang masif dan terus menerus, kami dapat mencegah menangkap dan sampai bulan ini. Kami sudah menangkap kurang lebih 309 orang," ucap Martinus.
Pada pertengahan Agustus 2021, Densus 88 meringkus 53 terduga teroris di sejumlah wilayah Indonesia. 50 di antaranya merupakan anggota JI, sedangkan sisanya yakni tiga orang, adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
https://nasional.tempo.co/read/15007...t/full&view=ok
Reporter:
Andita Rahma
Editor:
Aditya Budiman
Selasa, 31 Agustus 2021 15:07 WIB

Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris ke dalam bus di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 18 Maret 2021. Sebanyak 22 orang terduga teroris dipindahkan dari Rumah Tahanan Polda Jawa Timur ke Jakarta. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri Inspektur Jenderal Martinus Hukom menyatakan situasi pandemi Covid-19 tak membuat eksistensi kelompok teroris meredup.
Menurut dia, para kelompok teroris justru memanfaatkan momen pandemi Covid-19 untuk semakin menunjukkan aksinya. "Sama sekali tidak (meredup). Mereka menggunakan isu-isu pandemi ini sebagai trigger untuk memotivasi kelompoknya bergerak," ujar Martinus melalui diskusi daring pada Selasa, 31 Agustus 2021.
Martinus mencontohkan, kelompok teroris mengangkat isu pandemi Covid-19 adalah sebuah buatan sebagai tanda menuju akhir zaman. Di mana jamaah kelompok teroris bakal diharuskan menyiapkan diri menyambut adanya akhir zaman.
"Lalu kami lihat ada persiapan-persiapan membuat bom, seperti kami tangkap di Brebes dan Kendal, Ambon. Itu semua adalah upaya mempersiapkan datangnya akhir zaman," kata Martinus.
Contoh lain adalah di Jamaah Islamiyah (JI), mereka mengangkat kelemahan pemerintah dalam menanggulangi Covid-19 harus dimanfaatkan untuk beraksi. JI bahkan sampai mempersiapkan pasukan dan membeli senjata.
Selain itu JI juga membawa isu jika Covid-19 diakibatkan oleh Cina, sehingga mereka menargetkan pengusaha Cina. "Namun setelah operasi kami yang masif dan terus menerus, kami dapat mencegah menangkap dan sampai bulan ini. Kami sudah menangkap kurang lebih 309 orang," ucap Martinus.
Pada pertengahan Agustus 2021, Densus 88 meringkus 53 terduga teroris di sejumlah wilayah Indonesia. 50 di antaranya merupakan anggota JI, sedangkan sisanya yakni tiga orang, adalah anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
https://nasional.tempo.co/read/15007...t/full&view=ok





pemukapemuja dan 3 lainnya memberi reputasi
2
1.5K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan