- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Menguak Fakta Betapa Mirisnya Tradisi 'Amplop Kematian' di Masyarakat Kita
TS
YenieSue0101
Menguak Fakta Betapa Mirisnya Tradisi 'Amplop Kematian' di Masyarakat Kita
Beberapa waktu lalu ane membaca kabar di media sosial tentang trendingnya 'amplop kematian' di Twitter. Berawal dari salah satu cuitan akun yang mengomentari film pendek yang ditontonnya. Film tersebut berjudul The Envelope of Grief. Dari satu cuitan itu, bermunculan retweet mengungkapkan hal yang sama. Bahkan beberapa membuat ane cukup terkejut karena baru mengetahuinya.
Jadi, apa itu 'amplop kematian'? 'Amplop kematian' adalah sebuah tradisi di masyarakat kita, di mana ketika ada orang meninggal, pihak keluarga harus memberi sejumlah uang yang ditentukan kepada para pengurus jenazah dan yang mengadakan pengajian/tahlilan. Acara syukuran/selamatan atau makan-makan ini berlangsung selama tujuh hari sejak jenazah dikuburkan.
Dari komentar-komentar yang ane baca, rupanya tradisi ini sudah menjamur di berbagai daerah di Indonesia. Berikut adalah beberapa tangkapan layar yang ane ambil dari media tersebut.
Tradisi tentu saja memberatkan masyarakat kecil. Mereka sudah tertimpa musibah dengan kepergian salah satu anggota keluarga, eh masih harus mengeluarkan biaya lagi untuk acara selamatan yang sebenarnya tidak wajib. Bahkan demi bisa mengikuti tradisi ini, tak sedikit dari mereka yang mencari pinjaman kesana kemari.
Menurut ane sendiri, sebenarnya tak masalah sih mau mengadakan selamatan atau tahlilan dan sebagainya, asal sesuai kemampuan saja. Anggap sebagai sedekah biar menjadi ladang pahala si mayit. Namun, dengan adanya peraturan-peraturan tak masuk akal, misal harus membayar segini, harus begini, harus begitu, jadinya malah menyengsarakan. Memang dilema sih. Mau mengikuti tradisi tapi tak mampu secara keuangan. Tak mengikuti, nanti malah digunjing orang sekampung. Alasannya, biasa menerima makanan/amplop dari tetangga yang meninggal, tapi giliran keluarganya ada yang meninggal tak mau bagi-bagi makanan/amplop. Nah, serba salah, kan?
Sebenarnya tradisi ini berawal dari mana sih? Dan apa faedahnya? Bukankah agama tak mewajibkan? Kalau si orang kaya mau berbagi atau sedekah ya silakan saja, tapi jangan jadikan sebagai tradisi yang mana wajib diikuti oleh semua orang. Kasihan bagi yang tak mampu.
Bagaimana menurut AganSis? Apa pendapat AganSis tentang tradisi 'amplop kematian' ini. Silakan share tanggapannya melalui kolom komentar di bawah ini.
Penulis : @YenieSue0101
Sumber Berita : [URL=https://mobile.[twitter=cinemuach]1430513889158987779[/twitter]]1[/URL] dan 2
Sumber Berita : [URL=https://mobile.[twitter=cinemuach]1430513889158987779[/twitter]]1[/URL] dan 2
muhamad.hanif.2 dan 47 lainnya memberi reputasi
42
31.4K
278
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan