Selamat malam agan aganwati, sehat dan bahagia selalu.

ilustrasi

Penghuni KasKus ada yang pernah jalan-jalan ke Cangar, Kota Batu, Jawa Timur? Kalau pernah, pasti tahu kan ya bagaimana kondisi jalannya di sana. Jalannya menanjak dan berkelok-kelok. Nah, ada daerah yang lokasinya memiliki tanjakan yang cukup panjang, sehingga seringkali ada pengguna mobil atau motor yang remnya blong. Karena seringnya terjadi kejadian tersebut, di daerah jalan tersebut disediakan jalur penyelamat bagi kendaraan yang mengalami kondisi darurat seperti itu. Biasanya, jalur penyelamat ini diberikan bantalan untuk menahan kendaraan yang butuh berhenti secara darurat. Kadang ada yang menggunakan ban bekas atau ada pula yang menggunakan "gabah" yang dimasukkan karung beras. Sehingga benturan kendaraan lebih terminimalisir dan mengurangi atau menghindari korban jiwa.

Dengan fungsi yang seperti itu, jadi jelas, secara fungsional itu harus selalu kosong dan tidak ada orang atau kendaraan yang berhenti di area tersebut. Karena area ini yang memiliki panjang dan lebar rata-rata 20 meter dan 3 meter, seringkali dijadikan oleh anak-anak muda tempat nongkrong di area ini.

Gerombolan pemotor semacam ini tak jarang terlihat berhenti di tempat-tempat yang kosong dan luas. Salah satunya adalah area jalur penyelamat ini. Aku kurang tahu tujuan mereka apa berhenti di tempat seperti itu. Sebagai orang yang jarang sekali bepergian rombongan menggunakan motor atau sebutannya sebagai "anak touring", aku tidak paham maksud dan tujuan mereka berhenti di tempat seperti itu.

Sudah jelas terpampang tulisan bahwa dilarang untuk berfoto ria di sepanjang jalur penyelamatan. Tidak hanya berfoto, di situ juga tertulis bahwa dilarang berhenti/parkir di area itu, kog  ya masih saja dilanggar? Sebenarnya orang-orang seperti mereka ini darurat apa sih? Darurat membaca atau darurat melihat kanan kiri? Atau darurat lainnya?

sumber

--
Terimakasih banyak sudah mampir di thread  sederhana ini.
Sehat dan bahagia selalu.