Meskipun seorang perempuan tetap bekerja setelah menikah. Namun ia harus tetap mementingkan urusan keluarganya.
Banyak lelaki tidak melarang istrinya untuk tetap berkarir setelah menikah. Tapi harus selalu diingat bahwa bukan berarti karir menghalangimu untuk tetap mengedepankan urusan keluarga.
Setelah kamu masuk ke jenjang pernikahan itu sudah menjadi semacam tuntutan wajib yang tidak boleh ditinggalkan.

Lelaki menilai kelayakan calon pendampingnya dari perhatian yang dicurahkan pada keluarganya.
Kasih sayang yang tulus yang kamu berikan pada keluarganya akan meluluhkan hatinya. Ingatlah bahwa pernikahan bukan hanya penyatuan dirimu dan suamimu.
Tapi juga penyatuan dua keluarga. Pria mengidamkan istri yang dapat menjalin hubungan baik dengan keluarga besarnya.
Jadi, berikan kasih sayang yang tulus pada keluarga calon suamimu.

Seorang perempuan yang telah menikah tidak dilarang untuk mengaktualisasikan dirinya melalui karir atau kegiatan-kegiatan sosial. Tapi sesibuk apapun dirimu nantinya, kamu tidak boleh mengabaikan keluargamu atau merasa dirimu lebih hebat dari suamimu.
Apalagi jika kamu bekerja di sebuah perusahaan bonafit yang memberimu gaji besar, lebih besar dari suami. Kamu tidak boleh merendahkan suami. Dan harus tetap menghargai dirinya sebagai kepala keluarga. Lelaki adalah mahkluk yang memiliki ego tinggi, terlebih jika sudah menyangkut masalah harga diri dan masalah financial.

Tidak semua perempuan yang telah menikah mampu untuk mengurus semua urusan rumah tangga sendirian. Apalagi bila ia juga harus terus meneruskan karirnya. Boleh saja memperkerjakan seorang asisten rumah tangga untuk meringankan pekerjaan.
Tapi, jangan semua pekerjaan dibebankan kepada dirinya. Ada beberapa pekerjaan yang harus ditangani langsung oleh dirimu, seperti mengasuh anak. Kamu harus turun tangan langsung mengurus sang buah hati. Jangan berikan tugas pengasuhan full kepada asisten rumah tangga. Karena bagaimana pun juga kamu adalah ibunya.

Ada sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa
“luluhkan hati lelaki melalui perutnya.”
Maksud dari ungkapan ini adalah kamu bisa memenangkan hati seorang lelaki melalui makanan. Terlebih jika makanan itu berasal dari racikan tanganmu sendiri.
Perempuan yang pandai memasak adalah calon istri idaman.