faizalfadilahAvatar border
TS
faizalfadilah
Malam pertama dengan sahabat Part 2
Hay guys kita lanjut ke episode 2 cerita tentang malam pertama

Setelah berhasil membuat syera kesal setengah mati, Riza berjalan mengendap-endap keluar dari dalam kamar mandi, pria itu hanya mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya.
"Jangan sampe aku ketemu sama syera,"Gumam Riza, tangannya dengan cepat mengambil baju kaos berwarna putih dan juga celana pendek berwarna abu abu di almari.
Setelah memakai bajunya, ia keluar dari dalam kamar dengan langkah pelan, tujuannya sekarang adalah dapur Riza ingin memastikan apakah syera ada di sana, dari tadi manusia itu tidak terlihat batang hidung nya sama sekali.
Saat tengah berjalan menuruni anak tangga dengan langkah mengendap endap seperti maling, tiba tiba saja sebuah tangan menyentuh bahunya, dan itu membuat Riza terlonjak kaget. Perlahan Riza membalikkan badannya ternyata itu adalah mama friona.
"Mama."
"Kamu kenapa sih Za,"Tanya Mama friona dan menatap Riza dari atas sampai bawah.
"Kaya maling aja."Sambungnya.
"Eh ya, ya engga lah mah masa iya anak sendiri di bilang maling."Ucap Riza seraya tertawa konyol dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Hmmm, terus."
"Riza tadi nyariin syera, iya nyariin syera."
"Syera, tadi dia pamit sama mama katanya pengen beli cemilan di Alfamart."Ucap Friona.
"APA MAH SYERA PERGI KE ALFAMART,"Friona yang merasa sebuah percikkan surga mengenai wajahnya, lantas langsung menyumpal mulut anaknya itu menggunakan tisu, dengan cepat Riza membuang tisu tersebut ke sembarang arah dan itu membuat Friona melototkan matanya.
"Mama kok ngga bilang bilang sama Riza, kalo syera pergi ke Alfamart. Kalo syera kenapa napa gimana."
"Eleh, segitunya penganten baru."Timpal Davin ayahnya Riza, pria berumur setengah abad tersebut melewati mereka berdua dengan membawa donat di tangannya.
"Kamu tenang aja Za, syera pergi sama Abel kok, bentar lagi mereka juga bakal datang."Abel adalah keponakan Riza yang berumur 14 tahun.
"What, sejak kapan si cebol datang ke sini."
"Heh mulutnya,"Ujar Friona.
"Assalamualaikum."
"Wa'alaikum salam,"Jawab mereka serempak, dengan cepat Riza turun ke bawah di ikuti oleh Friona di belakangnya, saat melihat syera yang berjalan memasuki rumah dengan menanting kresek berwarna hitam di ikuti oleh Abel di belakangnya.
Syera pun meletakkan nya di atas meja, tidak lupa dia membeli terang bulan kesukaan mertuanya tersebut, ya syera juga tau dari Abel.
"Om Riza, minta duit."Teriak Abel seperti anak kecil dan berlari menghampiri Riza, memang sejak kecil anak itu suka sekali meminta uang ke pada omnya tersebut.
Riza menarik napas panjang"Enak aja kamu mau minta duit sama om, kamu kira om ini banyak duit. Apa lagi sekarang om itu udah punya tanggung jawab."Abel menutup kedua telinganya dengan rapat, meskipun sempat mengomel Riza tetap memberikannya uang selembar dua puluh ribu.
"Ya ampun sayang, kamu tau banget kesukaan papa kamu, pah ini ada terang bulan."Teriak Friona, selang beberapa menit Davin datang saat mendengar bahwa syera membawakannya terang bulan.
"Hehe iya mah, pas mau pulang tadi mampir sebentar."Ucap syera, dan beralih menatap ke arah Riza masih ada rasa dendam di hatinya tentang kejadian tadi sore.
"Syera ini enak banget, kamu ngga mau nyoba."Ujar mama friona di sela sela kunyahan nya.
"Ngga usah mah, itu tadi emang sengaja syera beli buat mama sama papa. Syera ke dapur dulu ya Mah, Abel kamu mau ikut bantuin Tante bikin kue."Tanya Syera, dan di balas anggukan oleh Abel.
Keduanya pun berjalan menuju dapur untuk membuat kue bolo pandan, dan Riza membuntuti mereka dari belakang.
Sesampainya di dapur syera langsung saja meletakkan bahan bahannya di atas meja, dan mengambil cetakan kue bolo yang terletak di atas lemari, sedangkan Abel gadis itu mengambil mangkook dan mikser di dalam lemari. Tiba tiba saja hendpone gadis itu berdering.
[.............]
[Di rumahnya om Riza mah,]
[............]
[Iya mah.]
Setelah mendapat telepon dari ibunya tersebut, Abel berjalan menghampiri syera.
"Tante syera, aku di suruh sama mama buat pulang katanya udah malam, ngga papa kan Tante kalo aku pulang."
"Iya ngga papa kok, lagian juga ini udah malem ga baik anak gadis kaya kamu pulang malem malem, mau Tante anterin atโ€“"
"Ngga, biar aku aja yang nganterin Abel, syera kamu diem di rumah."Potong Riza dengan cepat.
"Syiri kimi diim di rimih,"Ucap syera menye menye.
"Heh, udah berani ya sama suami."Ucap Riza dan tersenyum miring ke arah syera.
"Gelay,"
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ
"Eh eh Za, kamu mau ke mana."Tanya Friona saat melihat Riza meraih kunci mobil di atas nakas.
"Mau nganterin Abel mah, nih manusia datang tak di undang pulang minta di antar."
"Ooh, jangan lama lama, kasian syera nungguin kamu buat itu."Ucap Friona dan terkikik, Davin yang mendengarnya hanya geleng geleng kepala.
๐ŸŒผ๐ŸŒผ๐ŸŒผ
Setelah mengantar Abel pulang, Riza langsung saja masuk ke dalam rumah, suasana rumah sangat sepi mungkin orang orang sudah pada tidur termasuk syera, Riza pun melirik ke arah arloji yang menempel di pergelangan tangannya, jam menunjukkan pukul 22.15 perlahan pria itu berjalan menaiki anak tangga.
"Riza,"
#bersambung
yudhitea
nomorelies
jiyanq
jiyanq dan 3 lainnya memberi reputasi
4
7.3K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan