Kaskus

News

rakitpcmendingAvatar border
TS
rakitpcmending
RI Kecanduan Impor BBM Sampai LPG, Cara Sembuhnya Bagaimana?
RI Kecanduan Impor BBM Sampai LPG, Cara Sembuhnya Bagaimana?

RI sampai saat ini masih ketergantungan impor tiga komoditas di sektor minyak dan gas bumi (migas), yakni bahan bakar minyak (BBM), Liquefied Petroleum Gas (LPG), dan minyak mentah. Pemerintah pun melakukan berbagai upaya untuk menekan impor tiga komoditas ini.

Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto mengatakan, pemerintah memiliki memiliki strategi untuk bisa menekan impor dari masing-masing komoditas tersebut.

"Sekarang ada tiga jenis komoditas energi yang masih impor, yaitu minyak mentah, LPG, dan bensin. Dari tiga ini masing-masing ada strateginya," paparnya dalam Program Energy Corner Squawk Box CNBC Indonesia, Senin (23/08/2021).

Djoko menjelaskan, untuk menekan impor minyak mentah, upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong produksi minyak dari sejumlah lapangan di dalam negeri. Selain itu, juga melakukan akuisisi ladang-ladang minyak di luar negeri, terutama oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor perminyakan yakni PT Pertamina (Persero).

Menurutnya, pemerintah memberikan insentif kepada para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang memproduksi minyak, baik insentif perpajakan, tambahan bagi hasil produksi (split), dan juga memberikan sistem fiskal berupa Kontrak Kerja Sama (Production Sharing Contract/ PSC) dengan skema Gross Split atau bagi hasil pemerintah dan kontraktor dari pendapatan kotor.

"Pemerintah terbitkan sistem fiskal Gross Split, kalau gak ekonomis bisa minta split ke pemerintah agar ekonomis," tuturnya.

Sementara untuk menekan impor BBM adalah melalui pembangunan kilang. Djoko menyebut, Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan saat ini dalam tahap pembangunan.

"Di samping itu, ada juga pembangunan kilang di Tuban bekerja sama dengan Rosneft. Dan kita sudah sukses impor solar nol dengan green fuel, green diesel," ujarnya.

Adapun upaya pemerintah untuk menekan impor LPG yakni melalui proyek Dimethyl Ether (DME) yang mengubah batu bara kalori rendah menjadi DME. DME dapat digunakan sebagai substitusi LPG.

Salah satu proyek DME yang tengah dikembangkan yaitu proyek DME di Tanjung Enim, Sumatera Selatan oleh konsorsium PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama PT Pertamina (Persero) dan Air Products, perusahaan penyedia teknologi dan investor asal Amerika Serikat. Proyek ini ditargetkan akan memproduksi 1,4 juta ton DME per tahun atau setara dengan 1 juta ton LPG per tahun. Ditargetkan pada empat tahun mendatang proyek ini sudah beroperasi.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...hnya-bagaimana
pakisal212Avatar border
pakisal212 memberi reputasi
1
1.7K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan