Pembangunan rumah ini terus berlanjut dari 1884-1922 hingga Sarah meninggal. Pada tahun 1906 sempat terjadi gempa bumi hebat yang melanda rumah tersebut hingga rusak parah namun Sarah tidak mendapatkan kejadian apapun seperti yang ditakutkan.

Sampai saat ini Winchester House masih jadi salah satu objek wisata horor populer di Amerika. Kesan horor masih melekat ada rumah ini karena beberapa orang yang pernah kesana pernah mengalami kejadian seperti ketukan aneh. Dan juga melihat sosok pria dengan pakaian kuno yang diduga sebagai William Winchester dan sang istri, Sarah Winchester

Pada tahun 1906, perusahaan Winchester mempekerjakan Dokter Eric Price untuk tinggal di rumah dan melakukan penilaian kesehatan Sarah, percaya bahwa dia secara mental tidak layak untuk tetap bertanggung jawab atas perusahaan. Eric berduka atas kematian istrinya Ruby dan bergantung pada obat-obatan. Dia tiba di rumah dan mendapat penglihatan hantu yang dia yakini sebagai efek samping dari obat yang dia minum. Kemudian, dia melihat hantu di ruang bawah tanah dan menyaksikan Henry yang kerasukan melompat dari atap dan Eric menyelamatkannya.

Keesokan harinya, Eric mulai melakukan penilaian kesehatan mental Sarah. Sarah mengakui ketakutannya pada hantu dan percaya bahwa dia dapat membantu mereka melanjutkan hidup. Dia mengungkapkan bahwa dia tahu tentang masalah narkoba Eric dan menyita pasokan laudanum. Malam itu, Eric menyaksikan Sarah yang tampaknya kesurupan. Dia dikejutkan oleh suatu entitas dan melarikan diri kembali ke kamarnya. Keesokan harinya, Sarah menunjukkan Eric bahwa dia menyimpan catatan orang yang dibunuh oleh senapan Winchester. Terungkap bahwa Eric sebenarnya telah ditembak dan dibunuh oleh senapan Winchester sebelum dihidupkan kembali, dan dia menyimpan peluru yang telah diperbarui itu bersamanya. Sarah menjelaskan bagaimana tiga belas paku menjaga roh tetap tersegel di kamar.

Sebagaimana yang tercantum pada judul film The Exorcism of Emily Rose mengangkat kisah nyata mengenai ritual pengusiran setan yang dilakukan oleh pendeta terhadap gadis muda bernama Emily Rose. Sayangnya, ritual tersebut berujung pada kematian dirinya. Sang Pendeta pun harus menghadapi konsekuensi pengadilan dengan tuduhan melakukan kelalaian yang menyebabkan kematian. Dari situ, seorang pengacara ditunjuk untuk membela pendeta. Sebagai dasar pembelaan, dia pun mulai mencari tahu kehidupan Emily.

Sayangnya, itu adalah awal dari kejadian mistis yang harus dihadapinya. Mulai dari gangguan-gangguan yang terjadi di dalam rumah hingga hal-hal menyeramkan lainnya.

Berlatar belakang tahun 1980-an, film Hounds of Love menceritakan kisah nyata mengenai seorang pemangsa berdarah dingin yang menyusuri jalanan untuk mencari korban. Kali ini korban jatuh pada seorang gadis SMA berusia 17 tahun.

Korban ini diculik, dibius, kemudian dirantai di dalam rumahnya. Tujuannya untuk memuaskan hasrat dan nafsu bejat pelaku terhadap gadis yang terbilang masih muda. Ironisnya, hal ini dilakukan olehnya bersama pasangannya yang juga seorang perempuan.

Diambil dari sebuah kisah nyata yang terjadi pada 1970-an, seorang pria bernama Ted Bundy diperkenalkan sebagai sosok dengan cukup populer dalam lingkaran sosialnya. Pasalnya, dia memiliki reputasi pendidikan serta penampilan fisik yang sangat menarik.

Namun, tidak ada yang menyangka bahwa di balik reputasinya yang positif tersebut, Ted Bundy menyembunyikan hobi yang sangat menakutkan, yaitu memerkosa dan membunuh setidaknya 30 perempuan dengan rentang usia yang berbeda-beda.