Everything you must know 1. Klonengan dilarang mampir di hari kerja ( Senin - Jumat )
2. Dilarang Double Post
3. Minimal Postingan 3 kata ( emot gak termasuk )
4. Penghuni baru wajib memperkenalkan spec linux & PC
5. Wajib menggunakan Spoiler untuk gambar HD
wah sudah hampir dua bulan tidak ada new post, ramaikan gans
anti oot
bagi yg pakai amd gpu vega & navi, update kernel terbaru ngebug bikin gpu selalu running 100% bahkan saat idle
terjadi di 5.10.46 lts, 5.12.13, dan 5.13-rc7
tahan dulu upgrade kernelnya! https://old.reddit.com/r/archlinux/c..._if_using_amd/
Setelah sekian lama dalam penantian akan kemunculan rilis terbaru dari distro-distro kesayangan yang tak kunjung tiba, seperti PeppermintOS, ElementaryOS, ZorinOS, akhirnya tiba juga salah satu "penyegaran" yang datang dari Pop!OS, yaitu rilis 21.04 terbaru mereka.
Pop!OS 21.04 tampak segar dengan membawa fitur-fitur yang sangat mendukung produktivitas dan workflow. Desktop "Cosmic" yang baru, tidak hanya membawa perubahan secara visual (baca: lebih enak dipandang), namun membawa kemudahan-kemudahan dan kenyamanan lebih dalam penggunaannya.
Secara visual, hal yang lagsung tampak pada desktop Cosmic adalah adanya dock pada bagian bawah layar. Dock yang berisi apps icon ini membuat sekilas tampilan desktop menjadi semakin wide, sangat cocok dikombinasikan dengan fitur window tiling yang memang sudah ada pada Pop!OS sejak rilis sebelumnya di tahun 2020 (disarankan bagi yang memiliki layar besar dan resolusi tinggi, akan sangat nyaman digunakan). Bagi pemilik layar kecil (seperti subnotebook 11" yang saya gunakan), posisi dock dapat dipindah dengan mudah ke sisi kanan atau kiri layar, sesuai preferensi masing-masing.
Penggunaan key-bindings (keyboard shortcut) dan gesture (bagi pengguna touchpad/laptop) pun lebih dioptimalkan, sehingga pengalaman dalam navigasi penggunaan desktop dan aplikasi semakin nyaman digunakan, dan tentunya akan sangat menghemat waktu dan meningkatkan produktivitas. Penggunaan gesture memang bukan hal baru, seperti contohnya MacOS dan produk Macbook yang sudah sukses menggunakannya, namun adaptasi ke dalam sebuah distro seperti ini membuat Pop!OS menjadi lebih "matang".
Saya sangat senang dan menghargai (distro) OS yang mengedepankan kenyamanan penggunaan dan produktivitas. Selama ini saya menggunakan Manjaro i3 karena saya merasa lebih produktif bekerja dengannya, mengingat mesin yang saya gunakan kurang bertenaga dan memang tidak ditujukan untuk performa tinggi (subnotebook yang ditenagai intel Atom x5), walaupun terdapat beberapa keterbatasan dengan penggunaan WM saja. Pop!OS 21.04 memberikan full-featrured desktop experience serupa yang saya harapkan dalam workflow dan berorientasi pada produktivitas kerja. Menggunakannya sangat nyaman dan juga, sangat enak dipandang. Lebih baik (jauh) dari Regolith, atau Ubuntu (Ubuntu 20.04 sudah ok, namun tidak membuat saya beralih dari manjaro i3 karena berbagai alasan).
pencet super (windows) key langsung muncul search bar begini, mantaps
Kustomisasi Pop!OS dapat dilakukan dengan sangat mudah dan cepat. Pengaturan dikelompokkan dengan sangat baik dan mudah dimengerti, sehingga sangat mudah dilakukan, bahkan bagi para pengguna awam. Pengenalan hardware sangat baik, bahkan dapat otomatis mengenali printer Epson di kantor saya secara wireless, sehingga dapat langsung digunakan tanpa melakukan setting apapun (saya masih harus melakukan instalasi driver escpr dan setting cups pada ubuntu dan manjaro), luar biasa. Hal-hal kecil seperti ini memang tampak receh namun sangat membantu pengguna dalam bekerja.
Pop!OS 21.04 dibekali (secara default) dengan aplikasi yang cukup lengkap, seperti LibreOffice 7, Firefox Web Browser dan Geary (Email client). Beberapa tools utilities lain bawaan Gnome juga sudah dipaketkan. Untuk aplikasi lain yang dibutuhkan dapat diakses melalui Pop!Shop yang juga sudah diperbaharui tampilannya sehingga lebih atraktif, informatif dan mudah digunakan. Pop!OS saat ini mendukung penuh penggunaan aplikasi berbasis Flatpak (namun tidak untuk Snap, yang mana saat ini sepertinya sudah "canonical" banget...meh). Instalasi dari berbagai aplikasi dapat dilakukan tanpa kendala dan system update juga diinformasikan secara berkala oleh Pop!Shop, termasuk untuk maintaining aplikasi Flatpak.
Walaupun tergolong distro yang menggunakan desktop berbasis Gnome dan terbilang salah satu yang paling cantik saat ini, Pop!OS masih cukup bersahabat dengan penggunaan resource. Laptop berbasis Intel Atom x5, RAM 4GB dan MMC 64GB saya masih dapat menjalankan dengan lancar dan memberikan kenyamanan penggunaan yang optimal, tanpa ada lag/stutter yang terasa, baik saat menjalankan aplikasi, perpindahan aplikasi ataupun desktop. Pemilihan aplikasi bawaannya cukup baik, seperti Firefox dan Geary ~kombinasi web-browser dan email client yang cukup rendah dalam penggunaan resource.
Pop!Shop yang nyaman dijelajahi dan digunakan
Singkat kata, Pop!OS telah berhasil dalam membuat rilis yang semakin apik, membawa perubahan dan improvement yang menurut saya cukup signifikan dari rilis sebelumnya, tidak hanya dari sisi tampilan dan core system, namun juga banyak berfokus pada user experience dan interface. Hal ini membawa banyak perubahan bagi pengguna yang berorientasi pada produktivitas dan menurut saya menjadi sebuah "game-changer", sukses dalam membuat saya sendiri beralih dari Manjaro i3 (yang sudah menemani saya setahun lebih).
Linux Classes in Bangalore
SevenMentor, identified amongst the absolute best ten Linux education institutes in Bangalore. It has Linux education modules for beginners, intermediates, and experts. Whether you are a student, I.T expert the first-class Linux coaching institute in Bangalore affords the excellent Linux coaching environment. SevenMentor Linux Course mentors and adaptable Linux education plans for entire modules. Likewise, the Best getting ready institution for Linux direction in Bangalore requests a cost money cost from the researchers, charge shape is regularly afforded through college students coming from all walks of life. The trainers at the Linux direction in Bangalore are concern specialists. These company authorities grant in-depth learn about in Linux training in Bangalore. Participants after the Linux direction in Bangalore have the bulk of job possibilities in the industry. Further, we have stored the Linux path in Bangalore period flexible. From on line training to rapid tune Linux instruction is given at some stage in workdays and ends of the week to the participants. Our well-equipped lab is given the most latest advances. It helps college students avail of profitable Linux education certification in Bangalore from the institute. After the Linux path in Bangalore, getting to know the interview abilities certainly will become mandatory. Alongside Linux training in Bangalore, we have periods for persona development, spoken English, and presentation. https://www.sevenmentor.com/linux-tr...g-in-bangalore
salam linuxer..
saya pemula menggunakan linux mint 20.1; ada permasalahan sound tidak bunyi padahal dilihat di driver manager semua sudah terinstall, icon speaker di pojok kanan bawah sudah aktif. saya memakai soundcard pci creative audigy SB570
mohon bantuannya para suhu...
fyi, soundcard ini dipasang di os windows bisa bersuara normal
Ubuntu adalah sebuah OS berbasis GNU Linux yang sudah terkenal dan salah satu distro Linux yang paling umum dan banyak digunakan. Ubuntu sendiri memiliki banyak sekali versi / pilihan desktop untuk digunakan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi penggunanya, diantaranya Gnome/unity, KDE (Kubuntu), XFCE (Xubuntu), LXQT/LXDE (Lubuntu), Deepin, dan tak ketinggalan juga desktop environment yang khususnya disukai oleh para pengguna OS Windows, yaitu Cinnamon. Cinnamon Sendiri merupakan cabang dari Gnome classic yang dikembangkan oleh salah satu distro linux yang populer, Linux Mint.
Ubuntu Cinnamon Remix dengan theme Win-10
Ubuntu Cinnamon Remix hadir dengan membawa inti dari Ubuntu yang disukai, terutama stabilitas dan fitur-fiturnya yang sudah "matang" dan tampilan desktop Cinnamon yang memang menyerupai WIndows 10 sehingga memudahkan bagi para pengguna Windows yang bermigrasi. Salah satu ketakutan dari pengguna OS Windows adalah ketakutan untuk beradaptasi ketika menggunakan OS berbasis Linux, yang akan menghambat kinerja. Ubuntu Cinnamon Remix, tampil secara default sangat mirip dengan Windows, dan dapat dikostumisasi dengan mudah hingga sangat mirip dengan memasang tema (theme) Win 10. Bukan hanya itu, pengguna juga dapat mengkostumisasi sendiri dengan berbagai pilihan tema, hingga mendapat tampilan yang disukai dan nyaman digunakan atau memberikan pengalaman yang baru.
Software center yang simpel, informatif, mudah digunakan
Ubuntu Cinnamon Remix hadir dengan paket aplikasi yang sudah terbilang lengkap, dan dapat dengan mudah ditambah dengan software centernya (sama dengan milik Ubuntu), yang mendukung software / aplikasi dari Debian universe dan Snap. Menginstall aplikasi tambahan sangat mudah, hanya dengan beberapa kali klik, dan navigasi dari software centernya tergolong baik dan matang. Ubuntu Cinnamon Remix dapat dengan mudah mengenali berbagai hardware populer, tanpa perlu banyak menginstall driver, termasuk hardware eksternal seperti printer, dan perangkat yang terkoneksi pada sistem.
Sebagaimana Ubuntu, Ubuntu Cinnamon Remix hadir dalam pilihan LTS (20.04) maupun rilis yang terbaru. Walaupun Linux Mint juga berbasiskan Ubuntu (dan sama-sama menggunakan DE Cinnamon), namun "feel" yang didapat cukup berbeda antara Ubuntu Cinnamon dan Linux MInt, karena Ubuntu Cinnamon memiliki unsur Ubuntu yang lebih kental. Ubuntu sendiri merupakan korporat (Canonical) yang sudah besar dan cukup matang di dunia Linux, sehingga produknya dapat diandalkan, terutama apabila digunakan pada level korporat ataupun pendidikan/edukasi. Penggunaan resource dari Ubuntu Cinnamon Remix tergolong rendah, lebih rendah dan ringan daripada Gnome/Unity, dan terasa responsif. Membutuhkan spesifikasi mesin (PC/Laptop) yang lebih rendah daripada penggunaan Windows 10 (atau Windows 11).
Ngaskus lebih afdol pakek Ubuntu Cinnamon
Hadirnya Ubuntu Cinnamon Remix ini sangat memudahkan terutama bagi pengguna (atau korporat/instansi) yang ingin bermigrasi dari Windows ke OS berbasis Linux tanpa mengorbankan produktivitas dan ketakutan untuk beradaptasi untuk perbedaan tampilan / interface yang digunakan. Para pengguna Windows akan terasa lebih familiar dan tidak mengalami perbedaan berarti saat menggunakan Ubuntu Cinnamon Remix. Pilihan aplikasi yang kebanyakan OpenSource juga pastinya akan berdampak pada total cost/biaya dan juga kemudahan yang ditawarkan akan membawa efisiensi secara menyeluruh.
permisi mau tanya
saya ada rencana beli laptop second thinkpad
rencananya mau di install linux
laptop ini sih sebagai laptop kedua saya dipake buat kerja keluar rumah
kerjaan ringan2 aja sih terutama browser dan office ditambah google classroom dan google meet/zoom terutama
alasan mau install linux karena bosen juga pake windows
linux os yang cocok apa yah? terutama yang bagi pemula begini
Wah sudah lama gak main di subforum ini.
Inget dulu pas belajar linux tanya-tanya via Kaskus.
Jadi pengen ketawa sendiri inget newbie-nya saya waktu dulu dan sok-sokannya itu loh.
Berawal dari dapat CD installer Ubuntu dari majalah komputer.
Sampe nyasar ke Kaskus.
Tapi support dari kaskuser waktu itu gak ada lawan.
Sudah banyak yang saya lalui di dunia per linux-an dan per distro-an.
Dari install distro yang dianggap mudah seperti Ubuntu dll.
Tapi kalau sudah mempelajari sampai ke sistemnya ternyata Naudzubillah.
Install distro yang katanya sulit seperti ArchLinux, Gentoo dan Slackware.
Ada yang beneran sulit ada yang ternyata nggak.
Aslinya mah kalau tinggal lihat dokumentasi dan manual ya sama saja.
Sampe install LFS lewat vm.
Install point release distro sampe rolling release distro.
Mod Desktop, dll.
Masih newbie.
Tapi makin lama, makin nambah pengalaman (pahit manis), makin sadar yang saya butuhkan adalah DEBIAN STABLE (Ane pernah cukup lama pake DEBIAN TESTING dan SID).
Anda akan meninggalkan Linux dan OS Selain Microsoft & Mac. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.