Kaskus

News

budaksibosAvatar border
TS
budaksibos
Nanya Soal Problema Anak Kantoran
Halo semua, salam kenal. Gua dulu prnh main di kaskus bntar sblm masuk kuliah, cuma gua pake akun baru soalnya gua lupa pake akun yg mana.

Gua mo nanya nih, soal problema di kantor kalo buat orang2 yg kerja di bidang IT (software developer). Ini gua ga tau emg dr gua yg mentalnya lemah atau bos gua emg maksa2 hal yg ga realistis.

Gua kerja di perusahaan startup yg bidang utamanya multimedia. Awalnya tuh mereka mulai dr sektor pendidikan dulu sebelum akhirnya terjun ngerjain proyek dr klien2. Pas gua masuk, bidang IT tuh ditangani sama tim aktif 3 orang, plus 1 manajer. Saat itu gua kerja di bidang animasi 3D, soalnya emg aplikasi gua pengen nyoba di bidang itu biar gua lulusan IT. Pas mulai PSBB pertama di 2020, gua dipindah ke bagian IT gara2 proyek 3D itu ditarik sama klien dan proyek IT kurang orang gara2 2 org dr tim awal tuh resign. Nah, dari titik ini gua merasa ada sesuatu yg ga beres tapi entah ini dari gua sendiri atau dari kantor.

Ini berdasarkan pengalaman gua dan temen2 sekantor gua. Gua ga bisa sebut nama, jadi buat bedainnya gua kasih abjad yang bukan inisial nama mereka.
1. Pas PSBB, si A statusnya karyawan masa percobaan di bulan terakhir. Lewat bulan itu, si A harusnya terima gaji normal. Gara2 PSBB, si A dan karyawan2 lainnya diubah jadi karyawan kontrak dan bayaran maksimal per bulan itu 30% dari gaji penuh untuk karyawan tetap. Beban pekerjaan lebih banyak, soalnya dalam 5 minggu si A harus kerja 6 hari per minggu dengan kontrak awal hari kerja itu Senin sampai Jumat.
2. Karyawan di kantor ada yang muslim, non muslim, anak rantau luar kota, sama anak2 lokal, tapi kita sesama karyawan bisa kerja sama. Dan di negara kita ini kalau libur Lebaran itu pasti ada cuti bersama, di kantor juga menerapkan hal ini untuk menghargai keberagaman di antara kita juga. Masalahnya, si B disuruh masuk kerja di hari cuti Lebaran terakhir dan hak cuti dia tetap dipotong. Saat ini si B sudah keluar, jadi dia tidak sempat cerita apakah dia ada nego dengan bos soal ini.
3. Si C kerja di bagian fotografi, bidang yang lebih baru lagi. Waktu dia masih berstatus pegawai magang, dia klaim gaji dia tidak dibayar. Si C juga meminjamkan kameranya untuk kepentingan pekerjaan, tapi kameranya sempat rusak beberapa lama sesudah dipinjamkan oleh pegawai lain yang belum diketahui. Bos menuduh si C kerjanya tidak becus karena masalah kamera ini di belakang si C itu sendiri, padahal kerusakannya ditimbulkan oleh karyawan lain yang bukan si C.
4. Si C, D, E, dan F pernah diminta standby karena mereka adalah tim yang menangani proyek konten medsos saat libur Lebaran tahun ini. E dan F tidak diminta untuk kerja apa2 dan tidak dikontak, tapi si C dan D dikontak mengenai pekerjaan oleh klien. Padahal, si D saat itu berstatus pegawai magang dan mahasiswa tingkat akhir yang harus menyelesaikan skripsinya. Si D sempat mengambil cuti 2 hari untuk beresin skripsinya, tapi pada hari2 biasa dia juga sering diminta untuk memprioritaskan proyek2 kantor.
5. Si G dan H itu karyawan yang baru dan ditarik karena ada bagian yang kekurangan orang saat proyek menumpuk. Si G masuk duluan dan ada di bagian yang sama dengan si A, tapi gaji G di bawah gaji A saat mereka kerja di status yang sama saat jadi karyawan dalam masa percobaan plus pas sudah jadi karyawan tetap. Masa percobaan G adalah 3 bulan dan H masuk beberapa bln sesudah G. Si H ikut program pelatihan dari sisi pendidikan di kantor dan diminta untuk bayar uang studi padahal dia juga bekerja untuk kantor. Dibandingkan dengan G, masa percobaan si H adalah 6 bulan dan masa pelatihannya adalah 5 bulan, paling cepat.
6. Si A diangkat sebagai manajer bagian sesudah manajer lama mengundurkan diri. Gaji A disesuaikan dengan jabatan dan si A diminta sebagai manajer untuk setiap proyek yang terkait bagiannya. Selain itu, si A juga dituntut untuk terlibat aktif dalam pengerjaan beberapa proyek sekaligus dan ikut dalam setiap rapat. Penentuan timeline pengerjaan proyek2 ini mayoritas tidak dikonsultasikan oleh bos kepada si A, jadi pekerjaan si A banyak yang keteteran dan si A sering ditegur klien dan bos karena pekerjaan yang tidak selesai sesuai target.
7. Permintaan untuk penambahan dan rotasi SDM karena banyaknya proyek dan minimnya orang sering ditolak karena manajer dianggap kurang memberikan penjelasan atas perlunya rotasi dan penambahan orang atau asas kepercayaan klien mengenai orang2 yg sudah dialokasikan yg menjadi semakin sibuk. Penjelasan mengenai penambahan orang sudah diberikan tapi tetap ditolak.
8. Si I hampir setiap hari bekerja lembur sebelum masa PSBB pertama. Lembur terparahnya adalah jam kerjanya yang dimulai dari jam 8 pagi sampai keesokan harinya jam 7 pagi, padahal jam kerja kantor adalah dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore saat kondisi normal. Dia cwe dan anak kos, hampir tiap hari pulang dari kantor di kisaran jam 10-11 malam.
9. Jam lembur diganti dengan cuti, tapi tidak pernah ada penjelasan tentang perbandingan antara jam lembur dan jumlah hari cuti yang diberikan. Klaim dari bos pada tahun kemarin adalah perhitungan cuti di 2020 tidak dianggap karena kondisi pandemi, tapi karyawan berhak mengambil cuti karena "cuti adalah hak kalian masing2".
10. Karyawan2 sering dikontak oleh kantor maupun klien di hari cuti, libur, dan di luar jam. Para manajer terutama tidak memiliki hak untuk menolak dan wajib untuk menjawab serta menyelesaikan pekerjaan yang diminta.

Maap panjang banget. Kasus2 penting dan masih sering kejadian di kantor gua tuh yg itu semua. Dari kita sempet ada yg mo lapor sampe ke kepolisian jg ttg ini, cuma gua mo tau dulu ini tuh normal secara hukum ato hal2 di atas tuh udh termasuk pelanggaran hukum ketenagakerjaan.

Salam buat semua Kaskuser! Kalo perlu penjelasan tambahan, silakan tanya sajah...
0
657
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan