Sebuah kematian memang tidak ada yang pernah mengetahuinya, siapapun itu kecuali Yang Maha Kuasa. Namun, kepastian akan datangnya kematian menimpa setiap insan manusia sudah pasti terjadi. Sekalipun bersembunyi di dalam benteng yang besar, menyelam ke dasar samudera terdalam agar terhindar dari kematian. Semua itu akan sia-sia belaka, percuma.

Setiap makhluk hidup pasti mengalami kematian. Tak ada yang tersisa setelah mati, selain nama dan amal saat ketika hidup. Jika sering berbuat baik maka nama akan selalu dikenang oleh orang tentang kebaikannya, sebaliknya jika senantiasa berlaku buruk maka sudah pasti menjadi celaan paska kematiannya.



Maka dari itu, pandai-pandailah dalam bergaul. Jangan sampai lisan yang tak bertulang ini menyakiti hati. Banyak ucapan yang terlontarkan menyinggung perasaan orang lain. Manusia memang makhluk sosial, karena itu perlu ada interaksi antar sesama. Namun, perlu juga memperhatikan norma-norma, aturan yang berlaku dalam kehidupan.

Selain itu, harus cerdas dalam memilah dan memilih teman serta lingkungan. Hidup hanya sekali maka sebaiknya pergunakan dengan hal yang positif. Jangan sampai akhir kematian nanti harus mengalami penyesalan akibat terlalu menyepelekan syari'at yang berlaku.



Tak ada yang mengetahui kondisi terakhir kematian seseorang. Sebuah peristiwa tragis sekaligus membuat miris telah terjadi di Jakarta Timur. Sebuah kardus berisikan mayat wanita ditemukan di pinggir jalan raya Bekasi, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur pada 10 Agustus lalu dalam kondisi mengenaskan.

Diketahui mayat perempuan tersebut adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang merupakan perantau dari Pemalang, Jawa Tengah. Jasad wanita yang sudah membusuk itu ditemukan oleh petugas kebersihan yang sedang menyapu di daerah tersebut. Awalnya ia mengira itu adalah sampah, saat akan dibuang terasa berat hingga akhirnya diketahui di dalam kardus tersebut adalah mayat.



Polisi yang mendapat laporan langsung bergerak ke TKP dan membawa jasadnya ke rumah sakit untuk diautopsi. Dari hasil pembedahan, diketahui korban sedang hamil 5 bulan.

Tak butuh lama bagi polisi mengungkap identitas tersangka yang tak lain adalah pacar korban sendiri. Sang pacar mengaku telah berniat membunuh kekasihnya itu. Ia pun merencanakan pembunuhan dengan memesan BO kepada korban secara fiktif. Diketahui gadis tersebut memang juga menawarkan jasa esek-esek. Setelah bertemu, tersangka mengajak korban ke tempat sepi. Di sanalah terjadinya pembunuhan tersebut. Jasad kekasihnya itu lantas dibuang dengan menggunakan mobil pikap yang ia pesan lewat online.



Miris memang melihat fenomena semacam ini. Seorang lelaki yang tak bertanggung jawab, hanya ingin enaknya saja. Setelah mengetahui kekasihnya hamil ia malah membunuhnya secara keji. Lelaki semacam itu sama saja telah membunuh dua nyawa.

Pelajaran untuk para wanita, sebaiknya harus bisa menjaga kehormatan. Bergaullah dengan orang-orang baik, hindari lingkungan yang berpotensi untuk membuat kerusakan dalam diri.

Sumber :

Ulasan dan opini pribadi

12

Gambar : Google