Kaskus

News

alii.hasanAvatar border
TS
alii.hasan
Kritikan Untuk Guru Sekolah yang Sukanya Hanya Memberi Tugas, Tapi Enggan Menerangkan
Kritikan Untuk Guru Sekolah yang Sukanya Hanya Memberi Tugas, Tapi Enggan Menerangkan
Ilustrasi: dok.pri

Bukan hanya terkait ekonomi, pandemi juga telah berpengaruh besar terhadap banyak sektor, salah satunya adalah pendidikan.

Sejak pandemi, kegiatan belajar mengajar di sekolah kerap kali ditiadakan dan diubah menjadi belajar online di rumah.

Meski belajar online di rumah mungkin memiliki sejumlah kelebihan, tetapi ane kira kekurangannya juga jauh lebih banyak, di antaranya;


1. Butuh biaya paket dan kuota data yang tidak murah

Hal paling penting agar belajar online bisa terlaksana adalah adanya jaringan internet yang didapat melalui WiFi atau pun kuota data.

Ini tentunya bukan kebutuhan yang murah terutama bagi yang sebelumnya tidak terbiasa menggunakan internet.

Apalagi yang sebelumnya tidak menggunakan ponsel pintar ataupun memilikinya dengan jumlah yang terbatas dalam satu rumah, terpaksa harus membeli atau memiliki entah bagaimanapun caranya.


2. Main game ketimbang belajar

Ponsel pintar menjadi benda yang sangat penting bagi sebagian besar orang saat ini. Hal tersebut membuat ponsel pintar menjadi benda yang sangat dekat dengan kita, dan anak-anak.

Belajar daring harus menggunakan ponsel pintar, tetapi berbagai macam game seringkali lebih menarik hati anak-anak, sehingga bukannya belajar, mereka malah kerap menghabiskan waktu dan paket data untuk bermain game ketimbang menyelesaikan tugas sekolah.

Banyak kasus di sekitar ane, sampai-sampai anak berbohong kepada orangtuanya, meminjam ponsel pintar milik orangtuanya, meminta belikan paket data dengan alasan untuk belajar daring, padahal hanya untuk main-main. Inilah kekurangan lain dari belajar online, saat anak diharuskan memiliki banyak waktu bersama ponsel pintar mereka.


3. Orangtua dituntut memiliki kemampuan akademik layaknya guru

Kekurangan belajar daring terakhir versi ane adalah, orangtua dituntut agar bisa menerangkan mata pelajaran kepada anak mereka di rumah, sementara tidak semua orangtua memiliki kemampuan akademik layaknya guru-guru di sekolah.

Ane cukup sering mendengar keluhan orangtua, terutama ibu-ibu, yang terpaksa harus mendampingi sekaligus mengajari anak mereka saat belajar daring.

Selain pekerjaan rumah jadi terbengkalai, keluhan yang paling sering adalah terkait keadaan mereka yang harus mengajari anak-anak mereka dalam mengerjakan tugas sekolah. Padahal, tidak sedikit yang merasa tidak mampu.

Sebenarnya, di sini peran guru sekolah juga penting. Seharusnya, guru sekolah bukan hanya memberi tugas dan meminta anak-anak murid mengerjakannya sendiri di rumah atau diajari orangtuanya, tetapi paling tidak guru juga harus menjelaskan. Dan yang paling penting, untuk memenuhi pemahaman murid terkait suatu pelajaran, tidak seharusnya guru hanya memberikan link atau tautan video orang lain dari YouTube, lalu murid diminta memahaminya dari sana. Lantas di sini peran guru di mana, dong?

Sudah semestinya guru menerangkan secara langsung. Jika sekolah tatap muka masih tidak memungkinkan seperti sekarang ini, maka guru bisa menerangkan melalui sebuah video, atau belajar bersama melalui zoom, bukan justru mengambilkan video orang lain dari YouTube.

Keprihatinan saya ini ternyata telah disampaikan oleh seorang guru les, berikut;

{thread_title}

sumber


Bagaimana menurut GanSis menghadapi fenomena ini? Yuk, diskusi di bawah!
Diubah oleh alii.hasan 13-08-2021 13:07
mbak.farAvatar border
delia.adelAvatar border
alfidangerAvatar border
alfidanger dan 2 lainnya memberi reputasi
3
919
12
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan