- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Semakin keras berusaha melupakan..... semakin kuat ingatan mencengkram


TS
Rohmatullah212
Semakin keras berusaha melupakan..... semakin kuat ingatan mencengkram
Beberapa waktu terakhir ini aku sering mendapatkan pertanyaan yang membuatku berkerut kening, profesiku sebagai terapis kejiwaan tergelitik untuk mencari jalan masalah untuk mengurai kusutnya keadaan yang dihadapi oleh pasien yang datang untuk konsultasi.
Pertanyaan yang sepertinya sepele namun cukup untuk memutar otak agar pasien bisa cukup memahami tentang apa yang akan dia dapatkan dari pertanyaannya.
"Tolong hapus ingatan saya!", "Saya pengen lupa !", "Hilangkan memori !"

Pertanyaan ini sering meluncur dari pasien yang sedang terjebak oleh pikirannya yang sedang carut marut, phobia dan trauma akan kejadian yang sangat menekan diri, hingga ada istilah "terpojok dalam lingkaran" sepertinya konyol namun serius ini akan membingungkan.
Ada metode hipnoterapi yang aku terapkan untuk kasus tramautik dan depresi, namun para pasien semua mengira bahwa hipnoterapi itu seperti hipnotis yang secara instan memanipulasi otak bawah sadar untuk dikelola hingga lupa secara instan dengan instan seperti yang ada di tv.
Namun segera aku coba untuk memberikan edukasi bahwa hipnoterapi itu lebih didominasi oleh pasien yang siap (pasrah total untuk terapi) bukan karena kekuatan super sang terapi (terapi hanya sebagai penghantar / mediator) dari pasien untuk alam pikiran bawah sadar dan hingga pikiran dalam yang lebih jauh.
Dalam hal ini akan menjadi penentu seseorang akhirnya bisa menggunakan metode hipnoterapi. Ketika seseorang dengan harapan instan sekali terapi selesai masalah, lupa dengan beban hidup biasanya akan banyak kecewa karena hasilnya zonk kosong, jauh api dari panggang. Namun Ketika seseorang mau memahami alur masalah, mengurai kekusutan tekanan, maka terapis akan seiring mendapingi untuk "menghilangkan kegelapan dari pikirannya"
Beberapa poin yang ingi aku sharingkan adalah
Bersambung......
Pertanyaan yang sepertinya sepele namun cukup untuk memutar otak agar pasien bisa cukup memahami tentang apa yang akan dia dapatkan dari pertanyaannya.
"Tolong hapus ingatan saya!", "Saya pengen lupa !", "Hilangkan memori !"

Pertanyaan ini sering meluncur dari pasien yang sedang terjebak oleh pikirannya yang sedang carut marut, phobia dan trauma akan kejadian yang sangat menekan diri, hingga ada istilah "terpojok dalam lingkaran" sepertinya konyol namun serius ini akan membingungkan.
Ada metode hipnoterapi yang aku terapkan untuk kasus tramautik dan depresi, namun para pasien semua mengira bahwa hipnoterapi itu seperti hipnotis yang secara instan memanipulasi otak bawah sadar untuk dikelola hingga lupa secara instan dengan instan seperti yang ada di tv.
Namun segera aku coba untuk memberikan edukasi bahwa hipnoterapi itu lebih didominasi oleh pasien yang siap (pasrah total untuk terapi) bukan karena kekuatan super sang terapi (terapi hanya sebagai penghantar / mediator) dari pasien untuk alam pikiran bawah sadar dan hingga pikiran dalam yang lebih jauh.
Dalam hal ini akan menjadi penentu seseorang akhirnya bisa menggunakan metode hipnoterapi. Ketika seseorang dengan harapan instan sekali terapi selesai masalah, lupa dengan beban hidup biasanya akan banyak kecewa karena hasilnya zonk kosong, jauh api dari panggang. Namun Ketika seseorang mau memahami alur masalah, mengurai kekusutan tekanan, maka terapis akan seiring mendapingi untuk "menghilangkan kegelapan dari pikirannya"
Beberapa poin yang ingi aku sharingkan adalah
Spoiler for jangan buang, tapi terimalah:
Spoiler for 2. "Jangan disimpan, tapi tempatkanlah":
Spoiler for 3. "Jangan teriak, tapi aturlah nafas":
Bersambung......
0
399
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan