TEMPO.CO, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk. menanggapi banyaknya warganet atau investor yang kecewa lantaran turunnya harga saham BUKA di pasar modal pada perdagangan kemarin.
Saham Bukalapak sebelumnya anjlok hingga mencapai batas auto rejection bawah atau ARB, sehingga saat ini berada di harga Rp 1.035 per saham. Menanggapi hal tersebut, Bukalapak mengatakan pergerakan saham itu murni mekanisme pasar.
"Transaksi saham Bukalapak di bursa saham setelah melakukan listing murni merupakan mekanisme pasar," ujar VP Corporate Affairs PT Bukalapak.com Tbk Siti Sufintri Rahayu dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Rabu, 11 Agustus 2021.
Turunnya harga saham Bukalapak hingga mencapai ARB sebelumnya ditanggapi oleh investor atau warganet di Playstore sejak kemarin, Selasa, 10 Agustus 2021.
Berdasarkan pantauan Tempo sejumlah pengguna Playstore memberikan komentar mengenai harga saham emiten teknologi tersebut sembari membubuhi rating bintang satu.
"Bikin harga saham pada turun, IHSG anjlok, ampun-ampunan dahhhh," tulis salah satu warganet sembari memberi rating bintang 1 pada laman Bukalapak di Playstore, Selasa, 10 Agustus 2021.
Adapula warganet yang mengaku rugi lantaran harga saham Bukalapak turun hingga mencapai batas ARB pada perdagangan kemarin, sehingga memberi bintang 1. "Rugi gara-gara ARB," tulis pengguna tersebut.
Selain para warganet yang membubuhi bintang 1 dan memprotes harga saham startup unicorn tersebut, adapula pengguna yang berharap saham BUKA bisa bangkit kembali pada perdagangan Kamis besok. Sehingga, ia pun memberikan bintang 5. "BUKA akan balik. Sabar para investors/traders," tulisnya.
Saham Bukalapak.com alias BUKA terjun bebas pada perdagangan kemarin. Saham emiten ini menutup sesi di level Rp 1.035 per saham atau turun 6,7 persen dan mencapai batas Auto Rejection Bawah.
"Hal itu seiring dengan masih derasnya aksi jual yang dilakukan investor terhadap saham ini," dinukil dari analisis Samuel Sekuritas Indonesia, Selasa, 10 Agustus 2021.
Berdasarkan aturan di Bursa Efek Indonesia batas ARB untuk saham dengan harga acuan Rp 200 sampai dengan Rp 5.000 adalah bila saham turun hingga 7 persen.
Saham Bukalapak dengan kode BUKA menjadi saham yang paling banyak dijual asing di pasar reguler pada perdagangan kemarin dengan nilai Rp 141,6 miliar.
Memangnya kalian beli saham dipaksa? Dijanjikan keuntungan? Kan enggak...