- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fenomena Gerombolan 'Alay' Penonton Bayaran


TS
newsmerahputih
Fenomena Gerombolan 'Alay' Penonton Bayaran

Merahputih.com - Agaknya sudah jadi rahasia umum negeri aing, dari sekian banyak program TV yang seru buat kita tonton itu tidak ada yang seratus persen beneran. Ngakunya reality show, tapi ternyata ada scriptnya. Begitu pula dengan yang dilakukan sebuah acara musik atau talkshow yang dihadiri puluhan bahkan ratusan penonton. Biasanya penonton yang ada di barisan paling depan, kerap teriak-teriak, bertepuk tangan sampai joget-joget. Nyatanya semua itu semata-mata hanya karena dibayar.
Ya, mereka adalah penonton bayaran. Biasanya mereka selalu terlihat eksis dari pagi hingga malam setiap hari di layar kaca kamu. Fenomena ini memang sudah muncul sejak lama, dan bahkan kamu mungkin sudah tahu. Kebiasaan nongkrong para penonton bayaran ini juga tentu enggak jauh-jauh dari hobi ngegosipin artis, sehingga mereka jadi yang paling update soal gosip artis yang lagi hot-hotnya dibicarakan.
Sepertinya enggak lengkap rasanya jika hanya nonton program TV langsung di studio tapi tidak berfoto bareng dengan artis idolanya. Lihat saja, akun sosial media si penonton bayaran ini pasti banyak memposting foto bareng seleb.
Karena amat sangat disayangkan ketika mereka berkesempatan menonton acara TV yang dihadiri para seleb ternama namun tidak foto bareng. Ada kalanya mereka tidak bisa foto dengan para artis, alhasil cuman bisa nonton diri mereka sendiri lewat siaran ulang di YouTube deh, lalu di screenshot buat jadi bukti kalau dia sudah pernah bertemu langsung sama si artis.
Salah satu ciri yang mudah menandakan penonton bayaran terutama pria adalah potongan rambutnya. Tentunya poongan rambutnya sangat kekinian, kebanyakan mengadaptasi gaya polem atau poni lempar. Poni yang ssuper panjang terkadang menutupi sebelah mata mereka.
Tak sedikit yang tampil lebih berani dengan menghighlight rambutnya. Pilihannya mulai dari pirang sampai warna-warna neon yang menonjol bila tertangkap oleh kamera. Tak lupa mengenakan kacamata bening bukan kacamata hitam. Tapi kacamata ini bukan untuk kebutuhan penglihatan, melainkan untuk kebutuhan gaya. Kacamata yang dipakai tidak memiliki lensa minus atau sejenisnya, cenderung netral. Kadang, dandanan mereka lebih heboh dari selebnya.
Bukan penonton bayaran kalo enggak melakukan gerakan andalan ini. Gerakannya seperti sedang mencuci baju, lalu tangan ke atas seperti menjemur, dan diulangi dari awal. Tidak peduli dengan irama atau lagunya seperti apa, pasti akan tetap menggunakan gerakan andalan yang satu ini.
Menjadi penonton bayaran ini juga ada suka dukanya. Dukanya, mereka harus rela pulang sampai larut malam bahkan pagi. Terlebih saat masuk bulan puasa untuk acara sahur. Ada yang sampai membawa koper, untuk kemudian menginap di emperan stasiun TV tersebut. Hal itu dilakukan untuk mengirit ongkos transportasi, biasanya orang seperti ini hanya sebagai pendatang khusus untuk program bulan Ramadhan.
Duka yang mereka rasakan tidak akan tampak ketika sudah tampil di depan kamera. Semua akan terbayar ketika mereka bertemu dengan artis idolanya. Mereka akan selalu terlihat riang gembira seakan tidak ada masalah dalam hidupnya. Itu semua mereka lakukan supaya para penonton di rumah bisa merasa terhibur.
Sumber






alfidanger dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.1K
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan