Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

abumudaAvatar border
TS
abumuda
Apakah Saat Ini OLX Indonesia Masih Relevan?



Quote:




---



Saya tidak ingat tepatnya tahun berapa; yang jelas, ketika masih SD saya sudah tahu ada situs jual beli online bernama Tokobagus.com dan Berniaga.com. Bahkan, sampai sekarang pun saya masih ingat iklan slogan keduanya. “Cara tepat, jual cepat”untuk Tokobagus dan ~”Berniaga-berniaga com-com-com” untuk Berniaga.

Di masa itu, keduanya begitu populer. Iklannya sering sekali muncul di televisi. Namun, waktu itu saya sama sekali belum mengerti perihal dunia internet, apalagi berjual-beli di dalamnya.

Dan untuk kemudian semua itu berubah pada hari ini.



Kilas Balik

Dari sumber yang saya baca, Tokobagus diluncurkan pada 2005, sedangkan waktu itu Tokopedia belum ada (Om William mungkin masih masa-masanya jadi penjaga warnet). Tokopedia baru muncul pada 17 Agustus 2009.

Barulah pada 2014, popularitas keduanya perlahan melejit--dengan sistem bisnis dan konsep yang sama sekali berbeda.

Awal kali mendengar nama Tokobagus, sejak dulu, saya--atau mungkin hampir semua dari kita--mengira kalau ia didirikan oleh orang Indonesia asli, “produk lokal”. Melihat dari nama dan juga slogannya. Padahal, ternyata yang mendirikannya adalah dua orang warga Belanda, Arnold Sebastian Egg dan Remco Lupker. Saya sendiri juga baru mengetahuinya tepat sebelum menulis thread ini.

Tentang Tokopedia, saya baru mengenalnya ketika usia SMA, belum terlalu lama. Tepat pada masa ketika transaksi jual-beli online di tanah air mulai menggeliat.

Sejak itu, banyak orang memprediksi--sekaligus--bersiap--kalau bisnis jual-beli online sepertinya akan menjadi sesuatu yang baru--dan menguntungkan.

Popularitas yang Meroket dan Merosot

Pada 2014, keduanya, Tokobagus dan Tokopedia, semakin populer di masyarakat. Jika Tokobagus.com mengganti namanya menjadi OLX.co.id setelah bergabung dengan jaringan e-commerceinternasional tersebut (OnLine eXchange), Tokopedia tetap bertahan dengan namanya sendiri meski di tahun yang sama juga baru saja mendapat suntikan dana 100 juta USD dari Softbank dan Sequoia.

Saya tidak tahu persis bagaimana terjadinya dua momen tersebut dan hal apa yang melatarbelakanginya, tapi yang jelas, dari situ kita semua jadi tahu betapa pentingnya arti sebuah nama.

Manusia sangat mudah lupa sehingga mereka akan lebih memilih sesuatu yang mudah diingat. Dan bila sesuatu itu sudah melekat kuat dalam benaknya, akan sulit bila harus dipaksa menghilangkan atau menggantinya dengan sesuatu yang lain. Sesulit memanggil teman kita dengan nama aslinya bila kita sudah terbiasa memanggilnya dengan sebuah julukan.

Entah, mungkin hari itulah yang menjadi titik balik keduanya: ada yang merosot, dan ada pula yang meroket--terlepas dari faktor perbedaan sistem bisnis yang dijalankan keduanya.

Kala itu, saat pertama mendengar nama OLX pun saya sendiri juga merasa janggal. Walaupun katanya semua layanannya sama, tetap saja terasa berbeda karena nama Tokobagus sebelum itu sudah sangat melekat di benak masyarakat Indonesia.

Jadi, Apakah OLX Masih Relevan Sekarang?

Menurut saya pribadi, transaksi di OLX itu sudah sangat “Indonesia”. Sangat praktis: Buat profil, pasang iklan, dan transaksi akan terjadi langsung antara penjual dan pembeli. 

Ya, OLX sifatnya hanya sebagai media, bukan perantara atau pihak ketiga. Pembeli bisa dengan bebas bernegosiasi dan menyepakati sistem pembayarannya, entah itu dengan COD atau transfer-kirim barang.

Berbeda halnya dengan situs marketplacebesar saat ini (bukan hanya Tokopedia) yang harus memiliki akun terlebih dahulu untuk bisa membeli produk yang diinginkan. 

Maksud saya, tidak semua toko menjual produknya di setiap martketplaceyang ada. Saya sendiri adalah pengguna Tokopedia, jadi saya tidak bisa membeli sebuah produk yang dijual di Bukalapak, misalnya.

Namun, meski terkesan lebih ribet, situs-situs marketplace menawarkan beberapa nilai lebih, seperti keamanan transaksi yang terjamin (karena merupakan perantara) serta beragam fitur yang sangat membantu kebutuhan para penggunanya.

Sementara itu, yang ditawarkan oleh OLX adalah sebuah fleksibilitas: Kita tidak harus memiliki akun OLX untuk bisa membeli barang di sana. Cukup dengan melihat nomor yang tercantum di iklan, dan transaksi bisa dimulai kapan saja pembeli menginginkannya.

Walau demikian, karena ia bukan pihak yang menjembatani sebuah transaksi, kasus penipuan memang lebih memungkinkan terjadi di sana. Risikonya memang sekilas terlihat lebih besar, di samping kemudahan yang ditawarkan.

Jadi, apakah OLX masih tetap relevan untuk sekarang?

Bila melihat kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan, bagi saya pribadi, OLX masih sangat relevan. Cocok dengan tipikal warga +62 yang tidak suka ribet.

Bagaimana menurut kalian, ada pendapat lain?

Mari berbagi di kolom komentar.

emoticon-Hai

Diubah oleh abumuda 07-08-2021 12:51
imaginaerum
iskrim
alfidanger
alfidanger dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.2K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan