Jambi - Misteri kematian Plt Kepala BPBD Merangin, Jambi, Syafri terungkap. Syafri tewas dibunuh tukang kebunnya sendiri.

Pelaku diketahui bernama Redian Tubagus Rangga. Dia sudah ditangkap pihak kepolisian.

"Dari hasil olah TKP bahwa benar korban dibunuh oleh pelaku. Pelaku ini tak lain adalah pekerja di kebun korban," kata Kapolres Merangin, AKBP Irwan Andi kepada detikcom, Jumat (30/7/2021).

Syafri dibunuh lantaran pelaku sakit hati. Korban disebut selalu memaki pelaku.

"Pelaku ini memang sudah lama sakit hati ke korban. Korban ini, info dari pelaku, selalu memaki pelaku hingga pelaku kesal, dan ketika dilihatnya ada linggis di mobil dinas korban, diambilnyalah linggis itu. Kemudian dipukulnya kepala korban hingga korban tewas," ungkap Andi.

Setelah diketahui tewas, pelaku kemudian kabur melarikan diri. Selain kabur, pelaku membawa motor, sejumlah uang, serta handphone korban.

Jajaran dari Polda Jambi ikut turun tangan mencari pelaku. Dari hasil penyelidikan polisi, pelaku diketahui kabur ke wilayah Sumatera Selatan (Sumsel). Pelaku kemudian berhasil ditangkap, dan sejumlah barang bukti pun diamankan.

"Dari kejadian pembunuhan itu, saya kerahkan anggota Direskrimum Polda Jambi dan anggota Polres Merangin melakukan pengejaran, dan pelaku berhasil kita tangkap di kawasan Kota Prabumulih, Sumsel. Kita tangkap kurang dari 24 jam," ujar Dirreskrimum Polda Jambi, Kombes Kaswandi Irwan kepada detikcom.

Sebelumnya, Plt Kepala BPBD Merangin, Jambi, Syafri, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya. Korban pertama kali ditemukan oleh penjaga rumah pada Kamis (29/7) malam.

https://news.detik.com/berita/d-5663...bunnya-sendiri


kemarin ulama MUI yg dibunuh karyawannya sendiri,
komentarnya beda dgn yg bukan ulama dibunuh karyawannya sendiri


karena ulama MUI dibunuh karyawannya sendiri,
pada menyerang si pembunuh,
dgn alasan betapa mulianya ulama MUI menasehati, tapi justru dibunuh


sekarang ketika bukan ulama dibunuh oleh karywannya sendiri,
pada menyerang majikannya, dengan alasan yg tidak bisa menjaga mulutnya


inilah mengapa negara ini bisa menjadi begitu sampah,
karena kewajiban memuliakan ulamanya