- Beranda
- Komunitas
- News
- Militer dan Kepolisian
Kh-59MKM - Rudal Penghancur Target Stasioner Terbaru Buatan Rusia


TS
si.matamalaikat
Kh-59MKM - Rudal Penghancur Target Stasioner Terbaru Buatan Rusia
Dalam ajang MAKS 2021, salah satu produk andalan Rusia adalah Su-75 Checkmate, jet tempur stealth bermesin tunggal. Boleh dikata jet tempur buatan Sukhoi ini menjadi alutsista yang banyak dibicarakan saat ini. Namun, dalam acara MAKS 2021, Rusia tidak hanya mengenalkan jet tempur terbaru. Mereka juga mengenalkan varian rudal terbaru.
Rudal tersebut bernama Kh-59MKM, rudal ini dibuat oleh JSC Tactical Missiles Corporation (KTRV). Dikutip dari southfront.org (19/07/2021), Kh-59MKM dirancang untuk menghancurkan sasaran permukaan stasioner (tetap) yang mendapat perlindungan. Kh-59MKM dilengkapi dua jenis hulu ledak, yakni pada bagian depan ada empat unit small shaped charges dengan bobot masing-masing 40 kg dan hulu ledak dengan kemampuan penetrasi seberat 320 kg.
Sasaran stasioner yang dimaksud untuk dilahap rudal ini adalah fasilitas industri dan energi, bendungan hydro, serta instalasi logistik laut dan darat. Kh-59MKM punya jangkauan 285 kilometer dengan ketinggian terbang minimum sekitar 2 km. Sistem navigasi yang menyertai rudal ini memungkinkan akurasi rudal ini dengan circular error probable 10 meter.

Foto: MuxelAero/Twitter
Untuk spesifikasi dari rudal Kh-59MKM sendiri adalah sebagai berikut:
Dirunut dari sejarahnya, Kh-59 mulai diproduksi dan dikembangkan sejak era Uni Soviet, yakni mulai tahun 1970. Rudal ini dikembangkan pertama kali oleh biro desain Raduga dan dioperasikan Uni Soviet sejak tahun 1980. Memasuki tahun 1990, varian rudal ini mulai dikenalkan kepada publik. Setelah runtuhnya Uni Soviet, produksi dan pengembangan varian Kh-59 lantas diambil alih oleh Rusia.
Rusia kemudian mengenalkan varian Kh-59ME yang juga dipasarkan ke luar negeri, varian ini merupakan versi peningkatan dari versi Kh-59 standoff missile. Kh-59ME mengandalkan mode kombinasi inertial guidance dan TV guidance (pemandu TV). Inertial guidance digunakan untuk membimbing rudal ke sasaran, dan TV guidance untuk memandu rudal pada identifikasi sasaran yang tepat.
Dengan TV guidance juga memungkinkan bagi operator pengendali untuk melhat sasaran secara visual dan real time atas sasaran yang akan dikunci. TV guidance akan aktif 10 km menjelang rudal tiba di area sasaran. Untuk memantau pencitraaan, transmisi TV Kh-59ME dapat dikoneksikan dengan perangkat APK-9ME pod yang ditempatkan pada sisi pesawat tempur.

Kh-59ME, varian keluarga Kh-59 yang dimiliki TNI AU.
Foto: wikipedia.org
Varian rudal Kh-59ME ini dirancang sebagai salah satu senjata andalan pada pesawat Sukhoi Su-27/30 MK2. Rudal ini juga sudah melengkapi keluarga pesawat Sukhoi TNI AU. Selain Indonesia, di Asia Tenggara ada Vietnam dan Malaysia yang juga mengoperasikan jenis rudal yang sama. Selain Kh-59ME, tercatat TNI AU juga memiliki Kh-29TE serta Kh-31P sebagai senjata andalan Su-27/30.
Kembali ke pembahasan Kh-59MKM, rudal ini adalah salah satu varian tambahan terbaru dan pertama dari keluarga rudal jelajah Kh-59, yang dibuat setelah Uni Soviet bubar. Sama seperti varian Kh-59 lainnya, sebagian besar pesawat tempur yang saat ini dioperasikan Rusia akan dapat menembakkan rudal baru. Salah satunya adalah keluarga pesawat tempur Sukhoi.


Penampakan Kh-59MKM dalam ajang MAKS 2021.
Foto: MuxelAero/Twitter
Demikian sedikit update berita dari ajang MAKS 2021 yang digelar di Rusia, bicara soal rudal, Rusia menjadi salah satu negara yang cukup sukses dalam mengembangkan senjata tersebut. Semoga pembahasan kali ini bisa bermanfaat dan menjadi tambahan referensi baru untuk agan dan sista, sampai jumpa
Rudal tersebut bernama Kh-59MKM, rudal ini dibuat oleh JSC Tactical Missiles Corporation (KTRV). Dikutip dari southfront.org (19/07/2021), Kh-59MKM dirancang untuk menghancurkan sasaran permukaan stasioner (tetap) yang mendapat perlindungan. Kh-59MKM dilengkapi dua jenis hulu ledak, yakni pada bagian depan ada empat unit small shaped charges dengan bobot masing-masing 40 kg dan hulu ledak dengan kemampuan penetrasi seberat 320 kg.
Sasaran stasioner yang dimaksud untuk dilahap rudal ini adalah fasilitas industri dan energi, bendungan hydro, serta instalasi logistik laut dan darat. Kh-59MKM punya jangkauan 285 kilometer dengan ketinggian terbang minimum sekitar 2 km. Sistem navigasi yang menyertai rudal ini memungkinkan akurasi rudal ini dengan circular error probable 10 meter.

Foto: MuxelAero/Twitter
Untuk spesifikasi dari rudal Kh-59MKM sendiri adalah sebagai berikut:
Quote:
Dirunut dari sejarahnya, Kh-59 mulai diproduksi dan dikembangkan sejak era Uni Soviet, yakni mulai tahun 1970. Rudal ini dikembangkan pertama kali oleh biro desain Raduga dan dioperasikan Uni Soviet sejak tahun 1980. Memasuki tahun 1990, varian rudal ini mulai dikenalkan kepada publik. Setelah runtuhnya Uni Soviet, produksi dan pengembangan varian Kh-59 lantas diambil alih oleh Rusia.
Rusia kemudian mengenalkan varian Kh-59ME yang juga dipasarkan ke luar negeri, varian ini merupakan versi peningkatan dari versi Kh-59 standoff missile. Kh-59ME mengandalkan mode kombinasi inertial guidance dan TV guidance (pemandu TV). Inertial guidance digunakan untuk membimbing rudal ke sasaran, dan TV guidance untuk memandu rudal pada identifikasi sasaran yang tepat.
Dengan TV guidance juga memungkinkan bagi operator pengendali untuk melhat sasaran secara visual dan real time atas sasaran yang akan dikunci. TV guidance akan aktif 10 km menjelang rudal tiba di area sasaran. Untuk memantau pencitraaan, transmisi TV Kh-59ME dapat dikoneksikan dengan perangkat APK-9ME pod yang ditempatkan pada sisi pesawat tempur.
Kh-59ME, varian keluarga Kh-59 yang dimiliki TNI AU.
Foto: wikipedia.org
Varian rudal Kh-59ME ini dirancang sebagai salah satu senjata andalan pada pesawat Sukhoi Su-27/30 MK2. Rudal ini juga sudah melengkapi keluarga pesawat Sukhoi TNI AU. Selain Indonesia, di Asia Tenggara ada Vietnam dan Malaysia yang juga mengoperasikan jenis rudal yang sama. Selain Kh-59ME, tercatat TNI AU juga memiliki Kh-29TE serta Kh-31P sebagai senjata andalan Su-27/30.
Kembali ke pembahasan Kh-59MKM, rudal ini adalah salah satu varian tambahan terbaru dan pertama dari keluarga rudal jelajah Kh-59, yang dibuat setelah Uni Soviet bubar. Sama seperti varian Kh-59 lainnya, sebagian besar pesawat tempur yang saat ini dioperasikan Rusia akan dapat menembakkan rudal baru. Salah satunya adalah keluarga pesawat tempur Sukhoi.


Penampakan Kh-59MKM dalam ajang MAKS 2021.
Foto: MuxelAero/Twitter
Demikian sedikit update berita dari ajang MAKS 2021 yang digelar di Rusia, bicara soal rudal, Rusia menjadi salah satu negara yang cukup sukses dalam mengembangkan senjata tersebut. Semoga pembahasan kali ini bisa bermanfaat dan menjadi tambahan referensi baru untuk agan dan sista, sampai jumpa

Diubah oleh si.matamalaikat 25-07-2021 04:06






indrag057 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2.5K
27


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan