- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kekerasan terhadap orang Papua makin menjadi-jadi


TS
monyet2019
Kekerasan terhadap orang Papua makin menjadi-jadi
Merauke – Salah seorang rohaniawan Katolik di Merauke, Pastor Pius Manu, Pr angkat bicara setelah dua oknum anggota POM TNI Angkatan Udara, Serda Dimas Harjanto dan Prada Rian Febrianto, melakukan tindakan kekerasan kepada Steven (18) di atas aspal di depan warung bubur di jalan Raya Mandala, Kelurahan Mandala, Kabupaten Merauke, Papua, Senin, 26 Juli 2021.
“Kejadian yang dilakukan kedua oknum anggota POM, sudah menjadi bahan konsumsi berbagai kalangan dan viral, tidak hanya di Indonesia tetapi sampai luar negeri. Kejadian dimaksud, mirip seperti di Amerika Serikat,” ungkap Pastor Pius, saat dihubungi Jubi melalui telpon selulernya, Rabu (28/7/2021).
Dikatakan, apa yang dilakukan kedua oknum anggota dengan menginjak kepala Steven di badan aspal sudah di luar batas kewajaran dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Kekerasan itu nampak sangat jelas dari video yang beredar luas di berbagai kalangan.
Mestinya, lanjut Pastor Pius Manu, setelah mengetahui bahwa Steven adalah penyandang tuna wicara, yang bersangkutan harus dipanggil sekaligus dinasehati dengan baik, bukan dengan tindakan arogan seperti demikian.
“Saya minta kepada pimpinan TNI AU, menindak dengan tegas sekaligus memroses kedua oknum anggota ini, karena perbuatan dan tindakan mereka kelewat batas,” katanya.
Dengan tindakan penganiayaan seperti demikian, memperkuat bahwa di Indonesia, diskriminasi terhadap orang asli Papua (OAP) masih ada dan semakin menjadi-jadi
Pastor Manu minta supremasi hukum harus ditegakkan. Hukum Indonesia harus mempunyai taring dan bukan seperti singa ompong. Penegakan hukuk jugaharus transparan agar masyarakat terutama orang asli Papua bisa mengetahui sejauhmana penanganan kasus kekerasan ini.
“Saya meneteskan air mata begitu melihat video Steven diinjak-injak di kepalanya oleh dua oknum anggota. Itu tindakan yang sangat tak manusiawi,” katanya.
Sebelumnya, Komandan Lanud JA Dimara-Merauke, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto, menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya atas tindakan main hakim kedua anggotanya.
“Mohon maaf sedalam-dalamnya kepada Steven bersama keluarga serta seluruh masyarakat atas insiden dimaksud. Kami akan memroses secara hukum terhadap tindakan kedua anggota,” katanya.
https://jubi.co.id/kekerasan-terhada...jadi-jadi/amp/
saya menangis melihat Steven, pria cacat tunawicara diperlakukan semena mena oleh aparat
#PapuanLivesMatter
#BlackLivesMatter
#GoergeFloydPapua
“Kejadian yang dilakukan kedua oknum anggota POM, sudah menjadi bahan konsumsi berbagai kalangan dan viral, tidak hanya di Indonesia tetapi sampai luar negeri. Kejadian dimaksud, mirip seperti di Amerika Serikat,” ungkap Pastor Pius, saat dihubungi Jubi melalui telpon selulernya, Rabu (28/7/2021).
Dikatakan, apa yang dilakukan kedua oknum anggota dengan menginjak kepala Steven di badan aspal sudah di luar batas kewajaran dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Kekerasan itu nampak sangat jelas dari video yang beredar luas di berbagai kalangan.
Mestinya, lanjut Pastor Pius Manu, setelah mengetahui bahwa Steven adalah penyandang tuna wicara, yang bersangkutan harus dipanggil sekaligus dinasehati dengan baik, bukan dengan tindakan arogan seperti demikian.
“Saya minta kepada pimpinan TNI AU, menindak dengan tegas sekaligus memroses kedua oknum anggota ini, karena perbuatan dan tindakan mereka kelewat batas,” katanya.
Dengan tindakan penganiayaan seperti demikian, memperkuat bahwa di Indonesia, diskriminasi terhadap orang asli Papua (OAP) masih ada dan semakin menjadi-jadi
Pastor Manu minta supremasi hukum harus ditegakkan. Hukum Indonesia harus mempunyai taring dan bukan seperti singa ompong. Penegakan hukuk jugaharus transparan agar masyarakat terutama orang asli Papua bisa mengetahui sejauhmana penanganan kasus kekerasan ini.
“Saya meneteskan air mata begitu melihat video Steven diinjak-injak di kepalanya oleh dua oknum anggota. Itu tindakan yang sangat tak manusiawi,” katanya.
Sebelumnya, Komandan Lanud JA Dimara-Merauke, Kolonel Pnb Herdy Arief Budiyanto, menyampaikan permohonan maaf sedalam-dalamnya atas tindakan main hakim kedua anggotanya.
“Mohon maaf sedalam-dalamnya kepada Steven bersama keluarga serta seluruh masyarakat atas insiden dimaksud. Kami akan memroses secara hukum terhadap tindakan kedua anggota,” katanya.
https://jubi.co.id/kekerasan-terhada...jadi-jadi/amp/
saya menangis melihat Steven, pria cacat tunawicara diperlakukan semena mena oleh aparat

#PapuanLivesMatter
#BlackLivesMatter
#GoergeFloydPapua
Diubah oleh monyet2019 29-07-2021 06:53






coddot26 dan 9 lainnya memberi reputasi
-6
940
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan