Apa kabar lagu anak Indonesia, tak ada yang lebih menarik dari saya pribadi selain lagu-lagu zaman tahun 70 an yang masih bisa didengarkan dan diajarkan pada anak-anak sekarang.

Mendengar suara anak menyanyi waktu saya masih belum TK membuat saya jadi ingin ikut menyanyi dan ingin mendengar suara saya keluar dari mesin yang disebut tape recorder. Tiap sore ibu selalu memutar kaset album Chica dan Yoan bergantian. Jadi tidak hanya saru atau dua lagu yang saya dengarkan.

Mendengar lagu mereka pikiran saya mulai menggambarkan isi dari lirik yang saya dengar. Lagunya memang enak, mudah ditirukan dan bermakna.
Pernah saya sambil merengek minta dimasukkan ke dalam radio karena mendengar lagu anak-anak dari RRI. Saya pikir ada orang di dalamnya.

Tak lama orang tua saya membeli tape radio bekas serta mikrophone kecil. Bapak mulai memberi contoh bagaimana merekam suara dan memutarnya lagi. Wah senang bisa mendengar suara sendiri keluar dari tape recorder.

Lagu yang sering saya nyanyikan Heli (Chica) Kelinciku (Chica) , dan Mandi Pagi (Joan). Dondong opo salak ini saya dengar langsung dari Bapak ketika membeli buah duku. Tiba -tiba Bapak menyanyi, dan saya meminta diulang-ulang.

Mengapa awal pertumbuhan dan perkembangan anak selalu disenandungkan lagu? Kalau orang Jawa zaman dahulu dengan tembang.
Karena lagu atau nyanyian adalah media juga sarana untuk menyampaikan
1. Pesan dan nasehat
2. Isi hati
3. Cerita dan kisah baik sedih dan gembira
4. Pengalaman

Pesan, nasehat atau kisah yang disampaikan lewat lagu biasanya lebih mengena dan diingat oleh anak-anak. Begitu juga dengan saya waktu kecil, setelah mendengar lagu dondong opo salak, rewel saya saat diajak jalan-jalan mulai bisa direm.

Anak usia dini memang mempunyai daya ingat yang kuat dan mampu menyerap apa yang sering didengar. Ciptaan para pengarang lagu anak-anak sangat banyak, tapi sayang tidak semua lagu bisa diproduksi. Hanya beberapa lagu saja yang bisa kita dengarkan sampai sekarang.

Padahal lagu-lagu mereka sangat bagus, dibandingkan lagu anak-anak ketika masuk tahun 1900 an, sampai sekarang belum saya temukan lagu anak-anak seindah lagu-lagu tahun 70-80 an.

Pak Kasur, Bu Kasur, Pak Dal, Ibu Soed, Pak AT Mahmoed, bahkan pencipta lagu anak di zaman beliau-beliau, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Jawa, sangat berjasa. Dengan menyumbangkan karya hingga saat ini dari generasi ke generasi masih bisa menikmati dan digemari. Lagu yang merika ciptakan berar-benar mempunyai aura yang indah. Daya magisnya mampu membentuk imajinasi anak-anak.

Sebut saja lagu Bintang Kecil dan Pelangi, dua lagu itu lebih banyak dinyanyikan anak usia dini. Terbukti saat saya menawarkan pada siswa ingin menyanyi lagu apa, mereka menjawab dua lagu tersebut. Lagu tidak terlalu panjang, imajinasi anak pasti tentang benda yang indah dan berkilau atau warna-warni, sehingga mudah dihafal dan disukai.

Lagu anak tahun 90-an yang menurut saya hampir menyamai lagu lama keindahannya adalah ciptaan Elfa Secioria, yang dinyanyikan oleh Serina, hanya karena terlalu panjang liriknya, jadi masih sulit untuk ditirukan anak-anak. Memang cocok untuk anak sekolah dasar.

Mungkin saja ada pencipta lagu anak di era milenia ini yang lagunya bagus seperti tahun 70-an, tapi karena tidak dipromosikan dan diperdengarkan secara luas jadi kurang begitu dikenal. Biasanya hanya untuk kalangan sendiri.
Akan lebih bermanfaat bila diperkenalkan dan diperdengarkan melalui media sosial.



Referensi lagu yang saya tulis di atas









Terima kasih sudah membaca trit ini
Salam


Alizazet, 28 Juli 2021
Ditulis untuk Kaskus