- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inner Child, Mengenal Sosok Kekanakan Dalam Diri yang Menyimpan Luka


TS
Kreativv.com
Inner Child, Mengenal Sosok Kekanakan Dalam Diri yang Menyimpan Luka

Gampang tersinggung dan marah karena suatu hal? Kamu juga begitu mudahnya berteriak, menangis hingga memutuskan relasi sosial gara-gara emosi yang nggak tertahankan itu? Hmm, kok orang-orang banyak yang bertingkah seperti itu, ya? Apa alasannya? Bisa jadi hal ini dipengaruhi oleh inner child.
Tahun demi tahun berlalu, kita tumbuh mendewasa dan bergerak perlahan meninggalkan diri dari masa yang telah lalu. Padahal, tahu nggak, kalau sosok itu ternyata masih tinggal di dalam sana? Bahkan hingga kita beranjak semakin dewasa. Banyak yang nggak menyadari hal ini, lho.
Mungkin kamu salah satunya yang bertumbuh tanpa mengetahui dan mengenali benar-benar siapa kamu yang sejati. Termasuk luka batin yang diderita oleh inner child alias ‘anak kecil’ di dalam diri yang terekam ketika masa kecil dahulu. Nah, ternyata inilah kaitannya kenapa kamu dan banyak orang lainnya begitu gampangnya terbakar emosi. Sayangnya, cuma sedikit orang saja yang tahu dan sadar betul akan ‘anak kecil’ itu. Bahwa ia tengah terluka, mendekam dan bersembunyi di dalam diri mereka.
Lebih Jauh Mengenal Inner Child di Dalam Dirimu

Apa itu inner child? Itu adalah istilah untuk sisi kanak-kanak seseorang yang tinggal di dalam dirinya dan masih bereaksi seperti anak kecil pada umumnya. Inner child begitu memengaruhi kepribadian dan cara bersikap kita ketika dewasa karena pengalaman masa kecil mereka di masa lalu yang bisa memberi efek destruktif di masa sekarang.
Sisi tersebut dalam diri setiap orang adalah inti dari kepribadian yang terbentuk dari pengalaman-pengalaman di masa dulu, tentang gimana cara mereka bertindak untuk mendapat cinta yang tercurah ketika mereka masih anak-anak.
Kenapa Inner Child Bisa Menyimpan Luka

Pengalaman menyakitkan, seperti kekerasan yang didapatkan selama kecil, diabaikan, kurangnya kasih sayang, kontrol yang mengekang, perlindungan atau pengasuhan di keluarga disfungsional. Itu semua bisa bikin inner child kita terluka.
Jika nggak segera disadari dan disembuhkan, luka itu bisa tetap tinggal dan terbawa hingga kita dewasa. Contoh kasus, seorang anak perempuan menyaksikan orang tuanya bertengkar dan mendapati ayahnya memukul ibunya. Begitu ia dewasa, ia akan tumbuh menjadi sosok yang susah mempercayai orang lain. Ia juga takut untuk jatuh cinta dan nggak sedikit yang menghindar terlibat dalam hubungan cinta dengan pria. Ini karena inner child di dalam dirinya mengalami luka yang akan berkembang menjadi trauma sehingga sangat berpengaruh pada kehidupan dewasanya.
Apa yang Terjadi Kalau Inner Child Dibiarkan Terluka?

Ketika sisimu ini terluka dan nggak diatasi hingga dewasa, kamu akan tumbuh menjadi pribadi yang punya masalah dengan kepercayaan, keintiman, perilaku adiktif dan kompulsif hingga hubungan yang saling ketergantungan.
Semua itu mengakibatkan kita pada akhirnya nggak memiliki bonding kuat dengan orang tua. Trauma semasa kecil jika bisa membawa dampak besar pada perilaku ketika dewasa. Seringnya mereka akan menjelma jadi orang yang kurang percaya diri, anti-kritik, gampang tersinggung, mudah terbakar emosi, takut, cemas, khawatir, takut tersakiti dan merasa nggak aman.
Perilaku-perilaku ini ternyata merupakan wujud dari pertahanan diri terhadap ‘bahaya’ yang tercipta karena luka dan trauma yang dimiliki sisi ‘anak kecil’. Ketika ‘anak kecil’ ini terluka, ia bisa bikin seseorang merasa nggak lengkap. Mereka juga bisa kehilangan beberapa kualitas diri, seperti nilai kejujuran, rasa takut, rasa aman, keinginan untuk bersenang-senang dan rasa bersalah dalam diri. Dampaknya, banyak orang kemudian mencari semua itu di luar diri mereka.
Apa yang Harus Dilakukan?

Wah, melihat dampak besar yang bisa kita rasakan ketika inner child terluka, apa yang bisa dilakukan untuk menghindarinya? Sembuhkan! Luka batin bisa kamu sembuhkan, lho. Caranya? Pertama-tama, temukan emosi yang selama ini kamu pendam dan sembunyikan. Lepaskan. Setelah itu, kenali kebutuhan yang sampai sekarang belum kamu penuhi. Kemudian tingkatkan self-care agar kamu bisa tumbuh jadi sosok yang lebih kreatif dan juga menyenangkan. Jangan lupa tingkatkan juga self-respect.
Kamu mungkin butuh waktu untuk menyembuhkan luka batin. Jangan pernah menyerah. Minta bantuan tenaga profesional kalau memang dirasa perlu. Semangat, semoga kamu cepat berdamai dengan luka batin, ya!
Baca Juga : 5 Tahapan Quarter Life Crisis, Kamu Ada di Mana?
0
448
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan