- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Beredar Video Skenario Mahasiswa Drop Out Mau Gulingkan Jokowi, Polisi Bilang Begini


TS
serdadu.kpk
Beredar Video Skenario Mahasiswa Drop Out Mau Gulingkan Jokowi, Polisi Bilang Begini

Delpedro Marhaen yang aktif di Kontras merupakan mahasiswa drop out dari Universitas Pasundan


POJOKSATU.id, JAKARTA – Demo Jokowi And Game sudah selesai. Namun dalang demo masih jadi bahan perdebatan di media sosial.
Para pendukung Jokowi menyebut demo yang dilaksanakan pada Sabtu (24/7) bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Jokowi dan rezimnya.
Hal itu diperkuat dengan beredarnya dari potongan video meeting zoom yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria bernama Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar menyampaikan pendapat bagaimana skenario menggulingkan Presiden Jokowi dan rezimnya.
“Itu mungkin yang harus menjadi bahan diskusi, bagaimana rute itu atau bagaimana gambaran setelah atau bagaimana gambaran Jokowi bisa mundur bersama rezimnya juga bisa mundur, itu kan yang belum ada bahasan hari ini,” ucapnya.
Menurutnya, masyarakat masih bingung bagaimana skema menurunkan Jokowi dan rezimnya dan apa yang harus dilakukan setelahnya.
“Ketika ditanya apa rutenya gitu, apa skemanya, atau apa jalannya begitu, kita enggak tahu sama-sama, bagaimana peta dalam hal bagaimana gerakannya, mau diapakan presiden itu kasarnya tanda kutip, dan juga setelahnya mau apa, itu kan masih jadi sebuah kebingungan akut di tengah masyarakat,” jelasnya.
Cuplikan video tersebut dibagikan oleh pemilik akun Twitter Risma Widiono dan diretwit oleh Khairil Anwar Notodiputro.
“Kalau video ini benar maka ini adalah kasus hukum yang berat. Berencana menurunkan presiden yang sah secara inkonstitusional adalah tindakan MAKAR. Jika MAKAR maka harus berhadapan dengan TNI/Polri,” tegas Khairil Anwar melalui akun Twitternya, @kh_notodiputro.
Tanggapan Polda Metro Jaya
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menanggapi tudingan warganet yang menyebut Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar sebagai provokator aksi Jokowi End Game.
“Tidak usah diekspos dulu, akan kami pelajari dulu. Imbauan saja, di tengah situasi seperti ini masyarakat jangan percaya provokasi untuk demo,” ujar Yusri, Minggu (25/7).
Yusri mengatakan, Polda Metro Jaya saat ini sedang fokus membantu menangani pandemi Covid-19 di DKI Jakarta melalui pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4.
Yusri mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dan termakan ajakan pelanggaran protokol kesehatan di media sosial.
“Tidak usah ada kerumunan-kerumunan. Jangan percaya dengan flyer-flyer yang beredar di media sosial tidak usah ikut-ikutan,” tandas Yusri. (one/pojoksatu).
https://pojoksatu.id/news/berita-nas...ng-begini/?amp
Sadis! Ade Armando Bongkar Delpedro! Ternyata Pernah di-DO! Malu-maluin Tetangga Gue!.
Delpedro Marhaen memang kurang ajar. Orang bukan UI tapi mau bilang dia mewakili BEM UI. Hahaha. Orang Universitas Tarumanegara, mau coba berdebat dengan Ade Armando. Sebagai tetangga lo, gua malu banget sumpah. Mending kalau pandir, nggak usah debat deh. Mau debat pake kisi-kisi dulu.
Sungguh, Delpedro ini bikin malu banyak orang. Mau coba-coba mewakili BEM UI, malah dipermalukan habis-habisan.
Gerakan mahasiswa di Indonesia ini ada didukung oleh partai-partai. Kondisi kaum aktivis mahasiswa saat ini, menurut Ade Armando sangatlah mengkhawatirkan. BEM UI mengatakan Jokowi ini ingkar janji. BEM UI menuduh di semua kasus itu, Joko Widodo berkhianat.
Dalam meme itu, ada foto Jokowi yang diedit dan membuat narasi “Anda membual, kami mual.” Referensi-referensi yang diambil pun bikin ngakak karena hanya dari media online. Kritiknya sangat dangkal. Meme itu dibuat orang bodoh.
Ade Armando pun langsung diserang habis oleh para kadal gurun. Ade Armando pun langsung diundang oleh berbagai media banyak. Aktivitas mahasiswa UI ini langsung bikin heboh sedunia. Leon pengecut, karena dia sedang berada di safe house.
Safehouse adalah istilah yang digunakan oleh Leon untuk memprovokasi. Tapi akhirnya, ketika Leon dicecar oleh media dan diancam, dia ngaku takut sama Ade Armando. Hahaha. Pengecutnya luar biasa. Redaksi kedua, TV One pun juga mengatakan hal yang sama.
Ade Armando pun akhirnya geli dengan sikap Leon. Redaksi TV One akhirnya tetap mengundang Ade Armando sendiri. Ade bingung, apa masalah Ade Armando dengan Leon? Buat Ade Armando, penjelasan paling masuk akal adalah Leon nggak punya dasar yang kuat.
Banyak yang mengatakan bahwa Ade Armando ini terlalu keras kepada mahasiswa. Ade Armando justru diingatkan bahwa Leon itu banyak mentornya. Justru dari sini, Ade Armando mencurigai bahwa Leon adalah boneka. Delpedro Marhaen pun diundang dan dipertemukan dengan Ade Armando.
Pedro mengaku sebagai sahabat Leon yang berbagi tugas dalam kasus BEM UI. Leon akan konsentrasi menghadapi Rektor, sedangkan Pedro berhadapan dengan Ade Armando. Siapakah Pedro? Ketika di Kompas TV, dia adalah mahasiswa psikologi Untar. Tapi pada 2017, dia adalah mahasiswa Universitas Pasundan, dan kena Drop Out.
Kemudian dia masuk jadi mahasiswa hukum di 2019. Kok dia sebut dirinya mahasiswa fakultas psikologi? Nah loh. Terbongkar habis deh. Ketika dalam diskusi bersama Pedro, Pedro mengaku kalau penjelasan Ade Armando terlalu panjang. Dia mengatakan pemanggilan mahasiswa pada hari minggu adalah bukti pembungkaman.
Pedro mengatakan bahwa Ade Armando diundang ke UI untuk membuat Ade Armando paling terkenal. Pedro mengatakan juga dengan jelas bahwa Presiden Jokowi harus berhenti sebelum 2 periode berakhir. Berbahaya banget ya.
BEM UI tidak bertindak sendiri. Mereka punya mentor. Twitter BEM UI adalah propaganda untuk melawan Jokowi. Twit tersebut dibuat oleh Divisi Brigade 2021 dan Divisi Propaganda. Propaganda harus gampang ditelan, tidak multi sisi.
Mereka sengaja memprovokasi. Begitu rangkaian twit keluar, mereka berharap universitas dan pemerintah bereaksi. Dan ketika ada reaksi, maka mereka bisa bikin gaduh. Pedro dan kawan-kawan memang sengaja dikirim. Mereka tidak pintar, tapi mereka berani malu.
Untungnya, rencana mereka gagal. Pemerintah diam saja. Rektorat UI juga diam-diam saja. Yang ribut adalah Ade Armando, dan para rakyat Indonesia yang memang luar biasa berakal sehat. Masih banyak orang Indonesia yang masih punya akal sehat.
Joko Widodo disebut raja pembual, tapi tidak ada yang bisa memberikan bukti bahwa Joko Widodo adalah raja pembual. Bukti-buktinya hanya dari media yang seperti Tempo dan KontraS. Joko Widodo justru akhirnya mendapatkan simpati dari masyarakat.
Kritik yang dilakukan oleh BEM UI mengenai UU ITE, TWK, sangatlah subjektif, dangkal dan cacat logika. Dari ribuan pegawai KPK, masak yang difokuskan hanya 51 yang tak lolos dan tak bisa dibina lagi, bukannya berikan apresiasi kepada ribuan pekerja lainnya?
Pasca 51 orang dibuang, justru KPK semakin gencar mau menyenggol Anies Baswedan. Memang bikin malu banget ini si BEM UI dungu.
Tanpa akal sehat, negara ini tidak selamat.
Begitulah akal sehat.




Diubah oleh serdadu.kpk 26-07-2021 21:08






jet.juz dan 9 lainnya memberi reputasi
2
1.9K
32


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan