- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Warga sipil tertembak di Mappi, diduga pelakunya oknum Babinsa Pos Ramil


TS
mabdulkarim
Warga sipil tertembak di Mappi, diduga pelakunya oknum Babinsa Pos Ramil

Korban penembakan Yosep Komagua digendong oleh saudaranya untuk dibawa ke rumah sakit - IST
Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sekitar 30 organisasi masyarakat sipil Indonesia mengecam perbuatan aparat negara yang melakukan tindakan kekerasan, penyiksaan dan apapun, yang merendahkan martabat seseorang, mengancam dan menghilangkan nyawa seseorang.
Kecaman organisasi masyarakat sipil ini berkaitan dengan dugaan penembakan oleh oknum anggota TNI bernama Syarifudin atau Saryfudin, yang bertugas sebagai Babinsa Pos Ramil Asgon, Koramil 1707/Kepi kepada masyarakat sipil Papua bernama Yosep Kamogou Samogoi (26 Tahun) di Kampung Kanami, Distrik Asgon Kabupaten Mappi.
Penembakan ini terjadi pada tanggal 16 Juli 2021, pukul 15.40 waktu setempat. Berdasarkan keterangan kerabat korban, penembakan ini berawal dari pemukulan Syarifudin kepada Anes Samogaoi (saudara korban) yang kemudian terjatuh. Upaya korban untuk menolong Anes direspon dengan tindakan penembakan menggunakan senjata api kepada korban.
Saat itu menurut kerabat korban ini, terdengar dua kali tembakan. Tembakan pertama tidak mengenai korban, tembakan kedua mengenai paha kiri korban sehingga menimbulkan luka parah.
Selain sebagai anggota TNI, masyarakat mengenal Syarifudin berperan dalam bisnis kayu gaharu di daerah setempat. Kedua korban berkerja sebagai pencari gaharu.
Saat ini, korban Yosep Kamogou telah dirawat di RSUD Kabupaten Mappi. Keluarga korban berharap agar aparat penegak hukum segera bertindak menangkap dan memproses pelaku, memberikan sanksi hukum yang adil, serta korban dapat dipulihkan kesehatan dan hak-haknya.
“Pendekatan kekerasan oleh aparat negara (TNI-Polri) menjadi persolaan yang terus terjadi ditanah Papua. Tahun 2020 kekerasan dialami Marius Betera, dilakukan oaparat kepolisian Boven Digoel. Diduga akibat kekerasan ini korban meninggal dunia. Selang beberapa bulan kekerasan kembali terjadi kepada Oktovianus Betera yang dilakukan pasukan Satgas Pantas di Boven Digoel, korban juga meninggal dunia.,” tulis YL. Frangky, aktivis masyarakat sipil melalui pernyataan bersama masyarakat sipil yang dikirimkan kepada Jubi, Minggu (19/7/2021).
Menurut YL. Franky, kedua kejadian diatas tidak ada informasi perkembangan tindakan hukum kepada para pelaku. Aparat cenderung menutupi kekerasan dengan mengintimidasi keluarga korban dengan menjaga tempat tinggal korban, menjaga klinik atau rumah sakit tempat korban di rawat atau atau mendekati keluarga untuk tidak mempublikasi kasus kekerasan.
Sementara piñas Kodak XVII Cenderawasih yang dihubungi Jubi untuk mengklarifikasi dugaan penembakan yang dilakukan oknum Babinsa ini velum data memberikan keterangan.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria kepada Jubi mengatakan masih mencari informasi lebih detail.
“Saya cari informasi terlebih dahulu. Bila ada perkembangan akan disampaikan. Terima kasih,” kata Kapendam Reza menjawab pertanyaan Jubi. (*)
https://jubi.co.id/warga-sipil-terte...pos-ramil/amp/
Kekerasan akibat aparat TNI
Yang membuat masyarakat setempat bisa antipati dengan TNI




muhamad.hanif.2 dan nomorelies memberi reputasi
2
812
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan