- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Masa Keemasan Islam : Sejarah Bangkit dan Runtuhnya Sains


TS
bintanghu
Masa Keemasan Islam : Sejarah Bangkit dan Runtuhnya Sains
Quote:
Pada masa kekahlifahan Abbasiyah (Abbasid) pada abad ke-8 hingga 13 M, Umat Muslim mecapai masa keemasannya dan menjadi pusat peradaban dunia. Pada masa itu, kamu akan menemukan kota yang indah dan tertata rapi, rumah sakit gratis yang buka 24 jam, pusat pendidikan, perpustakaan terbesar di dunia Bait Al-Hikmah (House of Wisdom) yang menjadi pusat para pemikir hebat dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya berkumpul melakukan riset ilmiah sehingga melahirkan tokoh-tokoh masyhur berpengaruh sepanjang sejarah umat manusia seperti bapak pengobatan modern—Ibnu Sina, bapak algebra, Al-Khawarizmi, bapak optic dan metodologi ilmiah modern, Al-Haytham, Dokter masyhur Al-Razi, Bapak bedah modern Al-Zahrawi dan tokoh-tokoh masyhur lainnya. Pada masa keemasan, orang muslim membuat pencapaian menakjubkan di bidang astronomi, geografi, teknik, seni, kartografi, fisika, matematika, obat-obatan, syair hingga filsafat. Kita pasti pernah dengar atau tahu cerita tentang Simbad, Alibaba, Aladdin, hingga Abu Nawas yang terdapat pada cerita rakyat Arabian Nights, itu ada pada masa keemasan Islam.
Quote:
Tetapi pertanyaannya : Bagaimana muslim era Abbasiyah mencapai masa keemasannya?
Berdirinya Abbasiyah (Abbasid) dan ibukotanya-Baghdad

Gambar
Quote:
Pada tahun 750M, Kekhalifahan Abbasiyah berdiri. Khalifah ke-2 Al-Mansur, mendirikan ibukota baru Abbaasid—Baghdad pada tahun 762 M. Saat Baghdad Rounded City telah berdiri, ia kemudian menjadi pusat budaya, ekonomi dan dagang karena ia menjadi penghubung Asia, Eropa, dan Afrika sehingga membuat Baghdad menjadi kota cosmopolitandengan penduduk multi etnis dari berbagai latarbelakang agama seperti orang Islam, Kristen, Yahudi, hingga Zoroaster.
Quote:

Gambar
Sang khalifah, Al-Mansur pun bermimpi menjadikan Baghdad sebagai pusat ilmu pengetahuan dan langsung memulai proyek translation movement (Gerakan terjemahan), ia menerjemahkan literatur hellenistic(Yunani kuno), sansekerta, Cina, hingga Persia kedalam Bahasa Arab.
Abbasid dibawah Harun Ar-Rasyid (786-809 M)

Gambar
Quote:
Proyek translation movementdan ilmu pengetahuan pun terus berkembang pesat. Saat Abbasid dipimpin oleh khalifah ke-5 Harun Ar-Rasyid pada tahun 786M Ia mulai mendirikan perpustakaan Khiznat Al-Hikmah di Baghdad tempat dimana para ilmuwan dan sarjana berkumpul menerjemahkan literatur kedalam Bahasa Arab dan melakukan penelitian dibidang astronomi, matematika, fisika, geografi, filosofi hingga puisi. Dibawah Ar-Rasyid, Abbasid berjaya secara ekonomi dan Baghdad—kota kaya nan indah dengan arsitektur dan seni yang masyhur, menjadi pusat ilmu pengetahuan dunia
Abbasid dibawah Al-Ma'mun (813-833 M)

Gambar
Quote:
Dukungan untuk ilmu pengetahuan semakin tinggi dibawah khalifah ke-7, Al-Ma'mun. Ia betul-betul haus ilmu pengetahuan. Para penerjemah dibayar besar olehnya. Bahkan, sang ilmuwan dan penerjemah masyhur, Ibnu Ishak digaji setara dengan atlet professional modern (mungkin setara Ronaldo atau messi, wkwkw). Al-Mamun tidak peduli apa latar belakang ras, suku, bangsa, agama, atau warna kulit mereka, semua diperlakukan sama dalam nama ilmu pengetahuan. Para ilmuwan non-muslim atau dhimmibahkan diberikan perlindungan dan fasilitas fantastis dan mendapat posisi prestisius di pemerintahan.

Gambar
Quote:
Al- Ma'mun tidak berhenti disitu, Ia mendirikan perpustakaan terbesar dimuka bumi, Bait Al- Hikmah atau House of Wisdom dengan koleksi literatur semua bangsa yang diketahui dunia mulai dari literatur Yunani, India, Mesir, Cina, Persia, hingga Romawi, dan tulisan tokoh-tokoh hebat seperti Aristoteles, Ptolemy, Euclid, Archimedes, dan tokoh lainnya yang semua telah diterjemahkan dalam Bahasa Arab. Perpustakaan terbuka untuk umum dan menjadi pusat pembelajaran dan penelitian Kekhalifaan Abbasid.
Mengembangkan Metodologi Ilmiah

Gambar
Quote:
Para penerjemah di Bait Al-Hikmah tidak hanya menerjemahkan literatur kedalam Bahasa Arab, tetapi juga mengomentarinya dan mengembangkan metodologi ilmiah sehingga melahirkan kemajuan diberbagai disiplin ilmu dan melahirkan bapak-bapak ilmu modern seperti Ibnu Sina bapak pengobatan modern, Al-Khawarizmi bapak algebra, Ibnu Rusdi sang filsuf masyhur, dan tokoh-tokoh polymathmasyhur lainnya.
Pencapaian Sosial dan Ekonomi

Gambar
Quote:
Pada masa keemasannya, kekahalifahan abbasid tidak hanya masyhur dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga dibidang sosial dan ekonomi. Pendidikan dibuat mudah diakses oleh berbagai kalangan dengan banyaknya madrasah dipenjuru kerajaan. Kota menjadi pusat seni yang megah dan bahkan ada alat musik otomatis yang dibuat oleh ilmuwan banu musa. Rumah sakit pada era Abbasiyah dibuka 24 jam dan terdapat kebijakan universal healthcare. Rumah sakit gratis untuk siapapun tidak peduli iya kaya atau miskin, Arab atau bukan, Islam atau bukan, semua dilayani dan biayanya ditanggung sistem wakaf. Bahkan di era Abbasid, berdiri rumah sakit kesehatan mental pertama yang pernah diketahui umat manusia.
Kemunduran dan Keruntuhan

Gambar
Quote:
Islam yang sedang pada masa keemasannya dengan segala kemegahan peradabannya menjadi motivasi besar bangkitnya eropa dari kegelapan saat itu. Namun, good things will come to an end. Abbasid mulai memasuki siklus akhir kerajaan. Guncangan internal dan penyerangan oleh Mongol pada 1258 menjadi titik runtuhnya masa keemasan Islam.
Kesimpulan & Rangkuman
Quote:

Gambar
Apa yang membuat muslim mencapai masa keemasannya?. Ada berbagai variabel, namun ada 4 yang paling penting. Pertama, umat muslim pada masa itu menjadi tempat lahirnya pemimpin-pemimpin hebat. Keduaadalah keuntungan geografi Baghdad sebagai ibukota kerjaan menjadi penghubung 3 benua, Asia, Eropa dan Afrika sehingga mengantarkan mereka kepada poin ketiga, kestabilan ekonomi (Ekonomi Abbasid tidak hanya ditopang oleh aktivitas ekonomi Kota Baghdad, ya). Dan yang keempat adalah mereka cinta ilmu pengetahuan, para khalifah Abbasid terutama Al-Mansur, Ar-Rasyid dan Al-mamun adalah pemimpin yang haus ilmu pengetahuan dan menjadi patronnya. Mereka menganggap semuanya setara dalam nama ilmu pengetahuan dan mempelajari sains adalah tugas mulia dalam agama Islam hingga mengantarkan Abbasid unggul hampir disegala bidang dan menjadi pusat peradaban dunia. Dari sejarah kita belajar bahwa ilmu pengetahuan adalah kunci kemegahan.
Lalu, kenapa umat muslim sekarang tidak seperi umat muslim zaman Abbasid? Mari simpulkan sendiri..
Lalu, kenapa umat muslim sekarang tidak seperi umat muslim zaman Abbasid? Mari simpulkan sendiri..
Demikian.
Thanks,
Saleum.
Sumber : tulisan pribadi
Referensi : kesini , kemari , kesini , kemari .
Diubah oleh bintanghu 19-07-2021 13:55






atarack dan 11 lainnya memberi reputasi
10
5K
Kutip
74
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan