Selamat siang agan aganwati. Sehat dan bahagia selalu.

Tidak bisa dipungkiri, jaman ini adalah jaman dengan perputaran uang yang cukup mudah didapat jika dibandingkan dengan orang jaman sebelum ada internet. Jaman internet ini apabila bisa terkenal di media sosial, perputaran uang bisa cepat didapatkan dengan cara yang relatif cukup mudah. Padahal, jika dipelajari betul-betul, menjadi terkenal dengan membuat konten tidak benar-benar mudah seperti kelihatannya. Karena pemahaman yang kurang tepat tersebut, banyak dari orang pengguna media sosial yang didukung dengan alat yang memadai mengejar ketenaran dengan cara yang mudah.
Melihat suatu kejadian, rekam, upload, viral, dan mengharap mendapatkan uang dari hal tersebut. Tidak semudah itu kisanak, itu perlu perjuangan yang cukup besar untuk mendapatkan ketenaran dan mendapatkan uang yang berlanjut dari pencapaian itu. 

Video yang diviralkan oleh seorang wanita yang bernama Evi Widianti di Kota Banjar, Jawa Barat tersebut ternyata bukan didenda oleh pihak petugas PPKM. Pria tunanetra yang bernama Ahmad Ruhiyat alias Ujang itu memakai masker tak menutupi hidung ternyata dipalak oleh preman.
Petugas PPKM tidak akan menindak pelanggar saat di tempat. Pelanggar akan dibawa ke kantor dan diberikan surat atas pelanggaran yang telah mereka perbuat.

Berdasarkan artikel ini ada tiga alasan mengapa orang ingin sekali viral di sosial media. Dalam kasus ini dibahas secara singkat dari sisi psikologi manusia. Seseorang ingin sekali viral di sosial media karena ingin sekali diakui oleh orang lain.


Sadar atau tidak, pengakuan adalah salah satu hal yang sering dicari manusia jaman sekarang. Alasan kedua adalah karena ingin mendapatkan uang yang banyakakibat dari efek berantai dia viral di sosial media. Melihat banyaknya orang yang ingin sekali viral dalam sekejap, tidak dipungkiri itu juga karena pengaruh sajian konten saat ini yang sedikit banyak menyajikan tentang kehidupan glamor para konten kreator. Kemudian alasan ketiga adalah karena ingin mendapatkan rasa bangga dari apa yang sudah dilakukannya. Contohnya semisal video viral tersebut, dengan berdalih rasa kemanusiaan, pengunggah mengunggah video tersebut meskipun dia sudah tahu bahwa itu bukan dilakukan oleh petugas PPKM. Jelas itu mencari pamor dengan menggunakan topeng rasa kemanusiaan.
Ini adalah berita yang ringan dan mudah untuk dicerna namun cukup sensitif dalam menanggapinya. Jadi, mari kita tahan jari-jari kita untuk komen yang terkontrol dan tidak berlebihan.

Sumber : terlampir & opini pribadi.