

TS
drhans
STROKE
Seri Pendidikan Kesehatan Masyarakat
EVERY DAY IS A FINE DAY...
Memperingati hari World Stroke day mengingatkan saya akan masa sekitaran seperempat abad lalu, ketika saya masih bersama kedua orang mentor hebat, Prof DR Priguna Sidharta dan dr Tjong Sian Hok. Tulisan singkat ini dibuat sebagai penghormatan saya bagi mendiang kedua guru itu.
***
['Hidup bagaikan menikmati sekotak cokelat. Kamu tidak akan pernah tahu isinya sebelum memakannya']
Kutipan dialog tadi yang diucapkan Forrest Gump dalam film berjudul 'Forrest Gump' , mengingatkan saya akan awal perjumpaan tak sengaja saya dengan kedua guru saya dan dari perjumpaan itu mengubah cakrawala hidup pemuda ini.
***
Kisah diawali dengan keluhan panas selama beberapa hari disertai sakit kepala dan mual membuat saya berobat ke dr Tjong Sian Hok (selanjutnya disingkat menjadi dr SH Tjong). Sebagai dokter baru lulus, saya masih meragukan keilmuan diri sendiri, apakah betul diagnosa saya terkena demam dengue sehingga perlu memastikan ke dr SH Tjong sebagai dokter keluarga kami.
Ternyata benar dan saya diminta rawat di rumah sakit Dharma Jaya (selanjutnya disingkat menjadi RSDJ) , rumah sakit tempat beliau berpraktek dan Prof DR Priguna Sidharta (selanjutnya disingkat menjadi prof PG Sie dari nama mandarin beliau Sie Pek Giok).
Saya dirawat selama beberapa hari dan dalam salah satu kunjungan visite dr SH Tjong, beliau menanyakan apakah saya tertarik bekerja dan membantu di RSDJ sebagai dokter asisten bagian saraf.
Tentu saya mau. Siapa sih yang belum pernah mendengar tentang prof PG Sie dan rumah sakit legendarisnya, rumah sakit (khusus) bagian saraf dan kejiwaan.
Dr SH Tjong merupakan murid pertama, tangan kanan dan pengelola harian tim dokter di RSDJ bagian saraf, yang diketuai langsung oleh prof PG Sie.
Singkat cerita, saya bekerja di RSDJ selama kurang-lebih 3 tahun. Suatu pengalaman, pembelajaran dan pembentukan diri yang tak terlupakan. Dengan bimbingan kedua senior ini, saya menjadi manusia yang Anda kenal sekarang.
***
Sebagian besar pasien yang berobat dan dirawat di RSDJ saat itu adalah pasien-pasien Stroke dengan berbagai macam komplikasinya.
Pasien datang dari berbagai daerah di seluruh nusantara bahkan ada juga yang berasal dari negeri lain. Dari rentang usia 7 tahun sampai usia mendekati 100 tahun, kami pernah menangani pasien.
Sebagai rumah sakit khusus yang tak besar dan terbatas kamar perawatannya, RSDJ berusaha merawat pasien seoptimal mungkin. Terkadang, menjadi pemandangan umum, bila brankar-brankar ranjang pasien memenuhi lorong rumah sakit karena menunggu dan belum mendapat kamar perawatan.
Semuanya bersedia menunggu dan dengan sabar mengantri kamar perawatan karena nama besar prof PG Sie.
****
Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat ketika memasuki abad ke-21,terutama dengan ditemukan dan semakin disempurnakannya alat-alat bantu diagnosa seperti mesin-mesin pencitraan Ct-scan, MRI dan lainnya.
Namun, ketika alat-alat itu masih sedikit dan sangat mahal, ketepatan mendiagnosa penyakit berdasarkan ilmu kedokteran menjadi sangat penting dan vital.
Pada masa itu, kepandaian dan keahlian seorang dokter benar teruji, terutama untuk menentukan perkiraan penyebab pasien Stroke apakah karena penyumbatan pembuluh darah, pecahnya pembuluh darah, kombinasi tersumbat dan pecahnya pembuluh darah atau karena penyebab lainnya.
Mengapa penting menentukan penyebabnya? Karena kesalahan mendiagnosa mengakibatkan kesalahan pengobatan dan dapat berakibat fatal bagi pasien.
Walau sekitar 70 % pasien yang terkena Stroke akibat penyumbatan pembuluh darah otak, tetapi kita tak dapat berasumsi bahwa semua pasien yang datang dirawat karena penyumbatan tanpa pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh (minus alat bantu pencitraan). Untungnya, pada masa kini berbagai alat canggih pencitraan telah banyak membantu ketepatan diagnosa dokter.
*****
Sebenarnya, apakah Stroke itu?
Stroke adalah gangguan fungsi otak secara permanen akibat terganggunya sirkulasi aliran darah otak.
Otak sebagai organ vital manusia memerlukan asupan Oksigen dan gula dalam jumlah yang besar setiap waktunya. Oksigen dan gula ini dialirkan melalui pembuluh darah otak. Apabila terjadi gangguan sirkulasi pembuluh darah otak (yang lebih dari 30 detik saja) maka fungsi otak akan terganggu dan itu kita sebut dengan nama penyakit Stroke.
# Siapa saja yang bisa terkena Stroke?
- Semua orang bisa terkena Stroke, mulai usia muda sampai tua. Rata-rata orang yang terserang Stroke berusia 40 - 60 tahun, dengan kecenderungan semakin tahun semakin bertambah muda usia orang yang terkena.
# Kapan dan dimana seseorang dapat terserang Stroke?
- Semua orang bisa terkena Stroke. Semboyannya, mirip dengan iklan minuman soda jaman dulu, yakni: 'Siapa saja, kapan saja, dimana saja' dapat terkena Stroke.
# Lalu apa penyebab terjadinya Stroke?
- Sampai sekarang, penyebab pasti terjadinya Stroke belum diketahui. Ada beberapa faktor resiko yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya Stroke, yakni:
1. Usia. (Semakin tua semakin beresiko).
2. Hipertensi dan kelainan jantung & pembuluh darah.
3. Dislipidemia (kadar minyak darah seperti kolesterol, trigliserida meningkat).
4. Hiperurikasemia (asam urat meningkat).
5. Alat kontrasepsi (pil dan suntik kb).
Selain itu, kebiasaan hidup buruk seperti merokok, minum minuman beralkohol, kurang berolah-raga, pola hidup stres dapat turut meningkatkan resiko terjadinya Stroke.
# Apa yang harus dilakukan ketika seseorang dicurigai terserang Stroke?
- Segera bawa ke rumah sakit terdekat, tanpa melakukan 'pertolongan yang aneh-aneh' diluar tindakan medis. Ada dikenal dengan Golden Period (periode emas) yakni waktu seseorang terkena gejala awal sampai kurang dari 6 jam setelah gejala pertama itu. Apabila pasien mendapat pertolongan yang semestinya dalam masa periode emas ini, tingkat keberhasilan pemulihan pasien menjadi optimal.
# Apa gejala-gejala Stroke?
- Stroke dapat bermanifestasi dalam berbagai macam bentuk gejala. Mulai dari yang teringan seperti merasa kesemutan atau baal anggota tubuh sampai yang cukup berat seperti lumpuh sesisi tubuh bahkan sampai kematian.
Yang tersering berupa keluhan jatuh saat bangun tidur, jatuh di kamar mandi, merasa lengan atau tungkainya lemah, bicara susah/tak lancar, muka mengok, tidur ngorok dan lain sebagainya.
# Apakah setelah serangan Stroke, pasien dapat pulih dan sembuh sempurna?
- Setiap pasien yang pernah terkena Stroke, tak pernah mengalami kesembuhan 100 % (sempurna). Pasti ada sequele (sisa kecacatan). Hanya sequele berbeda pada setiap pasien. Ada yang hampir tak terlihat sequele (terlihat seperti orang normal) tetapi ada juga yang sequele banyak dan berat sehingga pasien hanya berbaring di ranjang tanpa dapat melakukan sesuatu apapun.
# Lalu bagaimana untuk mengurangi sequele?
- Banyak orang tak mengetahui bahwa pemulihan Stroke berlangsung oleh diri sendiri secara alami. Hanya pemulihannya berlangsung sangat lambat dan memerlukan latihan terus-menerus.
Pembuluh darah yang rusak akibat tersumbat oleh tubuh akan dicarikan penggantinya. Akan ada percabangan-percabangan baru menggantikan pembuluh darah yang rusak sehingga suplai oksigen dan makanan otak tercukupi.
Sedangkan pembuluh darah yang pecah, oleh tubuh akan direkonstruksi kembali sehingga dapat dipakai kembali.
Masalahnya, semua pemulihan itu memerlukan waktu. Waktu yang terkadang sangat lama sehingga pasien dan keluarga menghadapi perasaan putus asa dan kesia-siaan.
Beberapa kasus Stroke dapat pulih luar biasa cepat. Hanya memerlukan waktu beberapa hari, tetapi cukup banyak kasus yang memerlukan kesabaran selama masa hitungan waktu tahunan.
Akibatnya cukup banyak pasien paska Stroke yang mencari pengobatan alternatif dan lainnya, yang sebenarnya tidak diperlukan.
Yang benar-benar diperlukan oleh pasien dan keluarganya adalah penerangan yang sejelas-jelasnya mengenai kondisi pasien paska Stroke dan bagaimana cara merehabilitasikan fungsi tubuhnya melalui latihan fisioterapi yang rutin dan benar. Hanya itu. Selebihnya, biarlah kuasa Tuhan yang bekerja.
****
Sebagai penutup tulisan, ijinkan saya mengakhiri dengan memberikan contoh nyata bagaimana seorang profesor ahli saraf yang berjuang menghadapi sequele paska serangan Stroke pertama. Beliau, almarhum mentor saya, prof PG Sie.
-----
Saya bekerja sebagai dokter asisten bagian saraf beberapa bulan setelah prof PG Sie terserang Stroke.
Serangannya cukup parah. Sequele-nya banyak. Prof mengalami kelemahan sisi tubuh bagian kanan sehingga untuk bangkit berdiri dan berjalan sulit. Selain itu, prof mengalami kesulitan bicara dan terkadang sukar mengungkapkan maksud pikirannya. Tetapi semua penghalang itu tidak menjadikannya manusia yang lemah dan berkurang tekadnya.
Saya bertugas menemani dan membantu prof ketika kunjungan visite ke kamar-kamar pasien.
Prof tetap rutin mengunjungi pasien rawatnya. Didatangi satu per-satu walau setiap kali kesulitan melangkah. Beliau juga berusaha untuk tetap memeriksa kondisi fisik pasiennya secara teliti walau kami, para muridnya, tahu bahwa diperlukan usaha dan kemauan yang sangat besar dan menguras tenaganya untuk melakukan itu. Tetapi beliau tetap bersikeukeuh untuk konsisten memeriksa.
Perlu waktu setahunan untuk prof pulih. Masih agak susah melangkah tetapi menampakkan banyak kemajuan dalam kemampuan berbicara dan mengungkapkan maksud pikirannya.
Selama itu, prof rutin melakukan fisioterapi dan speech-therapy bagi pemulihannya.
Sayangnya, prof PG Sie terserang Stroke kedua beberapa tahun kemudian dan sequelenya jauh memburuk. Namun beliau tetap berusaha hadir minimal sekali seminggu untuk berjumpa dengan pasien-pasiennya.
*****
Kita tak pernah tahu jalan hidup kita akan seperti apa di masa depan tetapi yang kita tahu pasti bahwa hidup hari ini adalah berkat yang diberikan Tuhan kepada kita.
Apabila ada saudara, teman, kenalan Anda yang terkena Stroke, janganlah risau. Terserang Stroke bukanlah akhir dari segalanya.
Salam semua. Be happy. Gbu.
EVERY DAY IS A FINE DAY...
Memperingati hari World Stroke day mengingatkan saya akan masa sekitaran seperempat abad lalu, ketika saya masih bersama kedua orang mentor hebat, Prof DR Priguna Sidharta dan dr Tjong Sian Hok. Tulisan singkat ini dibuat sebagai penghormatan saya bagi mendiang kedua guru itu.
***
['Hidup bagaikan menikmati sekotak cokelat. Kamu tidak akan pernah tahu isinya sebelum memakannya']
Kutipan dialog tadi yang diucapkan Forrest Gump dalam film berjudul 'Forrest Gump' , mengingatkan saya akan awal perjumpaan tak sengaja saya dengan kedua guru saya dan dari perjumpaan itu mengubah cakrawala hidup pemuda ini.
***
Kisah diawali dengan keluhan panas selama beberapa hari disertai sakit kepala dan mual membuat saya berobat ke dr Tjong Sian Hok (selanjutnya disingkat menjadi dr SH Tjong). Sebagai dokter baru lulus, saya masih meragukan keilmuan diri sendiri, apakah betul diagnosa saya terkena demam dengue sehingga perlu memastikan ke dr SH Tjong sebagai dokter keluarga kami.
Ternyata benar dan saya diminta rawat di rumah sakit Dharma Jaya (selanjutnya disingkat menjadi RSDJ) , rumah sakit tempat beliau berpraktek dan Prof DR Priguna Sidharta (selanjutnya disingkat menjadi prof PG Sie dari nama mandarin beliau Sie Pek Giok).
Saya dirawat selama beberapa hari dan dalam salah satu kunjungan visite dr SH Tjong, beliau menanyakan apakah saya tertarik bekerja dan membantu di RSDJ sebagai dokter asisten bagian saraf.
Tentu saya mau. Siapa sih yang belum pernah mendengar tentang prof PG Sie dan rumah sakit legendarisnya, rumah sakit (khusus) bagian saraf dan kejiwaan.
Dr SH Tjong merupakan murid pertama, tangan kanan dan pengelola harian tim dokter di RSDJ bagian saraf, yang diketuai langsung oleh prof PG Sie.
Singkat cerita, saya bekerja di RSDJ selama kurang-lebih 3 tahun. Suatu pengalaman, pembelajaran dan pembentukan diri yang tak terlupakan. Dengan bimbingan kedua senior ini, saya menjadi manusia yang Anda kenal sekarang.
***
Sebagian besar pasien yang berobat dan dirawat di RSDJ saat itu adalah pasien-pasien Stroke dengan berbagai macam komplikasinya.
Pasien datang dari berbagai daerah di seluruh nusantara bahkan ada juga yang berasal dari negeri lain. Dari rentang usia 7 tahun sampai usia mendekati 100 tahun, kami pernah menangani pasien.
Sebagai rumah sakit khusus yang tak besar dan terbatas kamar perawatannya, RSDJ berusaha merawat pasien seoptimal mungkin. Terkadang, menjadi pemandangan umum, bila brankar-brankar ranjang pasien memenuhi lorong rumah sakit karena menunggu dan belum mendapat kamar perawatan.
Semuanya bersedia menunggu dan dengan sabar mengantri kamar perawatan karena nama besar prof PG Sie.
****
Perkembangan ilmu kedokteran mengalami kemajuan pesat ketika memasuki abad ke-21,terutama dengan ditemukan dan semakin disempurnakannya alat-alat bantu diagnosa seperti mesin-mesin pencitraan Ct-scan, MRI dan lainnya.
Namun, ketika alat-alat itu masih sedikit dan sangat mahal, ketepatan mendiagnosa penyakit berdasarkan ilmu kedokteran menjadi sangat penting dan vital.
Pada masa itu, kepandaian dan keahlian seorang dokter benar teruji, terutama untuk menentukan perkiraan penyebab pasien Stroke apakah karena penyumbatan pembuluh darah, pecahnya pembuluh darah, kombinasi tersumbat dan pecahnya pembuluh darah atau karena penyebab lainnya.
Mengapa penting menentukan penyebabnya? Karena kesalahan mendiagnosa mengakibatkan kesalahan pengobatan dan dapat berakibat fatal bagi pasien.
Walau sekitar 70 % pasien yang terkena Stroke akibat penyumbatan pembuluh darah otak, tetapi kita tak dapat berasumsi bahwa semua pasien yang datang dirawat karena penyumbatan tanpa pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh (minus alat bantu pencitraan). Untungnya, pada masa kini berbagai alat canggih pencitraan telah banyak membantu ketepatan diagnosa dokter.
*****
Sebenarnya, apakah Stroke itu?
Stroke adalah gangguan fungsi otak secara permanen akibat terganggunya sirkulasi aliran darah otak.
Otak sebagai organ vital manusia memerlukan asupan Oksigen dan gula dalam jumlah yang besar setiap waktunya. Oksigen dan gula ini dialirkan melalui pembuluh darah otak. Apabila terjadi gangguan sirkulasi pembuluh darah otak (yang lebih dari 30 detik saja) maka fungsi otak akan terganggu dan itu kita sebut dengan nama penyakit Stroke.
# Siapa saja yang bisa terkena Stroke?
- Semua orang bisa terkena Stroke, mulai usia muda sampai tua. Rata-rata orang yang terserang Stroke berusia 40 - 60 tahun, dengan kecenderungan semakin tahun semakin bertambah muda usia orang yang terkena.
# Kapan dan dimana seseorang dapat terserang Stroke?
- Semua orang bisa terkena Stroke. Semboyannya, mirip dengan iklan minuman soda jaman dulu, yakni: 'Siapa saja, kapan saja, dimana saja' dapat terkena Stroke.
# Lalu apa penyebab terjadinya Stroke?
- Sampai sekarang, penyebab pasti terjadinya Stroke belum diketahui. Ada beberapa faktor resiko yang dapat memperbesar kemungkinan terjadinya Stroke, yakni:
1. Usia. (Semakin tua semakin beresiko).
2. Hipertensi dan kelainan jantung & pembuluh darah.
3. Dislipidemia (kadar minyak darah seperti kolesterol, trigliserida meningkat).
4. Hiperurikasemia (asam urat meningkat).
5. Alat kontrasepsi (pil dan suntik kb).
Selain itu, kebiasaan hidup buruk seperti merokok, minum minuman beralkohol, kurang berolah-raga, pola hidup stres dapat turut meningkatkan resiko terjadinya Stroke.
# Apa yang harus dilakukan ketika seseorang dicurigai terserang Stroke?
- Segera bawa ke rumah sakit terdekat, tanpa melakukan 'pertolongan yang aneh-aneh' diluar tindakan medis. Ada dikenal dengan Golden Period (periode emas) yakni waktu seseorang terkena gejala awal sampai kurang dari 6 jam setelah gejala pertama itu. Apabila pasien mendapat pertolongan yang semestinya dalam masa periode emas ini, tingkat keberhasilan pemulihan pasien menjadi optimal.
# Apa gejala-gejala Stroke?
- Stroke dapat bermanifestasi dalam berbagai macam bentuk gejala. Mulai dari yang teringan seperti merasa kesemutan atau baal anggota tubuh sampai yang cukup berat seperti lumpuh sesisi tubuh bahkan sampai kematian.
Yang tersering berupa keluhan jatuh saat bangun tidur, jatuh di kamar mandi, merasa lengan atau tungkainya lemah, bicara susah/tak lancar, muka mengok, tidur ngorok dan lain sebagainya.
# Apakah setelah serangan Stroke, pasien dapat pulih dan sembuh sempurna?
- Setiap pasien yang pernah terkena Stroke, tak pernah mengalami kesembuhan 100 % (sempurna). Pasti ada sequele (sisa kecacatan). Hanya sequele berbeda pada setiap pasien. Ada yang hampir tak terlihat sequele (terlihat seperti orang normal) tetapi ada juga yang sequele banyak dan berat sehingga pasien hanya berbaring di ranjang tanpa dapat melakukan sesuatu apapun.
# Lalu bagaimana untuk mengurangi sequele?
- Banyak orang tak mengetahui bahwa pemulihan Stroke berlangsung oleh diri sendiri secara alami. Hanya pemulihannya berlangsung sangat lambat dan memerlukan latihan terus-menerus.
Pembuluh darah yang rusak akibat tersumbat oleh tubuh akan dicarikan penggantinya. Akan ada percabangan-percabangan baru menggantikan pembuluh darah yang rusak sehingga suplai oksigen dan makanan otak tercukupi.
Sedangkan pembuluh darah yang pecah, oleh tubuh akan direkonstruksi kembali sehingga dapat dipakai kembali.
Masalahnya, semua pemulihan itu memerlukan waktu. Waktu yang terkadang sangat lama sehingga pasien dan keluarga menghadapi perasaan putus asa dan kesia-siaan.
Beberapa kasus Stroke dapat pulih luar biasa cepat. Hanya memerlukan waktu beberapa hari, tetapi cukup banyak kasus yang memerlukan kesabaran selama masa hitungan waktu tahunan.
Akibatnya cukup banyak pasien paska Stroke yang mencari pengobatan alternatif dan lainnya, yang sebenarnya tidak diperlukan.
Yang benar-benar diperlukan oleh pasien dan keluarganya adalah penerangan yang sejelas-jelasnya mengenai kondisi pasien paska Stroke dan bagaimana cara merehabilitasikan fungsi tubuhnya melalui latihan fisioterapi yang rutin dan benar. Hanya itu. Selebihnya, biarlah kuasa Tuhan yang bekerja.
****
Sebagai penutup tulisan, ijinkan saya mengakhiri dengan memberikan contoh nyata bagaimana seorang profesor ahli saraf yang berjuang menghadapi sequele paska serangan Stroke pertama. Beliau, almarhum mentor saya, prof PG Sie.
-----
Saya bekerja sebagai dokter asisten bagian saraf beberapa bulan setelah prof PG Sie terserang Stroke.
Serangannya cukup parah. Sequele-nya banyak. Prof mengalami kelemahan sisi tubuh bagian kanan sehingga untuk bangkit berdiri dan berjalan sulit. Selain itu, prof mengalami kesulitan bicara dan terkadang sukar mengungkapkan maksud pikirannya. Tetapi semua penghalang itu tidak menjadikannya manusia yang lemah dan berkurang tekadnya.
Saya bertugas menemani dan membantu prof ketika kunjungan visite ke kamar-kamar pasien.
Prof tetap rutin mengunjungi pasien rawatnya. Didatangi satu per-satu walau setiap kali kesulitan melangkah. Beliau juga berusaha untuk tetap memeriksa kondisi fisik pasiennya secara teliti walau kami, para muridnya, tahu bahwa diperlukan usaha dan kemauan yang sangat besar dan menguras tenaganya untuk melakukan itu. Tetapi beliau tetap bersikeukeuh untuk konsisten memeriksa.
Perlu waktu setahunan untuk prof pulih. Masih agak susah melangkah tetapi menampakkan banyak kemajuan dalam kemampuan berbicara dan mengungkapkan maksud pikirannya.
Selama itu, prof rutin melakukan fisioterapi dan speech-therapy bagi pemulihannya.
Sayangnya, prof PG Sie terserang Stroke kedua beberapa tahun kemudian dan sequelenya jauh memburuk. Namun beliau tetap berusaha hadir minimal sekali seminggu untuk berjumpa dengan pasien-pasiennya.
*****
Kita tak pernah tahu jalan hidup kita akan seperti apa di masa depan tetapi yang kita tahu pasti bahwa hidup hari ini adalah berkat yang diberikan Tuhan kepada kita.
Apabila ada saudara, teman, kenalan Anda yang terkena Stroke, janganlah risau. Terserang Stroke bukanlah akhir dari segalanya.
Salam semua. Be happy. Gbu.






wanitatangguh93 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
900
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan