NEVERTALK1Avatar border
TS
NEVERTALK1
Pengusaha 'Nangis Darah' Mulai Obral Aset, Buat Bertahan!


Pengusaha angkutan pariwisata di Bali terus menjual aset supaya dapur di rumah tetap ngebul. Pemasukan dari sektor pariwisata sudah nihil akibat minim kunjungan wisatawan dalam negeri juga luar negeri. Ditambah lagi ada pengetatan PPKM Darurat semakin menekan pengusaha penyewaan angkutan pariwisata di sana.

Anggota Bidang Umum dan Media, Perusahaan Angkutan Pariwisata Bali (PAWIBA) Wayan Thomas B. mengatakan dari tahun lalu sampai sekarang sudah banyak pengusaha yang angkutan pariwisata yang menjual aset. Hilangnya aset baik karena ditarik oleh leasing maupun adanya keterpaksaan supaya memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Benar kondisinya sudah banyak yang jual aset. Aset yang dijual bermacam-macam mulai dari angkutan operasi bus, mobil travel, hingga pada aset rumah sudah banyak. Sudah banyak rumah-rumah terancam ini kami sudah ada seperti tisu dari tahun lalu," kata Thomas kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/7/2021).

Begitu juga dengan usaha kendaraan rental mobil/motor sudah banyak yang dijual karena operasi minim. Banyak juga yang ditarik leasing karena tidak mampu membayar cicilan kendaraan.

Dari catatan PAWIBA, lebih dari 1.000 unit bus yang dijual oleh pengusaha untuk bertahan di masa pandemi. Saat ini jumlah bus anggota PAWIBA hanya 500 unit, ini juga tinggal menunggu waktu untuk dijual ketika situasi ekonomi di Bali masih suram.



Thomas menjelaskan kondisi ekonomi di Bali masih suram. Pasalnya 90% masyarakat menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata. Ditambah dengan adanya pengetatan mobilitas masyarakat saat ini melalui PPKM Darurat semakin menekan pendapatan dari pengusaha angkutan transportasi di Bali.

Sebagai informasi, untuk angkutan penyeberangan di Bali dalam masa PPKM Darurat ini dibatasi jam operasional. Mulai Rabu 14 Juli, ada larangan penumpang pejalan kaki dan kendaraan penumpang yang menggunakan fasilitas pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk.

Detailnya, pembatasan dilakukan mulai pukul 19.00 WIB - 06.00 WIB di pelabuhan Ketapang, dan pukul 20.00 WITA - 07.00 WITA di pelabuhan Gilimanuk. Thomas mengatakan itu adalah jam potensial sehingga semakin akan semakin sedikit tingkat kunjungan ke Bali.

"Sudah diperketat harus pakai kartu vaksin dan PCR sekarang ada pembatasan untuk penumpang pejalan kaki dan kendaraan penumpang di jam tertentu. Singkat cerita tidak ada lagi orang ke Bali, itu jam potensial," jelasnya.

https://www.google.com/amp/s/www.cnb...t-bertahan/amp
Diubah oleh NEVERTALK1 13-07-2021 23:15
emineminna
asamboigan
viniest
viniest dan 25 lainnya memberi reputasi
24
9K
217
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan